The team |
Tak banyak sosok yang berkenan diajak melakoni hal hal yang serba sederhana di zaman yang serba mewah kini. Begitu pula yang terjadi dengan saya dan team yang terlibat dalam sebuah projek beberapa waktu lalu.
Adalah
projek pembuatan film dokumenter tentang potensi wisata alam dan bahari di
kabupaten Pesisir Barat – Provinsi Lampung yang merupakan inisiasi IMKOBAL dengan support besar dari ADWINDO.
Mempromosikan potensi wisata daerah memang menjadi bagian dari tugas duta
wisata daerah. Tapi promosi tanpa mengenal secara langsung potensi wisata yang
di promosikan bagai bicara sebuah benda tanpa pernah melihat langsung benda
yang dibicarakan.
Bermula
dari keinginan mendatangi dan melihat langsung objek pariwisata yang
dimaksudlah akhirnya membawa saya dan reka rekan Muli Mekhanai Kota Bandar
Lampung 2015 yang terdiri dari Virenia Phalosa Rimau – Muli 1 Kota Bandar Lampung
dan juga Runner Up 2 Muli Provinsi Lampung, Muhammad Azmi – Mekhanai 1 Kota Bandar
Lampung 2015, Karina Gita – Muli Harapan 1 Kota Bandar Lampung 2015 dan
Anggita.P.Kelana – Mekhanai Pariwisata Kota Bandar Lampung 2015. Keterlibatan
mereka ber-empat diluar dari prediksi saya. Semula saya fikir, mereka – sebagai
sosok muda yang terbiasa dengan fasilitas memadai – kurang berkenan jika
dilibatkan dalam projek yang mengharuskan menerima fasilitas seadanya dengan
perjalanan via darat selama 18jam!.
Perjalanan
kami mulai dengan kunjungan ke Taman Nasional Bukit Barisan Selatan di bagian
Pesisir Barat Provinsi Lampung. Memperlihatkan pada rekan rekan Muli Mekhanai
secara langsung bentuk dan suasana dari TNBBS adalah fase dimana mereka
memahami paru paru provinsi Lampung dengan flora fauna beragam lengkap dengan
suasana tropis. Di beberapa bagian kami masih melihat sekumpulan monyet liar
bergelantungan diantara pepohonan rimbun di TNBBS. Saat mobil avanza reot saya melaju di jalan
aspal mulus yang membelah hutan tak jarang kami melihat beberapa monyet
melintas. Sepanjang jalan menembus hutan
sesekali kami berbincang seputar ketersediaan lahan hijau di perkotaan yang
kini semakin kurang.
Setelah
mengenal langsung TNBBS, kunjungan kami selanjutnya adalah pusat Surfing
terbaik di Pesisir Barat yang juga jadi salah satu dari 7 destinasi wisata
unggulan di provinsi Lampung, yakni ; Tanjung Setia. Siang itu. Beberapa peselancar tampak
terlihat sedang mempersiapkan diri menikmati gulungan ombak di kawasan surfing
Tanjung Setia. Tak hanya itu, kami juga mendatangi beberapa hamparan pulau yang
berjarak tak jauh dari kawasan Tanjung Setia. Sekiranya kami pandai berselancar
tentulah ada keinginan untuk mencoba. Tapi apalah daya. satupun diantara kami
tak pandai surfing. Terlebih saya yang tak pandai berenang sama sekali. Hahahahah.
Setelah
menghabiskan sepanjang hari di kawasan TNBBS, Tanjung Setia dan beberapa
kawasan pantai landai nan memesona di areal Pesisir Barat, kami melanjutkan
tugas kami selanjutnya, yakni menjadi bagian dari gelaran tahunan Festival Bumi
Sriwijaya – Bengkulu Expo 2015. Untuk urusan ini. Saya harus mengemudikan
kendaraan lebih kurang 10 jam lagi dengan melalui kawasan TNBBS dibagian Bengkulu
dan beberapa Kabupaten dibagian Selatan Bengkulu. Tidaklah sulit melalui rute
yang cukup aman mengingat ini adalah kunjungan ke tiga kali saya ke Bengkulu.
Dengan tatangan jalan berkelok lengkap dengan tikungan menukik dan tanjakan
serta turunan tajam yang butuh konsentrasi penuh.
Tak berlebihan
jika saya menganggap perjalanan kali ini adalah Ekspedisi Hati. Mengingat keterlibatan
seluruh personal dalam trip ini bukanlah sebuah keterlibatan karena mudahnya
fasilitas yang didapat. Hanya mereka yang memiliki kesediaan hati untuk
menjalankan tugas mereka sebagai duta wisata yang memahami potensi wisata yang
daerah miliki secara langsunglah membuat mereka berkenan jadi bagian dari trip
ini. Untuk segala kisah yang tercipta. Canda dan tawa termasuk keterbatasan
yang terjadi dalam perjalanan ini selayaknya jadi bagian kisah seru yang kelak
akan jadi kenangan indah dalam proses pendewasaan diri melalui penugasan secara
langsung dan mandiri.
Keren banget ih Kak Indra, menyusuri selatan sumatera. Ingat nyetir 12 jam dari Loksado ke Kotabaru, gak Kak? :)
BalasHapusKeren banget ih Kak Indra, menyusuri selatan sumatera. Ingat nyetir 12 jam dari Loksado ke Kotabaru, gak Kak? :)
BalasHapushahahahhaha....bangettt.... aku tak sabar ketemu mba evi,mba donna dan halim di Lampung...nanti kalian aku ajak muter muter deh yaaa hahahahhaha
BalasHapus