Pada Suatu Sore disebuah genangan air laut. Photo by Rasdam. |
Indra Pradya, bukanlah sebuah nama yang Saya dapat Sejak lahir. Melainkan atas saran almarhumah Mama yang beride menaruh nama Pradya di belakang Indra yang memang sebutan sehari hari saya dalam keluarga. Menurut Mama, Pradya berarti Sebelum (Pra) Kekuatan (Daya). Entahlah, tak begitu detail Mama menjelaskan. Tapi yang jelas, Pradya adalah nama panggilan dikalangan terbatas almarhum Kakek dahulu.
Sejak Kecil, saya bukanlah sosok favorite dikalangan teman teman sebaya. Seingat saya, tak begitu banyak memori kebahagiaan yang saya alami bersama teman sebaya kala di sekolah dasar. Saya justru banyak mengalami masa Kecil yang menyenangkan bersama keluarga dan Adik Kandung Perempuan saya kala itu.
Tinggal di Desa Kayu Batu - Lampung Utara (kala itu, sebelum terjadi pemekaran dan masuk teritori kabupaten Way Kanan, kini) membuat saya lebih banyak menghabiskan waktu di kebun. Berlari ke kebun Kakek yang luas, lengkap dengan bermain dialiran sungai yang jernih adalah aktivitas yang tak pernah lupa saya lakukan sepulang sekolah. Tak pernah ada permainan modern dalam masa kanak kanak saya dulu. Menanggok (mencari ikan di sungai dengan alat khusus yang dirangkai dari kulit pohon bambu atau rotan) adalah kegemaran saya. Selain mencari umbi rebung diantara dahan bambu nan rimbun. Sekali waktu, menunggu di bawah pohon durian dan berharap si buah jatuh ketika kala musim durian datang, termasuk hobi kecil yang unik meski kadang durian yang di harap jatuh tak juga jatuh. Hahahahhaha.
Masa Kecil yang lekat dengan kehidupan pedesaan dan akrab dengan alam, hingga beranjak pada masa SMP di perantauan bersama Saudara dari Mama kala sengketa Perceraian melanda orang Tua Kandung saya.
Sempat mengalami minder di masa awal SMP karena sadar diri sebagai anak 'broken-home'. Meski akhirnya Bangkit karena sosok Uak yang senantiasa menyemangati.
Beranjak SMA di Bandar Lampung. Menyesuaikan diri dengan pergaulan 'perkotaan' yang tak pernah saya bayangkan akan terjadi pada diri saya sebelumnya. Terlibat aktif di beberapa ekskul mulai dari Pramuka, Osis, RISMA, PMI, Paskibra Sekolah hingga perkumpulan seni pelajar lainnya. Dari Semua aktivitas ekstra sekolah yang saya Ikuti, Pramuka dan Musik adalah dua hal yang jadi passion saya kala itu. Aktivitas Berkemah, hiking hingga pertemuan Pramuka tingkat provinsi kerap saya ikuti. Gelar sebagai Pradana di sekolah adalah jabatan tertinggi saya di organisasi kepanduan kala itu, hingga berteman dengan sosok Gadis sederhana tetapi selalu mempesona - yang kelak jadi Ibu dari Anak Anak saya.
Beruntung masa Remaja dapat saya lalui dengan mulus di tengah serangan pergaulan menggunakan ekstasi yang kala itu sangat mudah didapat. Terlebih keterlibatan saya dalam band musik dengan frekuensi tampil di pub dan club malam yang menjamur di Bandar Lampung pada era 1997. Tuhan mendekatkan saya dengan teman teman sekolah - sebangku yang baik dan selalu mengingatkan diri Ini bahwa bermusik murni untuk menafkahi diri sendiri agar tidak memberatkan Mama yang kala itu single parent dan bukan ugal-ugalan bagai tradisi musisi muda tahun 97-an.
Waktu berlalu, Indra Pradya ber-Metamorphosa jadi sosok yang cepat menyesuaikan diri. Bergaul dengan ragam lapisan, tak hanya musisi tetapi juga bersinggungan dengan dunia Muli Mekhanai di tahun 2001 atas ajakan Kak Syahril - pemilik Agency model Este Production kala itu - hingga kini. Jadi bagian dari Duta Wisata Daerah - Muli Mekhanai Bandar Lampung - meski hanya bergelar atribut - Mekhanai Pariwisata Bandar Lampung (2002) membawa saya pada pengalaman yang tak pernah saya duga akan terjadi dalam garis hidup saya. Bertemu dengan banyak sosok petinggi, nama nama yang dulu hanya saya baca di surat kabar dan lihat di layar TVRI Lampung hingga penugasan ke Luar Kota sebagai Duta Wisata Bandar Lampung hingga ke Luar Negeri.!!.
Sampai kini, Pekerjaan Pekerjaan yang sejak dulu mewarnai keseharian saya masih tetap saya lakoni. Mendampingi sosok sosok Muli Mekhanai Bandar Lampung sejak 2003 (hingga kini) atas kepercayaan Dinas dan kakak senior yang tak pernah lelah mengarahkan saya. Apakah saya menyerah dengan mudah hanya karena 'permainan' beberapa pihak yang semuanya bertujuan mengecoh diri dan kemampuan personal saya?, Apakah dengan mudah saya 'down' hanya karena ucapan sinis dan penilaian sepihak seseorang?, tentu tidak. Dan Tidak akan saya biarkan Apa yang telah saya bangun sejak dahulu kala dan telah jadi bagian yang berjasa dalam hidup saya di rusak dan jadi bagian dari permainan pihak pihak yang memang tidak menginginkan apa yang saya bangun berlangsung lama. Seleksi alam Itu Mutlak. Tak akan terelakkan. Dan tak bisa di bantah. Siapapun Silakan melakukan apa yang Mereka suka. Berkhianat, mengumpat, meng-adu-domba hingga bersandiwara bak aktor dan aktris peraih Oscar. Silakan itu DUNIA mereka. Tapi saya tetap dengan Dunia saya. DuniaIndra - Dunia Inspirasi Penuh Warna, Acara TV Lokal yang tayang Cuma sekali..!!!. Benar Benar Sekali Tayang.! Hahahahahaha
Indra Pradya, bukanlah nama saya yang sebenarnya. Hanya nama kala bekerja di dunia yang tak jauh dari ; stage, microphone and audience. That's the real me, the Real Indra.
Semangaaaaat kakaaaaaa..... kamuh kereeeeen!!!
BalasHapusSetuju banget soal seleksi alam, intrik mah ada dimana aja. Yang terbaik tetap yang bertahan.
terima kasih Mba Berlirikan Tajam cenderung sinis hhahahahahah...eh JANGAN KETAWA LHO.!!!
BalasHapusLove you deh Mba....