sebagain view Labirin |
Jika berkunjung ke Banjarmasin
jangan lewatkan untuk berwisata di alam terbuka dengan konsep berwawasan agro
wisata plus ada unsur edukasi di dalamnya. Termasuk menguji kemampuan diri
melewati arena Labirin yang menghibur.
Nama lokasinya adalah Pengkajian
dan Pengembangan Pertanian Terpadu (BP3T) yang merupakan Badan Penelitian Pengembangan
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan.
Jika kita berkunjung ke lokasi
tersebut sekilas tampak luar tak ada yang istimewa. Hanya sebuah lokasi
perkantoran dengan banyaknya kegiatan penelitian pertanian dan perikanan.
Pengunjung bisa dengan mudah meng-akses lokasi BP3T tersebut. Letaknya di jalan
Jendral Ahmad Yani KM.51 Tambang Ulang - Tanah Laut. Jika naik kendaraan umum –
Taksi Kol khas Banjarmasin naik yang ke arah Pelaihari dan nanti berhenti di
pinggir jalan utama persis di depan kantor BP3T. Masyarakat sekitar pun
sudah sangat familiar dengan tempat tersebut.
Sebenarnya, BP3T bukanlah tempat
rekreasi yang dibuka untuk umum. Melainkan untuk kebutuhan kelompok/instansi
daerah dengan beragam kegiatan yang berhubungan dengan pertanian, perikanan
dan sektor agro wisata. Pada perjalanannya, BP3T melakukan beragam
pengembangan seperti lahan out bound, beragam jenis pelatihan mulai dari
pertanian hingga perikanan. Sesuai dengan harapan pertama di
canangkan kawasan ini ialah untuk menyediakan lokasi atau tempat
berlatihnya para petani dan nelayan yang berada di Kalimantan Selatan. Keberadaan
lokasi BP3T di harapkan dapat menjadi wadah untuk memfasilitasi peningkatan
kualitas SDM petani dan nelayan dalam rangka meningkatkan produksi dan produktivitas
usahanya, dengan berbasis pengembangan produk unggulan daerah yang dibarengi
dengan penguasaan teknologi maju di bidang pertanian.
Gerbang Utama masuk kebagian dalam Labirin |
DAYA PIKAT LABIRIN
BANJARMASIN
Sore itu, keinginan untuk
mendatangi langsung hamparan Labirin membawa saya memasuki area BP3T.
Berjalan kaki dari gerbang depan memasuki bagian dalam saya di sambut dengan
ragam pepohonan dan tumbuhan hijau yang menyejukkan mata mulai dari pohon
jambu batu, hingga beragam jenis pohon mangga. Pada bagian selanjutnya terlihat
hamparan danau cukup luas dengan beberapa pondokan dan area bermain flying fox.
Sebuah tatanan untuk outbound nan khas.
Saya langsung membaur bersama
ramainya pengunjung sore itu.
"Meski tidak untuk umum,
tapi antusias masyarakat untuk datang kesini cukup tinggi mas... " ucap
seorang petugas yang saya ajak ngobrol banyak tentang BP3T sore itu.
Sebagian besar pengunjung memang
menyukai wahana Labirin yang pembuatannya sejak 3 tahun lalu dengan system tanam
semai yang di lakukan oleh pihak BP3T memakai tumbuhan jenis daun teh. Tak mau
kalah, saya turut mencoba masuk arena Labirin sendiri, dan berhasil tersesat
berkali kali dan kemudian mengulangi lagi dari awal. Beberapa pengunjung
ada yang kesal karena gagal menemukan jalan keluar tapi ada yang terpingkal
karena merasa sulitnya menaklukkan lekuk Labirin yang mengecoh. Pandainya sang
pembuat Labirin. Di tengah lokasi Labirin terdapat menara yang tingginya
sekitar 3,5 meter. Dari menara itulah pengunjung – termasuk saya, bisa mengabadikan
diri dan juga mem-photo labirin dari beragam sudut.
Sore itu pun saya bersama salah
satu pertugas di BP3T - mas Jun di ajak melihat langsung isi dari kawasan BP3T
yang luasnya mencapai 105 hektare. Selain arena out bound yang luas, camping
area yang memadai, juga ada lokasi penyemaian bibit tumbuhan, beragam jenis
tumbuhan obat obatan tradisional hingga ragam tumbuhan langka yang saya pun tak
pernah lihat langsung sebelumnya. Di bagian lain juga ada asrama yang sangat
cocok untuk kegiatan kelompok besar dengan harga terjangkau, 20.000/orang/hari.
“biasanya sekolah, kampus atau
lembaga lembaga dalam jumlah ramai bermalam di sini mas.’ Ucap mas Jun. Tak
jauh dari jajaran asrama ada pula vila yang memiliki view langsung menghadap
perbukitan di belakang kawasan labirin. Sebuah view yang menentramkan pandangan
mata.
areal yang kerap di jadikan Lokasi Kemah/camping ground dekat dengan perbukitan |
Ikut merasakan sensasi tersesat dalam Labirin |
Daya Tarik di dalam kawasan BP3T
tak hanya Labirin saja tapi ragam kekayaan tumbuhan juga dapat dilihat langsung
bahkan ada pula pusat pengembang-biakan ternak dan pembenihan ikan serta areal
cocok tanam yang dapat di manfaatkan oleh pelajar maupun mahasiswa untuk
lembaga. Memang antusias warga untuk masuk ke bagian dalam area BP3T tidaklah
cukup tanpa ada nya kepedulian dari Pemerintah Provinsi yang menaungi BP3T
untuk meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana termasuk memasukkan BP3T
dalam ketetapan peraturan daerah sebagai salah satu object wisata yang layak di
kunjungi. Biaya masuk 3.000/orang memang bukan tarif resmi dari pemerintah daerah karena hal itu di lakukan oleh pengurus sebagai upaya
untuk mendapat biaya pemeliharaan, kebersihan dan biaya pakan ternak di BP3T.
Labirin di areal BP3T tak hanya berpotensi jadi object wisata menarik semata
tetapi juga dapat menjadi icon baru yang wajib di kunjungi jika berkunjung ke
Banjarmasin dan ini potensi daerah yang harus terus menerus di kembangkan dan segera di promosikan karena tak semua daerah di Nusantara memiliki
Labirin dengan luas 70x80 meter persegi lengkap dengan panorama alam yang memukau.
Wow... lahan luas dan letak strategis dan bentang alam yg cantik, memang potensial utk dikembangkan. Semacam eduwisata rasanya cocok
BalasHapusBelum pernah nyobain labirin, tp kayaknya seru nih.
BalasHapusBeñar MBA Donna... Nanti aku ajak kesana dan MBA akan merasakan Langsung .... Ayooo Melly ikutan ke Banjarmasin biAr Nanti bisa rasakan Langsung
BalasHapusSelain untuk wisata fungsi sesungguhnya dari tanaman-tanaman di labirin tersebut apa sih, Mas? Dan memang tempatnya memang unik, bagus sebagai alternatif wisata ya...
BalasHapusMBA Evi... Kata pengurus disana, awalnya mereka mau buat sesuatu yang beda yang bisa jadi daya tarik tambahan kawasan BP3T itu .... Makanya di buatlah setting Labirin di dalam kawasan ....
BalasHapus