ANAK MUDA METRO, KATROK.!!!

Bersama beberapa anak muda kreatif di Metro

...." Aahh Anak Muda Metro, Katrok.!!" 

Demikian - seingat saya, pernyataan dari rekan rekan saya kala jaman kuliah di awal tahun 2000 dulu. 

Sebuah pernyataan yang menurut mereka - anak anak Kota Metro susah di ajak bergaul, tidak begitu cepat menerima perubahan dan kemajuan jaman, dan lain sebagainya - yang singkatnya membuat rekan rekan saya kala itu bagai antipati dengan rekan kuliah yang asalnya dari Metro.

Tapi bagi saya, dan berharap siapapun yang belum begitu paham dengan maksud rekan saya jaman kuliah itu, janganlah terlalu terburu setuju. 

Pasalnya, meski saya tidak punya keluarga di Metro tapi saya punya banyak kenalan yang tinggal di Kota Metro. Yang semua kenalan saya itu - menurut saya berlaku baik dan jauh dari kata "Katrok" seperti yang rekan kuliah saya ucapkan kala itu.

Kata Katrok, bisa berarti menyebut kelemahan seseorang secara pergaulan ataupun ketertinggalan seseorang dengan peradaban. Untuk dua definisi itu. Saya pun tidak setuju dengan sebutan Katrok untuk anak muda di Metro. 

Hal yang nyata terjadi adalah pada Minggu lalu. Saya, Oom Yopie, Mas Teguh, Derry dan Jamal berkunjung ke Metro untuk melihat gelaran karya anak anak muda Metro yang menurut kami sungguh layak di apresiasi. Dan tak meleset jauh, ketika kami tiba di pelataran taman kota Metro, event yang hendak kami saksikan telah tertata apik sejak pagi. Di sekitar tugu khas tengah taman kota terpajang bingkai bingkai photo karya para Photographer kota Metro yang bernilai seni tinggi. Belum lagi pengemasan acara yang tersaji santai namun memiliki muatan lokal yang baik. Selain itu ada pula pentas pertunjukan diatas  panggung minimalis dengan tampilan yang terdiri dari band akustik ragam genre musik hingga group hip hop dan free styler!. Masih mau bilang anak muda Metro Katrok.?? Salah besar!!!.

Belum lagi beberapa nama anak muda yang mengukir prestasi di tingkat Provinsi maupun Nasional ada yang berasal dari kota Metro.

Saya memahami mengapa rekan saya dulu kala kuliah itu menyebut anak muda Metro Katrok, karena anak muda di Metro berbeda dengan anak muda di bagian lain yang daerahnya bergelar "Kota". 

Di Metro, kita masih bisa merasakan keramah-tamahan anak muda yang khas. Layaknya datang ke sebuah kawasan bergelar Kota Pendidikan, anak muda metro tahu betul bagaimana bersikap ramah dengan pendatang, bagaimana mengemas sebuah tampilan kesenian hingga bagaimana bersinergi antar kelompok dalam satu kota Metro.

Datang dan menyaksikan gelaran kreatif Metro Photography pada minggu cerah lalu salah satu bukti bahwa anak muda di Kota Metro tidak Katrok!   Bahkan mereka jauh lebih kreatif dari  rekan rekan saya di jaman kuliah yang justru tak pernah buat gelaran Event apapun - seingat saya. Selain itu saya dan rekan rekan mendapat kesempatan untuk menaiki Tower ledeng berkat kebaikan para panitia itu.

Tak hanya itu, saya dan rekan rekan juga berkesempatan berbincang dengan rekan rekan penggiat media sosial - @InfoKotaMetro dengan hangat sehangat lokasi perbincangan kami di sebuah kafe anak muda masa kini di Metro - Bejo's Milk. Menghabiskan siang yang terik di kafe Bejo's Milk bagai bersantai di beranda rumah sendiri, dengan keramahan Owner dan rekan rekan anak muda kreatif yang memiliki topik obrolan menarik. Tak terasa hidangan terbaik lengkap dengan minuman susu bercita rasa istimewa khas Bejo's Milk tuntas terlahap seiring dengan ragam perbincangan yang terjadi. Tak hanya itu, Owner dan rekan rekan yang kami temui di Bejo's Milk pun berkenan mengantarkan kami menghabiskan sore di beberapa kawasan wisata menarik yang alami.

Sungguh sebuah pertemuan yang berkesan. Saya - secara pribadi menaruh apresiasi tinggi pada seluruh anak muda kota Metro yang berkenan berbagi dengan saya dan rekan rekan yang datang dari Bandar Lampung. Berharap kelak akan terjadi sinergi yang lebih baik lagi di kemudian waktu atau bahkan berkolaborasi dalam gelaran Event yang di helat bersama. Karena Kesuksesan yang sesungguhnya dalam kelompok adalah ketika dapat bersinergi membuat sesuatu dalam bingkai kebersamaan dan persaudaraan dengan menyampingkan ego personal.