|
Makam Radin Inten II |
Tanah lapang nan
lengang menyambut kedatangan saya dan keluarga siang itu. Tak ada satu orang pun terlihat meski ada dua
sepeda motor terparkir tepat di depan gapura yang menyambut kehadiran
pengunjung menuju bagian dalam. Saya dan keluarga tiba di komplek makam
pahlawan nasional – Radin Inten II setelah melakukan perjalanan dari Bandar
Lampung ke Kota Kalianda – Lampung Selatan selama 2 jam. Ditambah perjalanan
dari Kota Kalianda menuju desa Gayam – kecamatan Penengahan, melalui jalan
mulus kearah Bakauheni selama 45 menit.
|
Suasana komplek Makam radin Inten II |
|
Diorama bagian kanan |
|
Diorama bagian kiri |
|
Rumah panggung di bagian Kiri setelah gapura masuk. |
Peristiwa
bersejarah dengan sosok patriotik yang berjuang melawan penjajah tergambar apik
melalui untaian diorama pada bagian kiri dan kanan dinding gapura pintu masuk.
Tak jauh dari gapura, pengunjung langsung dapat melihat sosok pahlawan Radin
Inten II bertengger gagah diatas batu seolah menyapa setiap pengunjung yang
datang dengan beberapa tanaman hias di bagian bawah batu. Dibagian kiri berdiri rumah panggung – bisa
jadi sebagai tempat serba guna untuk gelaran acara. Hamparan taman tertata
rapih. Sejauh mata memandang, beberapa bunga khas daerah tropis seperti
kamboja, bunga sepatu, sedap malam bahkan pepohonan rindang tampak kontras. Saya
mencari seseorang yang mungkin sedang berjaga di sekitar taman yang dapat saya
jadikan tempat bertanya. Namun tak ada seorang pun siang itu. Jadi hanya saya dan keluarga yang ada di
pelataran taman yang cukup luas tersebut.
|
Letak plang Makam di Pinggir jalan membuat pengunjung mudah menemukan |
|
Patung Radin Inten II di depan pintu masuk |
Tak sulit
menemukan makam Raden Intan II. Letaknya yang berada di atas gundukan tanah tinggi
di bagian sudut kanan taman langsung terlihat jelas dari bagian tengah taman.
Belakangan saya baru tahu jika kawasan makam juga disebut Benteng Cempaka.
Karena gundukan tanah yang menyerupai pagar berukuran segi empat tersebut
dahulunya difungsikan sebagai benteng pertahanan dalam masa perjuangan Radin
Inten II dan kelompoknya.
|
Prasasti pembangunan kawasan Makam Radin Inten II |
Melihat wujud
makam dari kejauhan, anak anak langsung antusias. Mereka mendekat. Semula
melihat dari balik pagar makam. Tapi akhirnya berani masuk kebagian dalam dan
melihat dengan sangat dekat ketika melihat saya melakukan hal tersebut. Dari
batu nisan dan prasasti peresmian tertulis jelas penulisan nama yang benar
adalah RADIN INTEN II. Tak lama berselang, saya dan anak istri melanjutkan
kunjungan ke sebuah rumah yang terletak dalam kawasan makam tepatnya dibagian
kanan di depan pintu masuk utama semula. Saya masih berharap ada sosok penjaga
kawasan makam pahlawan yang kelak memberi rentetan informasi pada saya. Sampai
di rumah berbentuk sederhana itu ternyata bukan sekedar rumah, melainkan tempat
menyimpan beberapa benda bersejarah. Anak anak semakin antusias dan segera
mendekat ke sebuah lemari berukuran cukup besar yang didalamnya memajang
beberapa benda yang antara lain ;
pentungan, bokor, gelang, batu bergores, batu bertulis, bebatuan
(seperti batu cincin), gantungan lampu, piring dan sendok, kelereng kuno,
lencana setya bakti, uang masa VOC, tutup botol hijau, tutup botol biru, tutup
botol putih, gagang keris, mata tombak, kepala meriam, peluru meriam, cincin
meriam, tutup toples dan guci pecah. Benda benda tersebut mudah dikenali karena
diberi nama pada sehelai kertas di bagian bawah benda sebagai alas benda
tersebut. Pada bagian sisi kiri terdapat bentuk aksara Lampung dan aksara
daerah lainnya yang ada di Indonesia.
Dan disebelah kanan dari lemari, tergantung silsilah keluarga Radin Inten.
Selain Lemari dengan benda benda bersejarah itu di dalam rumah juga terdapat
banyak buku buku bacaan cetakan lawas. Mulai dari buku terbitan era Soekarno
hingga buku buku literatur masa Belanda lengkap tertata meski beberapa bagian
buku tampak usang dan terkoyak. Cukup
lama saya menikmati suasana dalam rumah ukuran sedang dengan benda benda langka
tersebut. Meski tak ada penjaga rumah setidaknya benda benda dan tulisan
tulisan yang terpampang cukup memberi beberapa informasi. Tak jauh dari lokasi
rumah terdapat pula bentuk prasasti peresmian Benteng Cempaka. Yang menjelaskan
tentang pemugaran dan peresmian Benteng Cempaka dan Makam Radin Inten II.
|
Rumah yang menyimpan benda benda bersejarah dari perjuangan Radin Inten II |
|
Benda benda bersejarah peninggalan sosok Radin Inten II |
|
Ketiga anak saya yang antusias mellihat benda benda bersejarah. |
PERJUANGAN RADIN INTEN II
Setiap wilayah
di nusantara tentu memiliki pahlawan yang dulunya berjuang gigih mempertahankan
ibu pertiwi. Tak terkecuali sosok Radin
Inten II.
Lahir pada tahun
1834, Radin Inten II bergelar Kesuma Ratu tersebut merupakan Putera dari Radin
Imba II yang juga pejuang pada tahun 1828 s/d 1834. Jauh sebelum itu, Ayah dari Radin Imba II
yakni Radin Inten I juga berjuang melawan penjajah belanda di tahun 1751 s/d
1828. Jadi jelas sudah bahwa Radin Inten II adalah cucu dari Radin Inten I.
|
Silsilah Keluarga Radin Inten II |
Perjuangan Radin
Inten II sendiri dimulai sejak tahun 1850 s/d 1856. Sebagai sosok muda
dimasanya, Radin Inten II merupakan Patriot Lampung Melinting Kalianda. Ia
melanjutkan perjuangan ayahnya berperang melawan Belanda di daerah Kalianda dan
sekitar gunung Rajabasa tahun 1834 – 1856. Radin Inten II dalam perjuangan
melawan Belanda dibantu 2 panglima perang yaitu ; Waak Naas dan H. Wahyu,
keduanya berasal dari Banten. Kisah heroik meninggalnya Radin Inten II karena
dibunuh Belanda dengan cara dipukul Alu (kayu yang digunakan menumbuk padi –
bahasa Lampung) sebagai ketaklukan (kelemahan) ilmu yang dimiliki Radin Inten
II. Ia Meninggal dalam usia yang masih sangat muda dan belum pernah menikah.
Dan pada tanggal 5 Oktober 1856 gugur sebagai Pahlawan. Berdasarkan Surat
Keputusan (SK) Presiden Republik Indonesia Nomor. 082/TR/1986
tanggal 23 Oktober 1986 Radin Inten II diangkat sebagai Pahlawan Nasional.
Bertandang
langsung ke Makam Radin Inten II bagai sebuah napaktilas jejak sejarah yang
wajib dipahami sebagai perjuangan gigih pahlawan. Melihat kawasan makam Radin
Inten II yang rapih dan terpelihara adalah sebuah kebahagiaan bagi saya. Senang
rasanya ketika melihat kawasan atau benda bersejarah di jaga kelestarian dan
keberadaannya. Tidak adanya penjaga yang bisa saya temui siang itu cukup membuat
saya gagal memperoleh informasi. Meski sarana buku buku sejarah di perpustakaan
daerah Lampung cukup memberi banyak referensi terbaik.
Helo sob. Jika ingin mengetahui lebih jelas .otewe aja ke rumah balak nya radin inten yg berada tidak jauh dari makam radin inten2 di kuripan kurang lebih 2 kilo . Di sana lebih banyak peninggalan radin inten2 misal nya baju perang .keris.dll
BalasHapusSelamat sore. Apakah disekitar makam raden inten ada home stay atau tempat yg bisa disewa?. Rencana kami sekeluarga (dari jakarta) ingin berkunjung. Terima kasih
BalasHapusThanks for the marvelous posting! I definitely enjoyed reading
BalasHapusit, you can be a great author. I will always bookmark your blog and will
come back in the future. I want to encourage you to continue your great posts, have
a nice evening!