kepadatan di Malioboro jelang pergantian tahun |
Letupan kembang api menyemarakkan malam pergantian tahun. Suasana ramai berkelompok sontak hingar bingar - sorak sorai seluruh mata yang melihat. Kebahagiaan tercipta seketika. Ragam profesi dan segala usia tumpah ruah di sepanjang jalan Malioboro malam itu.
Saya bersama istri, ibu mertua saya dan ketiga anak kami telah menjadi bagian keriuhan di jalan Malioboro sejak jam 8 malam. Berniat jadi bagian Uporia Tahun Baru - meski bukan sebuah kewajiban, cukuplah menjadi kebahagiaan. Kami mengisi waktu menunggu moment pergantian tahun dengan makan malam bersama khas Jogja dan sedikit berbelanja hal hal unik yang terjaja di sepanjang Malioboro. Ini moment kebersamaan saya bersama anak anak dan istri. Jadi sosok yang sepenuhnya bagi mereka. Menjadi diri sendiri. Menikmati diri dalam bagian keluarga kecil yang saya dan istri bangun bersama sejak 11 tahun lalu.
Anak gadis yang telah terlihat mengantuk sebelum pergantian tahun tampak antusias dan bersorak gembira ketika melihat percikan warna warni kembang api membuncah ke angkasa. Hilang rasa kantuk nya. Bagi anak anak saya, itu kali pertama mereka merayakan malam tahun baru di luar kota dan bergabung dengan lautan manusia di Yogyakarta yang kala itu bagai kota kecil yang didatangi ribuan manusia dari segala penjuru, Yogyakarta telah padat menjelma jadi kunjungan wisata banyak manusia. Malioboro di kerumuni ratusan pengunjung, ramainya pedagang dan beberapa toko yang masih buka hingga malam menjadi atmosphere menarik. Ada pula beberapa kelompok musisi yang telah menyajikan aneka bentuk hiburan baik modern maupun tradisional sejak sore. Selalu ada unsur kreatif di tiap sudut kota Jogja.
Semakin malam jalan Malioboro semakin Padat. |
Bagi saya pribadi, Yogyakarta selalu 'Ngangeni' bagai ada magnet yang selalu menggerakkan keinginan saya hadir di Jogja. Meski malam itu juga jadi kali pertama saya menikmati malam pergantian tahun di Malioboro. Jangan bayangkan Malioboro seperti hari hari biasanya. Malam itu padatnya tak lagi bercelah. Ragam budaya, agama bahkan suku bangsa larut dalam kebersamaan.
Malam yang mengesankan. Terlebih kebersamaan saya dengan anak istri adalah sesuatu yang sangat berharga. Saya bisa lebih banyak mendengar ucapan dan harapan mereka secara langsung. Setelah kesibukan pribadi dan karier saya beberapa waktu lalu. Lebih menyenangkan ketika peluk cium dari anak anak yang mengaku senang akan trip sederhana yang saya dan istri buat kali ini. Sungguh sebuah kebahagiaan bagi saya sebagai Ayah yang akan terus berupaya menciptakan suasana Family Quality Time - meski dengan cara sederhana.
0 comments :
Posting Komentar