Saya bukanlah penulis dalam tataran mahir. Juga belum layak di sebut Travel Blogger. Terlebih Photographer. Saya hanya senang berjalan jalan, menikmati apa yang saya datangi dengan mengabadikan moment dan diri dalam sebuah foto lantas menuliskan kisah yang saya alami dengan cara bertutur saya sendiri. Tidaklah saya tahu tata cara menulis yang sepatutnya. Apa lagi pemahaman tentang menulis yang benar. Tapi di balik itu semua saya tahu bagaimana menghargai karya orang dengan meminta izin pada yang bersangkutan jika ingin melakukan pemakaian karya cipta orang lain tersebut.
Sebuah pedoman yang saya kutip dari www.hukumonline.com bahwa hak cipta di atur dalam Undang Undang dan memakai karya cipta asli si pencipta tanpa izin guna keperluan personal adalah salah satu pelanggaran moral. Sampai di bagian Undang Undang dan perihal butir hukum tentulah saya tak lebih baik dari para profesi jurnalis, terlebih mereka yang mengelola Harian Online yang pasti membekali diri tentang tata cara menyuguhkan berita. Sampai pada suatu hari - bermula dari link via twitter, saya mendapati foto asli karya saya, yang saya dapat melalui kamera handphone pada gedung sekolah dasar di Pulau Pisang Pesisir Barat - Lampung beserta beberapa penggalan kalimat dalam paragraf blog karya cipta saya pribadi di gunakan oleh Harian Online dengan tidak ada pemberitahuan sebelumnya meski via email atau via blog saya, termasuk juga tidak mencantumkan link atau menyampaikan sumber foto dan artikel yang mereka sajikan.
Caption Mention Twitter - awal mula saya tertarik buka Link Harian Lampung |
Caption Blog Media Online yang menggunakan foto saya dan penggalan paragraf dari blog saya tanpa izin |
Ini foto Asli berasal dari HP saya yang di pakai oleh Media Online tersebut diatas |
Sebagai seorang penulis kemarin sore saya senang foto saya bermanfaat bagi kepentingan keberlangsungan dan tersohornya Harian Online tersebut meski tentu saya akan lebih senang lagi jika pihak media memberitahu saya akan pengguna foto saya tersebut. Jauh jauh saya berangkat dari Bandar Lampung ke Pulau Pisang dengan ragam perjuangan baik Materi maupun non Materi dan dengan mudahnya Harian Online menggunakannya tanpa izin atau mencantumkan asal muasal foto yang mereka gunakan untuk kepentingan pihak mereka sendiri. Tak hanya saya, di artikel itu juga ada beberapa foto yang saya duga dari pihak yang tidak di mintai izin sebelumnya. Teknologi memang memudahkan pekerjaan, tapi tidak dengan memudahkan etika dan tata cara untuk meminta izin akan hak cipta dari si pemilik guna kepentingan sepihak. Pemakaian foto bisa jadi dianggap sepele bagai mencari aneka foto di kolom search Google, tapi menganggap sepele hal ini tentu secara tidak langsung menunjukkan betapa ukuran profesional karier jurnalis Harian Online dalam mengelola dan menyajikan suguhan berita hingga layak menyebut diri HarianLampung.
http://harianlampung.com/index.php?k=pariwisata&i=2085-pulau-pisang,-surga-kecil-diujung-barat-lampung
Ooooo..,Kena juga ya Mas Indra...Itu wartawan malas dan gak kreatif kayaknya
BalasHapusBegitulah Mba Evi.... Hehehehe
BalasHapusHarusnya mereka jauh lebih paham dong soal hak cipta dan etika jurnalistik.
BalasHapusDih menyebalkan...
BalasHapusDan pinternya mereka berkelit soal ini, ya om..hehe
BalasHapus