Photo candid di lapangan Enggal by Mas |
Cukup kaget ketika melihat foto diri terpajang di akun Facebook saya dari akun bernama Widiyoo Atok II. Biasanya, saya senang senang saja ketika ada yang tagged foto yang ada gambar diri. Malah kadang cenderung narsis. Hahahha. Tapi tidak siang itu.
Mas Atok - begitu saya akrab menyapanya, men-tagged foto candid saya ketika menjalankan tugas lapangan. Tugas yang kerap saya lakoni dan menjadi bagian dari profesi keseharian sejak 2009.
Selain sebagai pekerja seni - begitu saya senang disebut, menjalani profesi yang bersifat menghibur banyak khalayak mulai dari menyanyi di kafe atau restaurant, penyanyi kawinan hingga memandu beragam jenis acara. Selain itu saya juga senang berbagi pengalaman sesuai dengan bidang yang saya geluti dalam sebuah pelatihan atau pemaparan materi layaknya seorang guru atau dosen. Di sisi lain saya juga Pegawai Negeri Sipil yang wajib bekerja sesuai prosedural dan sistem yang telah ditetapkan dan harus diindahkan. Itulah mengapa saya kaget ketika mas Atok men-tagged photo saya berseragam. Hingga sampai 3 photo!!. Bukan tak terima. Malah senang. Meski sebenarnya saya tidak begitu suka mengumbar profesi saya yang sebagai PNS di media sosial.
Bagi saya, berkiprah di ranah media sosial itu harus pandai memilah mana yang layak di lihat banyak pihak dan mana yang privasi. Karena sebebas-bebasnya berinteraksi di dunia maya tetaplah harus ada sisi pribadi yang jadi privasi. Tak bisa sembarang posting. Termasuk update status atau photo. Dunia kepegawaian yang saya jalani pun tidaklah perlu saya umbar ke sosial media. Tidaklah elok rasanya bagi saya memajang photo diri berseragam PNS sementara kinerja saya secara personal belumlah maksimal. Memang saya merasa belum maksimal. Sebagai Pegawai Negeri Sipil dengan rentang karier baru 8,5 tahun - golongan III/b dan masih berstatus staff promosi. Belum banyak yang telah saya perbuat untuk menjadi bagian dari kinerja yang dapat dikatakan baik. Tidak pula saya mengejar jabatan. Dalam berkarier, karya nyata lebih penting ketimbang jenjang jabatan tetapi tidak berbuat apa-apa. Meski tidak menapikkan diri bahwa sedikit-banyak saya telah memberikan karya, baik bagi instansi dimana saya ditempatkan hingga bagi kalangan organisasi. Meski masih ada beberapa pihak petinggi yang menyangsikan kemampuan dan mempertanyakan kinerja serta kapasitas saya sebagai pegawai. Menyebarluaskan informasi tentang daya tarik wisata dan potensi seni budaya di Bandar Lampung dan provinsi Lampung secara keseluruhan melalui akun media sosial dan blog pribadi, setidaknya adalah sebagai kecil saja yang bisa saya lakukan sebagai upaya promosi secara nyata bukan hanya wacana dan rencana rencana yang tertulis di atas kertas.
Kinerja Pegawai Negeri Sipil - menurut saya bukanlah dinilai sebatas keindahan tampilan dalam balutan seragam dan performa secara keseluruhan saja, tapi lebih pada kesanggupan menjalani profesi sesuai dengan tupoksi yang diemban. Lebih pada pengabdian kemasyarakatan. Karena Pegawai Negeri berarti pelayan masyarakat. Menjadi garda terdepan dalam menghadirkan pelayanan terbaik bagi masyarakat yang membutuhkan. Baik sektor langsung maupun tidak langsung. Manalah pantas saya berbangga posting photo diri dengan seragam manakala kinerja saya masih biasa biasa saja. Bukannya saya tidak bangga pada profesi saya sebagai PNS. Tentu Bangga. Karena saya jadi PNS berdasarkan bakat dan kemampuan yang saya miliki bukan karena orang tua saya pejabat, hingga saya bisa masuk dalam jajaran pegawai atau naik pangkat dengan cepat. Menurut saya pun, ranah dunia maya tidak perlu saya campur-aduk-kan dengan tanggung jawab saya sebagai pelayan masyarakat. Kehidupan saya di dunia maya adalah aktualisasi separuh diri saya yang lain secara personal, sebagai ; traveler, penulis, pemandu acara, penyanyi kawinan dan acara acara lainnya, termasuk publish diri bersama rekan rekan dan keluarga. Untuk urusan pekerjaan kepegawaian cukuplah saya dan orang orang kantor saja yang tahu. Toh meski ada beberapa hal yang saya lakukan berkenaan dengan pekerjaan saya tetap saja saya staff biasa yang tidak begitu memberikan sumbangsih berarti. Atau, meski saya berbuat terbaik sekalipun tidaklah lantas membuat saya langsung jadi kepala dinas dan melampaui jabatan para senior atau petinggi di kantor saya yang sudah golongan 4. Mengingat dunia kepegawaian memiliki strata yang jelas tentang jenjang karier.
Cukuplah orang tahu tentang profesi lain yang saya geluti selain sebagai pegawai. Dunia Indra - tidak termasuk keterbukaan dalam dunia kepegawaian saya.
Terlepas dari itu semua, saya senang dengan perhatian mas Atok yang mengirimkan photo diri saya sedang menjalankan tugas sebagai pegawai berseragam di dinding Facebook. Mengingat mas Atok merupakan salah satu personal yang senantiasa memberi support secara langsung pada saya sejak awal kami bertemu. Bersinggungan dalam pekerjaan di dunia Entertain bersama mas Atok yang berprofesi sebagai photographer profesional itu memberikan pemahaman pada saya akan mengolah diri lebih baik ketika berhadapan dengan karakter klien yang berbeda-beda. Terima kasih mas Atok atas perkenannya menjadi saksi dari langkah karier saya dan menjadi salah satu penyokong kekuatan diri saya dalam berkarya.
0 comments :
Posting Komentar