|
Patung Radin Inten II di makam Radin Inten II - Desa Gayam - kecamatan Penengahan - Lampung Selatan - Lampung. |
Dalam sebuah
masa tentu ada nama nama yang wajib dikenang dan dihormati sebagai
pejuang. Sebagai negara jajahan, Indonesia
melahirkan para pejuang pejuang yang kemudian terukir harum dalam jajaran
pahlwan nasional. Dari kawasan Aceh hingga Papua, ada runutan personal yang
layak dihargai dan dihormati sebagai pejuang.
|
Patung Radin Inten II di jalan Radin Inten II Kota Bandar Lampung - Provinsi Lampung |
|
Add caption |
|
Wajah Radin Inten II dalam Poster - sumber ; Google. |
Begitupun di
Lampung. Provinsi berjuluk ‘Sai Bumi Ruwa Jurai’ ini tak hanya memiliki Radin
Inten II sebagai patriot yang patut dihargai, Lampung juga memiliki jajaran
nama patriot yang berjuang melawan penjajah dengan masa dan wilayah perjuangan
yang berbeda.
- Pengikhan (pangeran) si Agul Agul – Patriot Lampung
Belalau Krui, berjuang melawan tentara inggris yang dating dari Bengkulu
tahun 1755 – 1758. Bengkulu jajahan
Inggris dan mereka ingin memperluas daerah jajahan dari daerah Belalau
Krui. Akhirnya Bengkulu di tukar Belanda dengan Singapura.
- Pengikhan (Pangeran) Indra Kesuma – Patriot Lampung
Siwo Mego bertempur melawan Belanda di Lampung Utara dan Lampung Timur
tahun 1812 – 1820.
- Batin Mangunang - Patriot Lampung Pesisir. Bertempur
melawan Belanda diwilayah Teluk Semaka tahun 1820 – 1833. Melarikan diri
ke Lingga Riau bersama Raden Imba Kesuma dan Kyai Aria Natapraja. Setelah
di Riau di tangkap Sultan Lingga bersama Belanda kemudian di bawa ke Pulau
Timur melalui Jakarta.
Sampai di Jakarta Kyai Aria Natapraja sakit dan meninggal, Sedang batin
Mengunang dan Raden Imba Kesuma meninggal dalam tahanan belanda di Pulau Timor.
- Daman Mangku Negara
– Patriot Lampung Pesisir Semaka melanjutkan perjuangan ayahnya Batin
Mangunang di wilayah Teluk Semaka. Ia sangat gigih karena benci dengan Belanda
ditambah dendam atas kematian ayahnya. Perjuangan Dalam Mangku Negara
mulai tahun 1833 – 1860.
- Raden Intan I (Khadin Intan I) – Patriot lampng
Melinting Kalianda. Berjuang dan bertempur melawan Belanda diwilayah
gunung Rajabasa dan daerah Kalianda mulai tahun 1825-1833. Tahun 1833
Radin Inten I wafat karena sakit.
- Raden Imba Kesuma – patriot Lampung Melinting Kalianda.
Merupakan putera dari Raden Intan I yang berjuang dan bertempur melawan Belanda
di daerah kalianda dan sekitar gunung rajabasa tahun 1834 – 1835. Karena
terdesak oleh belanda, raden Imba Kesuma melarikan diri ke Linggau – Riau
bersama pembantunya kyai Aria Natapraja dan batin Mangunung dari Semaka.
Raden Imba Kesuma meninggal di Pulau Timor
dalam Status Tahanan Belanda.
- Radin Inten II merupakan Patriot Lampung Melinting
Kalianda. Ia melanjutkan perjuangan ayahnya berperang melawan Belanda di
daerah Kalianda dan sekitar gunung Rajabasa tahun 1834 – 1856. Radin Inten
II dalam perjuangan melawan Belanda dibantu 2 panglima perang yaitu ; Waak
Naas dan H. Wahyu, keduanya berasal dari Banten. Kisah heroik meninggalnya
Radin Inten II karena dibunuh Belanda dengan cara dipukul Alu (kayu yang
digunakan menumbuk padi – bahasa Lampung) sebagai ketaklukan (kelemahan)
ilmu yang dimiliki Radin Inten II. Ia Meninggal dalam usia yang masih
sangat muda dan belum pernah menikah.
0 comments :
Posting Komentar