Saya tersadar dari tidur ketika beberapa bayangan lalu lalang di depan saya. Bukan mahluk halus. Tapi benar benar sosok manusia. Tak begitu jelas terlihat. Bisa jadi mba Donna dan teman teman yang hilir mudik dari kamar mandi ke kamar tidur untuk ambil wudhu di waktu subuh.
Masih tersisa lelah bertandang pulau
sepanjang hari kemarin. Sebenarnya, istirahat malam saya cukup nyenyak
hingga datang alunan suara merdu mendengkur rindu, dari pria pria super lelah
menghias ruang pertunjukan. Sesaat suara mereda, saya terlelap. Tetiba suara
menanjak tajam, saya terbangun. Bak irama bersahutan tanpa perlu dipandu. Begitulah
indahnya kebersamaan.
Beberapa rekan nampak duduk manis
menghadap pantai dibalkon belakang home
stay, ketika saya beranjak dari tidur paruh kedua setelah waktu subuh tiba.
Beberapa diantara mereka sedang menikmati sarapan pagi berupa nasi uduk dan telur
bulat sambal. Tak perlu berfikir lama, saya pun ikutserta menyantap nasi uduk
lezat tersebut. Lezat karena saya lapar, meski semalam cukup banyak menyantap
ikan bakar pasca goyang biduan yang ‘memabukkan’. Eh.., soal biduan semalam, kira kira dia masuk angin gak ya setelah
goyang hot pinggir laut gitu ?..hehehehe...
sarapan pagi di Home Stay |
Hoping
Island, masih mewarnai jadwal kami dihari kedua. Tak hanya
itu, aktivitas snorkeling di beberapa
pulau yang kelak kami datangi akan jadi aktivitas seru yang akan kami jalani
sepanjang hari. kelak segala kisah yang terjadi akan menjadi rindu di Kepulauan Seribu.
“Aaahhh… tak perlu mandi pagi lah, karena nanti akan nyebur ke laut!!”. Begitu hasut saya kebeberapa rekan. Beberapa mengikuti hasutan saya, hehehe.. meski ada yang tetap mandi plus sempat menghias diri – mungkin ikan ikan dilaut akan mendekat bila snorkeling memakai bedak dan lipstick! Wow!!.
“Aaahhh… tak perlu mandi pagi lah, karena nanti akan nyebur ke laut!!”. Begitu hasut saya kebeberapa rekan. Beberapa mengikuti hasutan saya, hehehe.. meski ada yang tetap mandi plus sempat menghias diri – mungkin ikan ikan dilaut akan mendekat bila snorkeling memakai bedak dan lipstick! Wow!!.
Baiklah. Mari kita berangkat melaut! Lets Go
Genks!!!
salah satu perahu yang membawa kami snorkeling |
PELESIRAN YANG SESUNGGUHNYA
Dermaga Pulau Harapan telah dipenuhi ragam aktivitas nelayan. Kami langsung diarahkan oleh ibu Neneng dan tim dari Dinas Pariwisata dan KebudayaanKepulauan Seribu untuk naik ke kapal kayu setelah di bagikan pelampung dan alat snorkeling. Waaahh …bakal seru nih!. Saya dan mba Donna mengambil posisi duduk di ujung kapal – agar lebih menghayati jadi jack & Ross dalam film Titanic! HayaaL.!!!
Tak lama, dua kapal tongkang bergerak menuju tengah lautan hingga singgah
di Pulau Perak. Belumlah kapal bersandar sempurna pada dermaga pulau, saya
kembali berdecak kagum pada keindahan pulau yang tidak begitu luas namun
menyajikan hamparan pasir putih, air yang jernih berwarna biru toska. Wuuiihhh….tak perlu di komando saya pun
langsung menceburkan badan kedalam air jernih meski ternyata tujuan utama kami
bukanlah pulau Perak, melainkan kebagian tengah untuk diajak snorkeling.
pulau Perak |
Usai diberi pengarahan oleh pemandu
setempat, termasuk photo narsis sesaat di pulau Perak, kami yang terdiri dari 2
kapal kayu berlabuh di tengah perairan dengan dasar laut yang tidak begitu dalam. Melihat kondisi dasar laut yang tidak dalam, saya
seneng banged!. Sebagai orang yang tidak bisa berenang tentu menguntungkan. Meski
begitu saya tetap pakai pelampung. – sudahlah
gak usah sok sok an! Jangan demi dapet photo atau video bagus, lantas
mengorbankan keselamatan diri bahkan nyawa!. Well, lets play safe aja yaaa.. hahahaha.
photo bareng ibu Neneeeennngggg...... cekrek!!! |
Cukup lama kami berada di tengah
perairan menikmati snorkeling. Setiap
kami diberi keleluasaan menikmati jatah snorkeling,
berinteraksi dengan ikan ikan yang menari diantara beberapa kerang dan biota
laut lainnya. Saya pun mengagumi keindahan bawah laut Kepulauan Seribu.
Berharap kebersihan laut senantiasa terjaga. Karena bukan tidak mungkin semakin
banyak pengunjung yang datang, berdampak pada semakin banyak datangnya sampah –
terlebih pengunjung yang tidak begitu sadar diri akan kebersihan perairan laut
lepas, yang hobi buang sampah sembarangan.
Saya sempat sewot ketika sebagain besar
teman teman seolah tak mau usai ber-snorkeling,
padahal jadwal kunjungan ke pulau lainnya masih menanti.
“hayoookkk..
pindah pindah!!...jangan cuma di sini ajaa!!....pindah ke tempat selanjutnya!!!”
teriak saya yang di dukung oleh Bernavita… hhhmm…volume
suara saya dan Berna yang lantang cukup efektif mengingatkan semua tim untuk
kembali ke perahu dan melanjutkan perjalanan ke pulau selanjutnya. Hah!! Belulm tau kalo volume mulut ini bisa
lebih keras dari toak demo!.
Pelayaran pun berlanjut. Suasana seru
menikmati kehidupan bawah laut masih akan kami nikmati. Beberapa menit berlayar
dengan bentangan laut dan gugusan pulau pulau membuat saya takjub. Hingga saya
menikmati pelayaran diatas kapal kayu tanpa baju. Gak papalah sesekali tanning alami… bosan berkulit putih
mulus. Bolehlah agak negro dikit. Kapan lagi kan?!.hehehhehe. Ooohh iya,
kalo suka wisata bahari tapi takut terbakar matahari, mending berendam di bak mandi dalem rumah aja gih!.
Kapal merapat ke sebuah pulau yang ukuran
luasnya nyaris sama dengan pulau Perak.
Pulau Dholpin namanya. Hah, Dolphin?!. Ada lumba lumba nya
doong??!!.
“dulu
ada lumba lumba, sekarang sudah bergeser ke bagian lain”.
ucap seorang ibu pemilik warung yang saya tanyai seputar kata dolphin yang
melekat pada nama pulau.
Bila sebelumnya saya ikutan snorkeling, khusus di pulau Dolphin saya hanya ingin menikmati landscape indah yang membentang. Terlebih
hamparan pasir putih nan halus di sepanjang bibir pantai yang landai. Saya, mba
Donna dan mba Agustina yang datang dari Semarang memilih bersantai di warung
kopi yang ada di pulau Dolphin. Aahhh…tak
ada yang lebih menyenangkan selain diam menikmati pemandangan alam, sembari
mendengar desiran angin dan dabur ombak plus ditemani kopi hangat. Sorga??, eh bukanlah, masih dunia. Nyebut Sorga
nanti kena marah sama blogger anti
Sorga lho! Skip!!.
Kopi + Hamparan pantai di pulau yang nyaman = NIKMAT |
Ditengah sebagain teman teman
bersnorkeling, saya bersama mba Donna dan mba Agustina lebih memilih santai dipinggir
pantai dan kemudian menikmati semangkuk mie instan rebus pakai telor dan cabe
rawit. Aduh!! Nikmatnya. Ini baru
pelesiran!. Leasure bangeddd!!.
Meski sedang menikmati bentangan pantai
di pulau Dolphin tetap harus disudahi karena ajakan kembali ke pulau Harapan
untuk makan siang dan berkemas. Sebenarnya masih ingin berlama lama di pulau
Dolphin atau bahkan mengunjungi pulau pulau lain yang selama pelayaran nampak
indah dalam pandangan mata.
Kamipun bergegas mengemas barang dan
menyiapkan diri ketika tiba di home stay
pulau Harapan. Semalam di pulau Harapan meninggalkan kisah yang menyenangkan.
Kelak saya akan datang dan bermalam lagi
di pulau ini.
Upaya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kepulauan Seribu menyertakan kami dalam #enjoykepulauanseribu
– menjelajahi pulau pulau dalam kawasan Kepulauan Seribu merupakan konsep kegiatan
yang menarik dan perlu diapresiasi tinggi ditengah gencarnya promosi wisata
saat ini. Selain memberi pengalaman dan wawasan langsung pada kami, kegiatan
ini dapat jadi media bagi kami untuk terus mengupayakan pada banyak pihak agar
mencintai pesona wisata bahari dalam negeri termasuk menjaga kelestarian dan
kebersihan lingkungan. Mari jadi wisatawan yang peduli terhadap kelestarian dan
kebersihan lingkungan guna menunjang tujuan dari ‘Sustainable Tourism’.
Selepas meninggalkan kawasan pulau
Harapan, saya dan teman teman sempat diajak singgah ke pulau Pramuka, melihat
langsung penangkaran penyu hingga mendengar penuturan seputar pemeliharaan
lingkungan dan penanaman mangrove. Melihat langsung upaya pengembangbiakan penyu
bagai sebuah bonus bernilai edukasi dari perjalanan yang kelak akan saya
kisahkan secara terpisah.
Cukup lama kami di pulau Pramuka. Hingga
tak terasa sore datang begitu cepat dengan menghadirkan ombak yang cukup besar.
Niat semula ingin mengunjungi pulau Tidung pun harus rela ditanggalkan karena
ombak yang tidak bersahabat. Terbukti selama pelayaran pulang dari pulau Pramuka
ke dermaga Marina Ancol, speedboat yang kami tumpangi berhias guncangan ombak
yang cukup kuat hingga berhasil membuat Bernavita – si gadis cadas itu muntah!!
Hahaha! Kebayang Berna yang aktif dan
hits itu muntah karena goncangan kapal yang hebat. Selamat Berna!!.
photo keluarga sebelum berpisah...hiks.. (lihat wajah saya yang mutung!!) |
Sore menyambut kedatangan kami di
dermaga Marina Ancol setelah berlayar dengan ombak yang cukup besar. Tak lupa
kami mengabadikan kebersamaan yang terjadi selama 2 hari dalam bentuk photo
bersama sebelum kemudian kembali ke rumah masing masing. Terima kasih Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kepulauan Seribu atas undangan. Terima kasih
Indonesia Corner atas kesediaannya memasukkan saya dalam trip kali ini. 2 hari yang seru. kelak akan di rindu.
Aku rindu kamu indra 😂 🤣
BalasHapusrindu semua mas....semoga kita bertemu lagi di trip selanjutnya yaaa
HapusAh selalu beginiiii, merinduuuuuu. See you di trip berikutnya ndraaaa. Makasih sudah bikin rameeeee
BalasHapusaku menantikan trip selanjutnya mbaa...cant wait deehhhh.... seseruan bareng...
HapusAh keseruan di Kepulauan Seribu membuat mupeng om in
BalasHapusWah pulau dolphinnya bikin pengen kesana, pulau seribu seru juga dikunjungi rame -rame ya
BalasHapusBaru denger tentang pulau Dolphin ini bang. Kece bana bana :D trip menyenangkan bersama orang-orang yang menyenangkan.
BalasHapusMASYA ALLAH!!!!
BalasHapusALLAHUAKBAR!
AKU INGIN BERKATA KASAR PADA POSTINGAN KEDUA INI.
WAMAKAKAKAAKAKAJAKAKAKAKA
TOLONG YG BENA MUNTAH NGGAK USAH DI PUBLISH... TOLONG DI BUANG AJA. DI CORET. DI TIPEX.
aku baca ini jadi kangen kalian semua...ahhhh kurang lama...
BalasHapusSampai jumpq di trip selanjutnya... :D
BalasHapus