Mba Evi, Saya, Halim dan mba Donna |
3 hari bertemu dengan Mba Donna, Mba Evi dan Halim pada gelaran Event Festival Teluk Semaka - Tanggamus - Lampung, bersama rekan lainnya adalah moment yang akan selalu di ingat sebagai bagian dari pertemuan sosok sosok menyenangkan.
Sehabis event kami masih tak bisa dengan mudah melupakan kejadian kejadian seru ketika menjadi bagian dari event tahunan kabupaten Tanggamus tersebut. Meski perbincangan berlanjut di dunia maya tetap saja tak bisa mengalahkan keinginan untuk bertemu dan mengulang kisah seru meski kami tahu akan beda.
Beruntung Tuhan menautkan rasa rindu kami untuk bertemu lagi dalam sebuah perjalanan yang tak main main.
Explorasi Kalimantan Selatan. Begitu kami sepakat menyebutnya.
Dimulai dari kunjungan ke Kandangan - kabupaten Hulu Sungai Selatan, menikmati derasnya sungai Amandit - berakit seru di Loksado dan menikmati ragam budaya Dayak Meratus lengkap dengan hamparan alam nan penuh pesona di Loksado. Semua aktivitas padat di geber sejak mereka baru saja mendarat.
Setelah merampungkan misi menikmati Kandangan dan Loksado kami kembali melakukan penjelajahan yang tak tanggung tanggung. 12 jam perjalanan darat dengan kondisi tujuan yang kami belum tahu persis, bahkan untuk tempat tinggal di tempat tujuan pun kami belum tahu.
Kotabaru, sebuah kabupaten di Kalimantan Selatan jadi tujuan jelajah kami selanjutnya. Semua terjadi karena kesamaan jiwa petualang.
Jangan tanya kisah yang tercipta. Ada ribuan kejadian unik, konyol, menggemaskan sampai hal hal pilu yang kami rasa dan bagi bersama. Terakhir saya melakukan trip 7 hari dengan kondisi nekat adalah ketika jaman kuliah dulu. Muda usia kala itu. Kini tentu tak muda lagi. Begitupun dengan Mba Donna, Mba Evi dan Halim. Tapi jiwa muda kami dan hasrat petualang tak bisa di hadang dan di anggap ringan.
Kejadian kejadian menggelikan berbasah kuyup saat menaiki rakit menyusuri sungai Amandit adalah moment awal kehebohan dalam team. Di mulai sebuah photo bertema Ibu dan Anak "Kameha Meha" hingga pertunjukan Doraemon dan Nobita dari jas hujan seolah menyaingi maraknya berita film terbaru Doraemon di teater 21 diwaktu yang sama. Haahhahahha.
Ada pula tabiat khas Halim yang selalu 'kurang connect' kala lapar dan kala mengantuk. Sempat mengulang pertanyaan berkali-kali dengan Mba Evi kala malam di perjalanan gelap menuju Kotabaru sampai Mba Evi malas membahasnya. Atau pernah pula Halim mengajukan pertanyaan yang sama yang sebenarnya pernah di bahas beberapa menit sebelumnya hanya karena lapar di pagi hari. ...."Sebaiknya kita cari Sarapan dulu bang Indra..." DUBRAAAKKKK.!!!
Ada pula sebuah statement yang lahir dari mulut Mba Evi ketika merespon lirikan mata Mba Donna yang di anggap menyepelekan ..."Eh, jangan Ketawa Lho.!".... Sebuah lejitan nada yang seolah tak ingin di anggap remeh. Dan saya baru tahu belakangan ternyata lirikan Mba Donna memang terkesan meremehkan. Saya mendapati lirikan khas itu di Warung nasi sehabis mengunjungi museum wasaka. Nyaris saja saya lempar pepes ikan ke wajah Mba Donna jika lirikan khas nya nampak kala itu. Hahahaahahahahahah....
Bermula dari acara Teluk Semaka, dipertemukan dalam 7 hari misi eksplorasi Kalimantan Selatan hingga rencana Project yang akan kami gawangi di tahun mendatang. Kesepakatan dalam misi misi selanjutnya bagai penyemangat bagi kami ber-empat untuk menjaga kesehatan dan kekuatan agar dipertemukan kembali pada kesempatan berikutnya. Nusantara menanti.
Dipertemukan rekan yang klik dan menyenangkan adalah rezeki. Karena Rezeki tak melulu soal uang. Rekan yang baik dan menyenangkan plus seirama dalam sebuah 'passion' menjadikan kebahagiaan tersendiri. Tak perlulah saya mengenal detail mereka. Karena passion mereka sebagai traveller cukup detail bagi saya.
Terima kasih my Travel mates include soul mates. Peluk erat saya dari jauh untuk kebersamaan kita mendatang. Amien.
3 hari bertemu dengan Mba Donna, Mba Evi dan Halim pada gelaran Event Festival Teluk Semaka - Tanggamus - Lampung, bersama rekan lainnya adalah moment yang akan selalu di ingat sebagai bagian dari pertemuan sosok sosok menyenangkan.
Sehabis event kami masih tak bisa dengan mudah melupakan kejadian kejadian seru ketika menjadi bagian dari event tahunan kabupaten Tanggamus tersebut. Meski perbincangan berlanjut di dunia maya tetap saja tak bisa mengalahkan keinginan untuk bertemu dan mengulang kisah seru meski kami tahu akan beda.
Beruntung Tuhan menautkan rasa rindu kami untuk bertemu lagi dalam sebuah perjalanan yang tak main main.
Explorasi Kalimantan Selatan. Begitu kami sepakat menyebutnya.
Dimulai dari kunjungan ke Kandangan - kabupaten Hulu Sungai Selatan, menikmati derasnya sungai Amandit - berakit seru di Loksado dan menikmati ragam budaya Dayak Meratus lengkap dengan hamparan alam nan penuh pesona di Loksado. Semua aktivitas padat di geber sejak mereka baru saja mendarat.
Setelah merampungkan misi menikmati Kandangan dan Loksado kami kembali melakukan penjelajahan yang tak tanggung tanggung. 12 jam perjalanan darat dengan kondisi tujuan yang kami belum tahu persis, bahkan untuk tempat tinggal di tempat tujuan pun kami belum tahu.
Kotabaru, sebuah kabupaten di Kalimantan Selatan jadi tujuan jelajah kami selanjutnya. Semua terjadi karena kesamaan jiwa petualang.
Jangan tanya kisah yang tercipta. Ada ribuan kejadian unik, konyol, menggemaskan sampai hal hal pilu yang kami rasa dan bagi bersama. Terakhir saya melakukan trip 7 hari dengan kondisi nekat adalah ketika jaman kuliah dulu. Muda usia kala itu. Kini tentu tak muda lagi. Begitupun dengan Mba Donna, Mba Evi dan Halim. Tapi jiwa muda kami dan hasrat petualang tak bisa di hadang dan di anggap ringan.
Kejadian kejadian menggelikan berbasah kuyup saat menaiki rakit menyusuri sungai Amandit adalah moment awal kehebohan dalam team. Di mulai sebuah photo bertema Ibu dan Anak "Kameha Meha" hingga pertunjukan Doraemon dan Nobita dari jas hujan seolah menyaingi maraknya berita film terbaru Doraemon di teater 21 diwaktu yang sama. Haahhahahha.
Ada pula tabiat khas Halim yang selalu 'kurang connect' kala lapar dan kala mengantuk. Sempat mengulang pertanyaan berkali-kali dengan Mba Evi kala malam di perjalanan gelap menuju Kotabaru sampai Mba Evi malas membahasnya. Atau pernah pula Halim mengajukan pertanyaan yang sama yang sebenarnya pernah di bahas beberapa menit sebelumnya hanya karena lapar di pagi hari. ...."Sebaiknya kita cari Sarapan dulu bang Indra..." DUBRAAAKKKK.!!!
Ada pula sebuah statement yang lahir dari mulut Mba Evi ketika merespon lirikan mata Mba Donna yang di anggap menyepelekan ..."Eh, jangan Ketawa Lho.!".... Sebuah lejitan nada yang seolah tak ingin di anggap remeh. Dan saya baru tahu belakangan ternyata lirikan Mba Donna memang terkesan meremehkan. Saya mendapati lirikan khas itu di Warung nasi sehabis mengunjungi museum wasaka. Nyaris saja saya lempar pepes ikan ke wajah Mba Donna jika lirikan khas nya nampak kala itu. Hahahaahahahahahah....
Bermula dari acara Teluk Semaka, dipertemukan dalam 7 hari misi eksplorasi Kalimantan Selatan hingga rencana Project yang akan kami gawangi di tahun mendatang. Kesepakatan dalam misi misi selanjutnya bagai penyemangat bagi kami ber-empat untuk menjaga kesehatan dan kekuatan agar dipertemukan kembali pada kesempatan berikutnya. Nusantara menanti.
Dipertemukan rekan yang klik dan menyenangkan adalah rezeki. Karena Rezeki tak melulu soal uang. Rekan yang baik dan menyenangkan plus seirama dalam sebuah 'passion' menjadikan kebahagiaan tersendiri. Tak perlulah saya mengenal detail mereka. Karena passion mereka sebagai traveller cukup detail bagi saya.
Terima kasih my Travel mates include soul mates. Peluk erat saya dari jauh untuk kebersamaan kita mendatang. Amien.
Membaca ini aku ketawa lagi, tegang lagi perut bagian atasnya. Ingat lirikan mata Mb Donna, huh-hah Mas Halim, Kamehameha yang membuat aku di bully sepanjang perjalanan sampai ke tukang Bully, si Dunia Indra.
BalasHapusAlangkah indahnya perjalanan kita. Saya yang terbiasa ngumpet di ketek suami akhirnya bisa lepas dan jalan-jalan sendiri. Yeay!
Hahaha... jadi lirikan mata aku memang yahud ya.
BalasHapusCuma perjalanan dengan kalian yg bikin pegel perut karena ketawa.
Seminggu yang menyenangkan, sampai rasanya enggan menulis semua kenangan indah ini di blog.
BalasHapusAda beberapa kepingan yang ingin kukenang sendiri, enggan dibagi ke pembaca hehe.
Tanpa bully-membully mungkin perjalanan jadi krik-krik. Salam kameha-meha hahaha