|
Dua rumah panggung milik pak Rajamin yang usianya telah lebih dari 300 tahun. |
Pagi
itu, ketika rekan rekan sedang antri mandi, berkemas untuk persiapan melanjutkan
perjalanan menuju destinasi wisata dibagian lain kabupaten Way Kanan, saya
tergerak untuk jalan pagi mengitari bagian lengkap dari kampung wisata Gedung
Batin.
Sekedar
menyegarkan mata dan menganggapnya jadi bagian dari olah raga pagi, saya mulai
berjalan memperhatikan detail tiap rumah panggung yang saya jumpai di kawasan
Gedung Batin. Tak hanya rumah panggung, terdapat pula beberapa rumah dengan gaya bangunan yang lebih modern tetapi
tetap menggunakan kayu sebagai bahan baku utamanya.
|
Suasana Lengang dijalan utama pada bagian dalam dari kawasan Kampung Wisata Gedung Batin |
|
Bagian lain di dalam kampung wisata Gedung Batin dengan rumah rumah sederhana |
Satu
persatu saya abadikan rumah rumah yang ada dalam segaris jalan utama pada
bagian dalam kampung wisata Gedung Batin melalui kamera ponsel saya – maklum, - sampai saat ini, saya kan travel blogger yang murni
mengandalkan kamera ponsel, heheheh .
Imajinasi saya sesekali tertuju pada masa kecil saya yang dulu sempat
merasakan tinggal dirumah panggung milik nenek di kampung halaman di
pertengahan tahun 80-an.
|
Suasana Lengang dipagi hari dijalan utama Kampung Wisata Gedung Batin. |
Nampak
detail detail lawas dari setiap bangunan yang menggambarkan masa kejayaan
setiap detail tersebut. Ukiran pada kaca jendela, bentuk engsel jendela dan
pintu, lalu potongan kayu kayu tembesu
yang nampak kasar tanpa sentuhan pernis atau cat warna. Aktivitas pagi beberapa
warga juga menambah keindahan mata memandang. Senyum tulus ibu ibu dan tingkah polos anak
anak bermain diberanda rumah menjadi keindahan tersendiri.
|
Rumah panggung di belakang rumah Pak Ali |
|
Salah satu bentuk Engsel jendela yang menarik minat saya. |
|
salah satu Rumah Panggung |
|
Rumah Panggung dengan tangga semen |
|
Rumah Panggung tetangga depan Pak ALi. |
|
Salah satu rumah panggung yang kesemuanya berbahan utama kayu kualitas prima |
|
Rumah Panggung yang Stylish |
Bagi
kamu yang senang dengan waisata bernuansa budaya dan kekayaan heritage lengkap dengan kearifan lokal dan
kesahajaan masyarakatnya, tak ada salahnya berkunjung ke Kampung Wisata Gedung
Batin yang merupakan kawasan dalam kecamatan Baradatu – Blambangan Umpu – Way
Kanan. Sensasi bermalam di rumah warga – rumah Pak Ali – salah satunya dapat
menjadi kenikmatan tersendiri. Terlebih kamu yang menyukai ketenangan suasana.
Melepas penat dari aktivitas padat perkotaan di perkampungan tentu memberi nuansa
tersendiri.
|
pak Ali di beranda rumah miliknya. |
Saya
dan rombongan adalah tamu pertama yang bermalam di rumah pak Ali. Untuk
menghargai keramahan penyambutan, lengkap dengan sajian hidangan makan malam
dan sarapan pagi yang istimewa termasuk biaya bermalam, kami berenam masing
masing mengeluarkan biaya Rp.70.000,- .
Dana patungan tersebut selanjutnya kami berikan pada pemilik rumah. Pak Ali
dan istri tidak mengucap atau memberi patokan
khusus bagi siapa saja yang ingin
bermalam. Hanya saja, tak elok rasanya jika keramahtamahan dan kebaikan pak Ali
dan Istri tidak diapresiasi. Tidaklah mereka mengharap sejumlah tarif besar
atas kedatangan tamu bagai dihotel perkotaan, tapi setidaknya para tamu yang
berkunjung menghargai kebaikan mereka tanpa pernah mereka meminta dihargai berlebih.
|
Pak Rajamin di depan rumahnya yang berusia lebih dari 300 tahun. |
Hingga
waktu beranjak, saya masih berat meninggalkan rumah panggung pak Ali. Sungguh
rasa nyaman tinggal di rumah panggung bagai mengembalikan saya pada masa kecil
di rumah nenek dahulu. Terlebih kesediaan pak Ali diganggu dengan suara berisik
kami kala bersenda gurau. Begitupula dengan wajah manis istri pak Ali yang cantiknya
alami. Tanpa make up tebal dan tanpa
tatanan rambut gelombang. Cantik natural dengan senyum yang memesona.
Dalam
hati, saya berharap dapat kembali berkunjung ke Kampung Wisata
Gedung Batin suatu saat nanti.
Semoga.
Syahdu suasana kampung nya, gw kalo lagi jalan2 di daerah, seneng banget bisa keliling kampung trus ngobrol2 sama warga lokal
BalasHapusterima kasih kakak senior - ternama - hits seantero jagad blogger....atas perkenan menyimak kisah saya hehehehe...
HapusLingkungan desa ini terlihat bersih. Bisa dilihat dari jalan, kiri kanan jalan, halaman2 rumahnya, kolong rumah, bahkan di dalam rumahnya. Nyaman dilihat dan membuat saya amat terkesan. Tua tapi tidak kumuh. Begitu pun dengan orang-orangnya, senang rasa hati melihat untaian senyum dan keramahan mereka. Lestarilah selalu Desa Gedung Batin.... Aku padamu.
BalasHapusyesss belum bisa move on dari jalan jalan ke Way Kanan..terlebih kisah geloooo dibalik semua perjalanan yaaaa hahahahhah
Hapushahaha kisah gelooooo yang tak terlupakan. Untung sempat terekam dalam video, jadi bisa dilihat sewaktu-waktu kalau kangen candaan gilanya haha
HapusWah, rumahnya bener-bener tua ya! Keren! Kirain cuma di Liwa dan Krui aja tempat buat liat rumah-rumah tua seperti ini, malahan bentuk rumahnya beda.
BalasHapusGapapalah klo cuma pakai hape, toh hasilnya tetep elok buat dipandang. Keren! ;)
Yup rumah rumahnya photogenic ....terima kasih brother kece sang petualang sejati... salut juga kamu selalu bersepeda hingga ujung Lampung. hebat Lho..!!! aku mana bisa begitu...
HapusBtw, saya perhatikan foto-foto mas Indra ini lengkap lho. Sudut2 pengambilan gambarnya oke. Saya malah tidak terfikir untuk foto beberapa rumah lainnya, atau jalannya, kolong rumahnya.... Yang ada malah sibuk berhalusinasi wkwkwkwk
BalasHapusaaaahhhh ..mba Rien bisa ajaaaa.....cuma pake kamera ponsel ajaa kita..hehehe.... btw jangan sampe halusinasi tentang horni yaaaa ...
Hapusyang stylish itu rumah Kepala Kampung Gedung Batin. Cakep buat difoto ya...
BalasHapusbanged Oom...kalo kesana lagi aku mau ikut lagi laaahh
HapusAku kangen Gedung Batin... kangen suasananya. Kangen ngopi sambil ngobrol-ngobrol di berandanya. Kangen kalian semuaaaaa....
BalasHapus