|
Salah satu sajian karnaval budaya Lampung dalam Jelajah Semarak Budaya - Lampung Krakatau Festival 2016 |
Rombongan
petinggi provinsi Lampung yang terdiri
dari Gubernur dan jajaran pemerintah provinsi Lampung hingga kepala daerah
kabupaten/kota se-provinsi Lampung bersama tamu dari kementerian Pariwisata
Republik Indonesia membuka sajian arak
arakan Jelajah Semarak Budaya yang dihelat sebagai rangkaian puncak dari
Lampung Krakatau Festival 2016 pada Minggu, 28 September 2016. Pemandangan menarik dan tergolong unik ketika Gubernur
dan para petinggi disertai jajaran Muli
Mekhanai Lampung berjalan kaki dari pertigaan Gramedia di jalan Raden Intan
hingga Bundaran Tugu Adipura – atau yang akrab disebut Bundaran Gajah – jantung
kota Bandar Lampung. Meski suasana cukup terik, Gubernur Lampung – M.Ridho
Ficardo tampak menikmati perjalanannya sembari sesekali berbincang
dengan tamu dari kementerian Pariwisata.
Disela bincang santainya, Gubernur juga nampak menyempatkan menyapa
langsung warga yang berada di sisi kiri dan kanan jalan Raden Intan – Bandar Lampung.
Pukul 14.30 WIB kala itu. Kerumuman masyarakat semakin padat dan masuk ke
bagian badan jalan ketika empat ekor gajah berjalan beriringan setelah
rombongan Gubernur. Antusias warga semakin riuh seolah ingin mengabadikan diri
bersama gajah dari jarak dekat. Beberapa juru gambar tumpah ruah menyatu dengan
kerumunan warga yang sulit ditertibkan.
|
Gubernur menyapa para warga yang berada di sepanjang jalan yang ia lalui. |
|
Rombongan Gubernur - jajaran petinggi provinsi Lampung dan tamu dari kementerian Pariwisata Republik Indonesia
|
|
Kehadiran gajah gajah asal Way Kambas dalam karnaval Semarak Budaya |
|
Puluhan warga memadati jalan ketika gajah gajah melintas. |
|
Salah satu tampilan arak-arakan Semarak Budaya |
|
Pengantin pengantin pun ber-Tuping. |
TUPING LAMPUNG
Sesuai
dengan tema acara, Jelajah Semarak
Budaya benar benar tampak semarak. Bagaimana tidak, suasana semarak telah
nampak sejak awal rombongan Gubernur dengan iringan music dari jajaran marching
band yang berjalan menuju bundaran tugu adipura memainkan irama irama yang
menghentak suasana. Dan kemudian berturut
turut tampilan budaya Lampung persembahan 15 Kabupaten/Kota di provinsi
Lampung. Tampilan setiap Kabupaten/Kota pun beragam. Tampilan budaya Lampung
dengan kemasan yang menarik tanpa meninggalkan budaya luhur adat istiadat Lampung
nan agung. Adalah Tuping – dalam bahasa
Lampung berarti Topeng, merupakan benang merah dari seluruh tampilan yang
tersaji. Mulai dari jajaran Muli
Mekhanai hingga rombongan parade budaya seluruhnya mengenakan Tuping dengan
bentuk dan warna yang beraneka ragam.
|
tampilan jenis Tuping/Topeng khas Lampung |
|
Penari bertopeng kreasi |
Tuping
atau Topeng bukanlah sesuatu yang asing dalam kehidupan masyarakat Lampung
mengingat Tuping telah jadi bagian dari adat istiadat dan aktivitas berkesenian
masyarakat Lampung sejak dahulu. Dalam beberapa jenis tarian, tuping menjadi bagian pertunjukan hingga penamaan
Sekura yang mengetengahkan jenis Tuping khas Lampung.
|
Tuping khas Lampung |
|
Tuping Sekura |
|
Sekura kamak |
Sajian
Tuping tak hanya pada parade bertema kontemporer tetapi juga pada nilai nilai
tradisi, seperti Tuping dalam Sekura Kamak,
Sekura Cakak Buah hingga Muli (gadis Lampung) dan Bebay (ibu-ibu) Nyuncun Pahar (mengusung pahar –sejenis
hantar hantaran yang diusung diatas kepala). Secara personal, saya berdecak
kagum pada beberapa nilai tradisi yang diimplementasikan dalam sajian sajian
yang mudah dipahami. Sungguh kreatif jiwa jiwa dibalik sajian karnaval budaya Kabupaten/Kota dalam rangka Lampung Krakatau
Festival 2016.
Penampilan
setiap utusan Kabupaten/Kota pun menjadi tontonan yang sayang dilewatkan. Terlebih
setiap tampilan yang tersaji mengandung makna dan filosofi yang diangkat dari
kisah kisah serta legenda dalam kehidupan masyarakat Lampung.
Siang
itu mata saya dimanjakan oleh sajian sajian kedaerahan yang beragam. Meski sayang
tidak setiap group tampil maksimal.
|
Sajian kekayaan budaya Lampung |
|
kreasi Tuping dalam sajian Kota Metro |
PROGRAM PARIWISATA UNGGULAN
Sajian
demi sajian benar benar menghibur. Semarak yang jadi tema pun cukup terwujud.
Terlebih arak arakan mobil hias dan pelepasan balon sebanyak 1883 sebagai tanda
meletusnya gunung Krakatau pada tahun 1883. Ini kali pertama saya menyaksikan gelaran karnaval budaya dalam event Lampung Krakatau Festival hingga usai. – tahun tahun
sebelumnya cukup membosankan. Secara
pribadi saya menaruh kagum pada ramuan musik yang tersaji dalam pementasan
yang merupakan kolaborasi apik para musisi handal Lampung dengan penabuh perkusi kaliber nasional
meski para musisi tampil beratap mentari, mereka tetap menebar senyum dengan
wajah meringis berseri-seri.
Penampilan
setiap Kabupaten/Kota pun lebih mengedepankan kearifan lokal dan warisan budaya
luhur ketimbang kostum kostum fantasi. Meski masih ada beberapa Kabupaten/Kota yang menyajikan kostum fantasi.
Bagaimanapun butir butir yang tersaji menjadi suguhan seni budaya yang menarik
untuk disimak. Meski sebenarnya EO dan Panitia harus terus berfikir keras agar
sajian yang dipersembahkan tidak membuat suasana semeraut. Pengaturan bukan
hanya soal tampilan, tetapi juga soal
kenyamanan dan keamanan penonton. Pemilihan lokasi gelaran pada bundaran Tugu
Adipura pun merupakan gebrakan baru pada tahun ini, meski jarak antara panggung
utama dan bangku pejabat tidak terlalu luas. Sehingga menyulitkan penampil
bergerak maksimal saat melakukan atraksi seni.
|
Gubernur Lampung - M.Ridho Ficardo ketika menyampaikan sambutannya di dampingi Muli Mekhanai Lampung. |
Selain
pertunjukan seni dan budaya khas Lampung, pada gelaran Jelajah Semarak Budaya –
Lampung Krakatau Festival 2016 juga dilakukan penyematan medali budaya dari
Lembaga Kebudayaan Nasional Indonesia (LKNI) kepada Gubernur Lampung sebagai pembina
utama budaya dan pariwisata daerah. Pemberian medali oleh ketua LKNI tersebut dimaksudkan agar Gubernur Lampung
lebih semangat lagi dalam mengembangkan budaya dan pariwisata daerah Lampung. Hal
ini pun sejalan dengan harapan Gubernur Lampung bahwa gelaran Lampung Krakatau
Festival dengan beragam kegiatan pendukungnya dapat menjadi program pariwisata
unggulan tak hanya di provinsi Lampung tetapi juga ditingkat nasional. Hingga
bukan tidak mungki, pesona dan potensi Lampung
dapat berdayasaing dikancah internasional.
|
Sajian kabupaten Lampung Barat yang berakar pada tradisi masyarkat Lampung di Lampung Barat. |
Sore
itu – Semarak Budaya benar benar menjadi semarak ketika pembagian 2.000 topeng pada seluruh undangan
dan warga yang hadir tumpah ruah dan kemudian menjadi penghargaan yang
tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Perayaan puncak Lampung Krakatau
Festival 2016 sungguh meriah. Semoga ini
menjadi cambuk bagi semua komponen masyarakat untuk lebih semangat menggali
kearifan lokal sebagai pesona seni dan budaya serta potensi wisata daerah Lampung, selain kesediaan dari
setiap lapisan masyarakat akan pentingnya pemahaman sadar wisata dan konsep
sapta pesona. Karena memajukan daerah bukan semata-mata tugas pemerintah saja
tetapi juga segenap lapisan masyarakat.
Aku suka dan merasa beruntung banget bisa ngeliat langsung acaranya. Jelajah Semarak Budaya kemaren petjaàaah! Btw foto-fotomu keren kakaaaaak!
BalasHapusheheheheheh hasil jepretan pemula mbaaa.....itupun karena dipinjemin kamera ama teman ...hehehehe.. biasanya cuma bisa pake kamera ponsel....
HapusSeruuuu yaaa paradenyaaa.. Ini yang I miss so far :). Thanks for sharing it..
BalasHapusMba Mba..kalo ke Lampung kasih tau aku lewat WA yaa 085269101717 - aku mau berguru pada mu mbaaaa...please jadikan aku murid menulis mu mbaaa
HapusFoto-fotomu bagus banget mas Indra. Ga percuma ya manjat tembok haha
BalasHapusMas Indra sepertinya berada di posisi yang tepat ya, foto para penarinya cakep2. Aku salah tempat, penarinya terlihat dari samping, ga dapat foto wajah2nya :D
Acaranya meriah, penampilannya keren2 meski durasinya ngebut. 3 kab tampil serentak itu ganggu banget menurutku. Pecah perhatianku...
hehehehehe naik naik tembok... yaaa tata cara tampilan yang masih sembarang.
HapusSaya nggak bisa lihat & foto-foto pas acara atraksi di Tugu Adipura, keasyikan foto2 di pojokan Gramedia jadi pas sampai sana sudah penuh hi hi. Yang penting dah bikin anak seneng karena bisa lihat gajah + foto2 sama Om & Tante yang pakai baju pengantin adat Lampung. Selama ini cuma lihat patungnya doang :D :D :D
BalasHapushehehehe seru yaaa mbaa liat pawai
Hapus