Muli Feriska dan Mekhanai Prasetya & Mekhanai Rico menikmati sensasi duduk di ketinggian dengan view alam pepohonan |
Soal ajakan jalan jalan mengunjungi destinasi wisata tentu tak ada
yang menolak. Terlebih ajakan jalan
jalannya mengunjungi objek wisata baru. Itulah yang terjadi ketika Oom Yopie –
Admin Akun Keliling Lampung mengajak saya untuk ikutserta hadir dalam peresmian
sebuah objek wisata baru Jum’at lalu. Sayang saya berhalangan. Meski kemudian
cukup buat sesak dada ketika melihat photo yang di unggah Oom Yopie di
sosmed dan blog personalnya. Berbekal menyimak blog Oom Yopie lah saya kemudian
memutuskan datang langsung ke objek wisata baru tersebut. Karena tentu datang sendiri saja kurang seru, saya lalu mengajak serta sepasang juara Muli Mekhanai
Bandar Lampung 2016 – Feriska dan Prasetya termasuk mekhanai Rico Agmi. Maka jadilah
sore itu kami berempat menyambangi objek wisata baru yang dimaksud.
Namanya juga perjalanan mendadak, tentu tidak ada persiapan
matang. Setidaknya keinginan
mengetahui keberadaan lokasi wisata baru
terpenuhi. Kemudi kendaraan melaju
menuju kecamatan Kemiling. Sebuah kecamatan di kota Bandar Lampung yang telah
berkembang dengan begitu pesat. Keramaian dan kemacetan terjadi dibeberapa
bagian jalan. Aktivitas masyarakat menikmati sore menantikan waktu berbuka
puasa dengan ragam aktivitas bisa jadi pemicu utama kemacetan sore itu.
Juara Muli Mekhanai Bandar Lampung 2016 - Feriska dan Prasetya berfoto di lokasi. |
Pukul 15.20 WIB saya dan rekan rekan tiba di lokasi. Beberapa orang terlihat berkumpul ketika kami
tiba dikawasan tersebut. Daya tarik
utama, tak lain adalah sebuah pohon besar dengan susunan kayu (platform)
terpasang dibagian atas pohon besar tersebut. Dari bentuk platform yang
terpasang apik itulah pengunjung dapat melihat landscape pemandangan alam berupa rimbunan pohon nan
hijau dan gugusan gunung betung lengkap dengan suasana bentangan pesisir Teluk
Lampung dari kejauhan. Sungguh sarana memanjakan mata, fikiran dan jiwa – terlebih bagi kamu yang sedang
galau atau baper, hehehe.
Setelah berbincang sesaat dengan penjaga kawasan dan berinteraksi dengan pengunjung lain. Akhirnya kami dipersilakan naik ke bagian atas dengan tangga yang telah dipersiapkan. Sebenarnya ada dua jenis platform yang tersedia. Satu Platform pengunjung yang akan berfoto dan satunya lagi Platform untuk juru gambar yang letaknya berseberangan sehingga memudahkan pengunjung mendapatkan gambar epic!!. Jadilah sore itu saya bertindak sebagai juru gambar dan rekan rekan Muli Mekhanai jadi modelnya, hehehehe.
Suasana diatas ketinggian |
Viewing Platform yang menjadi daya tarik kunjungan tersebut berada dalam kawasan Taman Hutan Raya (TAHURA) Wan Abdul Rahman. Kawasan hutan lindung dan juga konservasi beberapa flora dan fauna dibawah naungan Dinas Kehutanan Provinsi Lampung. Tanah dimana View Platform tersebut terpancang merupakan lahan warga. “Dinas Kehutanan Provinsi Lampung menyokong kami – warga masyarakat Sumber Agung agar memanfaatkan jumlah kunjungan ke kawasan TAHURA dengan membangun fasilitas viewing platform ini.” ucap pak Harianto – sang pemilik lahan perkebunan. “setidaknya ada nilai tambah bagi perekonomian masyarakat sekitar dengan adanya kunjungan ke area ini.” jelas pak Harianto ketika saya ajak berbincang di sela sela menikmati suasana sore diarea perkebunan.
Aktivitas sore mengabadikan diri diatas viewing platform terlebih
menanti sunset atau sunrise sungguh sebuah kegiatan
menyenangkan. Terlebih saat itu saya dan
rekan rekan menghabiskan waktu menunggu waktu berbuka puasa. Meski kenyamanan berada di platform dibatasi waktu
karena harus berkenan bergantian dengan pengunjung lain. Saya yakin semakin
lama, kawasan TAHURA dengan kehadiran View Platform akan menambah jumlah
kunjungan. Terlebih suasana yang sangat instagramable
– photogenic untuk di unggah ke media sosial. Namun saya juga berharap
pihak pengelola harus memasang peringatan untuk jaga kebersihan dan keasrian
lingkungan sekitar jangan sampai jumlah kunjungan yang meningkat justru
menambah jumlah sampah dan kerusakan lingkungan. Penyediaan
tempat sampah juga harus difikirkan, terlebih saya melihat langsung
beberapa botol minuman ringan mulai menghiasi area depan lokasi kunjungan. Termasuk
kesadaran para pengunjung untuk menahan diri tidak membuang sampah sembarangan termasuk tidak
corat coret di badan kayu misalnya.
Kondisi sebenarnya. kondisi ketinggian Platform. |
CARA TEMPUH.
Bagi kamu yang ingin mendatangi Viewing
Platform – TAHURA – Sumber Agung, aksesnya cukup mudah. Karena belum
tersedianya angkutan umum, maka kamu dapat menjangkau lokasi dengan kendaraan roda 4 atau
roda 2 pribadi kamu. Ikuti rute jalan menuju kecamatan Kemiling – Bandar
Lampung. Kemudian menuju arah SMA Negeri 7 dan SLB lalu mengukit jalan lurus hingga bertemu
dengan kelurahan Sumber Agung dan kawasan Penangkaran Rusa di areal Taman Hutan
Raya (TAHURA). Tak jauh dari letak penangkaran Rusa, pengujung akan langsung
mengenali keberadaan Lokasi Viewing Platform pada bagian kanan jalan tepat
berseberangan dengan area Taman Kupu Kupu Gita Persada. Buat kamu yang
berkunjung ke TAHURA jangan lewatkan juga untuk mencoba rumah pohon dan melihat
penangkaran Kupu Kupu di Taman Kupu Kupu Gita Persada, area Budidaya Jamur Merang, lalu ada area konservasi
dan penangkaran Rusa dan masih banyak pesona wisata alami yang layak
dikunjungi.
Lama ga berkunjung ke blog ini..
BalasHapusKota Bandar Lampung semakin asik ya kalau ada banyak tempat-tempat seperti ini.
Kapan kita kemari rame2 kakak?
Heheeh siap Oom ... Setelah Ramadhan ada plan mau Ramean Ama MMKota plus bawa makanan jadi kayak camping sehari gitu eheheh
HapusSumberagung ada dimana mana.
BalasHapusSalam...
At first sight, I didn't understand, where you are. Only, after the second reading, this post became clear to me. I am grateful to you for posting it.
BalasHapus