Mengenalkan Kumis Kucing pada anak anak. |
Sebagai
orang tua, kadang saya dan istri cukup kesulitan untuk mencari pilihan tempat
hiburan di kota Bandar Lampung kala waktu senggang. Bukan sekedar hiburan
semata, tetapi berharap ada unsur edukasi didalamnya. Di minggu siang itu, kala
tugas sebagai penyanyi pernikahan berakhir, saya memilliki kewajiban untuk
menghibur anak anak saya. Dikarenakan sang istri sedang terlibat acara Rapat
Anggota Tahunan Koperasi yang ia ikuti.
Anak anak memetik Timun secara langsung |
Sehabis
mengantar istri, saya kemudian mengajak anak anak kearah Kampus IAIN Raden Intan,
lalu melalui rute arah padang Golf dan SMA Negeri 12. Kawasan Sabah Balau
adalah tujuan saya membawa anak anak siang itu. Tak begitu tau persis nama jalannya tetapi kawasannya cukup asri
meski jalan tidak begitu bersahabat. Kondisi jalan rusak dibeberapa bagian
ditambah hamparan belukar adalah pemandangan yang harus berkenan dinikmati pengguna jalan.
Memetik buah Pepaya. |
Setelah
berjuang melalui rute jalan yang cukup rusak, akhirnya saya tiba di kawasan
Hortipark Sabah Balau. Secara teritori, kawasan ini masuk dalam kabupaten
Lampung Selatan. Tetapi Hortipark sendiri adalah dibawah pengelolaan Tim
Penggerak PKK Provinsi Lampung.
Sebenarnya,
siang itu adalah kali ke tiga saya berkunjung ke Taman HortiPark. Dua kunjungan
sebelumnya adalah kunjungan resmi dalam rangka kegiatan yang ada hubungannya
dengan kegiatan tanam-menanam. Baru siang itu saya mengajak serta anak anak ke
taman yang menyajikan beragam tumbuh tumbuhan. Mulai dari tanaman obat-obatan,
buah hingga sayur mayur.
Mencabut kangkung |
Karena
merupakan kunjungan pertama, anak anak saya cukup asing melihat hamparan
perkebunan yang cukup luas tersebut. Meski begitu, mereka tetap saja antusias
ketika saya ajak mendatangi beberapa pohon yang buahnya mereka telah kenal.
Diantaranya buah timun, beberapa jenis labu, papaya, pare, oyong hingga tanaman
cabai dan tomat. Secara bentuk, anak anak telah cukup familir akan buah buahan
tersebut. Tetapi tentu saja bentuk pohon dan jenis tanamannya belumlah mereka
pernah lihat sebelumnya. Anak anak juga sangat antusias ketika saya ajak serta
untuk mencabut beberapa batang kangkung dan sawi secara langsung. Jenis sayur
yang kerap mereka jumpai di atas meja makan tanpa mereka tahu bentuk tanamannya
secara langsung. Begitupun ketika saya mengajak serta mereka mengenal jenis
umbi umbian seperti jahe, kunyit, kencur, laos, dan jenis tanaman bumbu dapur
hingga obat obatan yang kerap di olah menjadi jamu.
Senangnya si gadis melihat buah Labu seperti di Film kartun yang ia tonton. |
Panen Labu putih |
Tulisan saya sebelumnya tentang Hortipark Sabah Balau...
http://www.duniaindra.com/2015/04/wisata-edukasi-di-horti-park-lampung.html
Hortipark
Sabah Balau bagai sebuah hamparan kebun belajar yang memang layak dikunjungi.
Sayang siang itu saya tidak bertemu langsung dengan pengurus lahan. Hanya ada
beberapa pekerja yang melakukan pengembang-biakan beberapa jenis tanaman di
lahan kering. Kunjungan siang saya bersama anak anak merupakan hiburan yang
sekaligus sebagai ajang belajar secara langsung bagi anak anak. Sudah
selayaknya di sela sela kehidupan kota, anak anak diperkenalkan dengan sesuatu mendasar dari lingkungan dan tumbuh tumbuhan. Terlebih
perkembangan zaman yang kelak akan meminimalisir interaksi mereka secara
langsung. Sebagai orang tua saya sangat ingin anak anak saya tidak lupa pada
hal hal dasar terlebih yang berkenaan dengan lingkungan dan tumbuh-tumbuhan.
Tidaklah perlu saya mengajarkan bagaimana menikmati waktu di Mall atau gaya
hidup mewah perkotaan, karena kelak mereka akan mengalaminya. Tetapi mengenalkan
mereka pada tumbuh tumbuhan secara langsung adalah sesuatu yang bisa jadi akan
sulit dimasa mendatang. Semoga pengurus area Hortipark dapat menjaga keasrian
kawasan dengan tetap menambah jenis tumbuh-tumbuhan dan juga melakukan
pembersihan terhadap beberapa bagian yang telah ditumbuhi banyak rerumputan.
0 comments :
Posting Komentar