Bentangan
pasir putih nan halus berpadu dengan pepohonan kelapa menghias sepanjang
pantai. Ditambah udara yang cerah dengan
suasana pantai yang lengang.
Yakin
tak ada yang menolak berada di pantai dengan suasana seperti.
Begitulah
kiranya yang saya dan keluarga dapat rasakan
ketika berada dibeberapa pantai dalam kawasan Kalianda – Lampung Selatan saat
akhir pekan lalu.
Bagi
saya, soal merancang aktivitas akhir pekan bersama keluarga tidaklah sulit. Dan
saya pun selalu punya cara dalam
menghabiskan waktu bersama keluarga diantara waktu akhir pekan yang kerap di
isi sebagai pekerja panggung ; ngMC dan nyanyi kawinan. Dari Bandar Lampung – tempat dimana saya dan
keluarga berdomisili, ada banyak destinasi wisata yang bisa di tuju. Terlebih anak anak memang menyukai wisata
pantai. Salah satu kawasan yang menyajikan banyak pilihan destinasi wisata pantai adalah Lampung Selatan.
Jadilah
siang itu, Sabtu dalam suasana Gong Xi Fa Chai, saya mengemudikan
kendaraan menuju Lampung Selatan setelah istri selesai mempersiapkan panganan
hasil olahannya sendiri. Namanya juga acara keluarga, sudah barang persiapan
makanan juga jadi salah satu hal utama. Suasana
riuh dalam perjalanan menjadi warna seru tersendiri. Terlebih anak anak saya
termasuk anak yang aktif dalam bertutur maupun bertingkahpolah. Dalam
perjalanan kali ini, anak dari adik ipar saya pun turut serta. Semakin
bertambah riuhlah suasana dengan kehadiran 4 anak dalam mobil.
areal persawahan dibawah kaki gunung Rajabasa |
Sebenarnya,
tak ada tujuan khusus saya dan istri mengajak anak menghabiskan Sabtu siang
kali ini, hanya saja, saya ingin menjajaki beberapa pantai di kawasan Kalianda
– Lampung Selatan yang nama lokasinya telah lama saya dengar dari kawan kawan
meski wujudnya belum pernah saya lihat langsung. Akses dari Bandar Lampung ke Kalianda –
Ibukota Lampung Selatan itu tidaklah terlampau sulit. Hanya 2 jam berkendara, lurus kearah pelabuhan
Bakauheni dengan kondisi jalan yang terbilang baik. Lalu lintas kala itupun
relative lancar. Saya sempat berhenti di paruh jalan menanjak di Tarahan guna
membeli buah nangka dan sirsak favorite
anak anak. Banyak penjaja buah di
sepanjang jalan setelah Tarahan yang bisa dikunjungi guna membeli buah buahan ;
pisang, durian, sirsak, nangka hingga petai. Harga jual pun tak terlalu
mahal. Tapi tetap harus ada kemampuan
menawar yang baik ya, hehehe.
ketiga anak saya yang gemar bermain di pantai |
Tujuan
pertama saya membawa serta istri dan anak berlibur di Sabtu cerah itu adalah
kawasan Suak. Masuk dari simpang empat
Sidomulyo Lampung Selatan – sebelum tiba di kota Kalianda, lalu melalui rute perkampungan warga hingga
ke bagian pantai pantai yang berada dalam kawasan pesisir desa Suak. Konon di Suak juga terdapat resort
megah yang dapat dijadikan tujuan wisata – meski saya belum mengetahui persis
kondisinya. Tapi saya lebih memilih menyusuri jalan desa hingga menemukan beberapa papan nama
pantai yang terbuka untuk umum. Kami pun sepakat memasuki pantai bernama
CLARA. Waktu makan siang telah
mengingatkan kami. Anak anak pun telah
berujar lapar.
Saat
tiba di pintu masuk ke kawasan pantai saya sempat sedikit beradu-argumen dengan
petugas yang menarik retribusi masuk pantai. Pasalnya, si petugas meminta harga
Rp.50.000,- (Ajee Gile mahalnya!!!), tapi ketika saya meminta karcis resmi yang menerangkan harga tiket masuk Rp. 50.000 tersebut, ia mengelak, dan
beralasan tak ada. Maka, saya pun
memberi Rp. 20.000,- dengan alasan hanya
singgah sebentar saja buat lihat lihat bagian dalam.
menjemur rumput laut |
Meski
terbilang sering ke Pantai, tetap saja anak anak antusias berlarian ketika tiba
di kawasan pantai. Beberapa nelayan
nampak sedang menjemur rumput laut disalah satu sudut pantai. Barisan pohon kelapa menambah keasrian
kawasan pantai CLARA, diantara beberapa pondokan reot yang tersedia di beberapa
pinggir pantai. Meski begitu, anak anak justru menikmati saat
dapat leluasa menangkap umang umang, kepiting dan ikan ikan
kecil yang wujudnya terlihat karena air laut masih
surut.
mencari kepiting, kerang dan ikan ikan kecil di pinggiran pantai. |
Tak
lama berselang, saya mengumpulkan anak anak untuk makan siang di bawah rimbunan
pohon. Beralas tikar yang memang sengaja dibawa bila bepergian bersama
keluarga, makan siang dengan lauk pauk sederhana justru terasa begitu mewahnya.
Terlebih moment kebersamaan saya dengan anak istri merupakan sesuatu yang
jarang terjadi di akhir pekan, - maklumlah, Bapke
kan artis lokal tingkat kecamatan yang Sok Sibuk!!, hehehehe.
makan siang ala piknik keluarga hehehehe |
Tak
terlalu lama kami berada di pantai
CLARA. Makan siang usai, kami pun bergegas menuju spot menarik lainnya.
Setidaknya kami telah bayar Rp.20.000
hanya untuk numpang makan siang dan memungut umang umang, ikan dan kepiting
kecil di pantai CLARA yang penataannya belum begitu optimal dengan tak adanya fasilitas buang air
dan kamar bilas. Tarif masuk sebesar Rp.50.000 yang tertulis seadanya di
pos jaga tidaklah seimbang dengan kondisi bagian dalam. Mungkin pengelola belum
pernah piknik ke pantai pantai lain yang penataannya lebih optimal dengan uang
tiket masuk yang tidak terlampau mahal!.
Aaahh… sudahlah, mari
tinggalkan saja. Banyak pantai lain yang jauh lebih kece kok.!!.
pondokan reot dalam pantai CLARA. |
BERTEMU CANTI, CANGGUNG, KANTENG DAN
LAGUNA
Tujuan
kami selanjutnya adalah kota Kalianda. Setidaknya, di tengah kota Kalianda ada
beberapa hal menarik yang bisa saya tunjukkan pada anak anak. Meski sebenarnya
istri dan anak anak tak pernah protes jika saya ajak kemanapun, selagi
lokasinya tempat wisata, mereka sih oke
oke aja!, heheheh. Sekitar 30 menit
berkendara dari kawasan Suak – Sidomulyo, kami tiba di kota Kalianda. Meski beberapa bagian langit mulai menggelap,
tak mengurungkan semangat saya untuk mengajak anak anak dan istri menuju
dermaga Canti.
pelataran depan dermaga Canti |
photo bersama di dermaga Canti |
Sebagai
penikmat perjalanan, tak lupa saya menghentikan kendaraan untuk membeli
beberapa kudapan selama perjalanan. Bila masuk ke kawasan pasar Kalianda jangan
lewatkan untuk tandang ke penjaja kue
kue jajanan pasar yang lezat dengan harga terjangkau plus ukuran kuenya yang besar besar!!. Cukuplah untuk
membahagiakan anak anak dengan stok makanan mulai dari kue donat, kue geplak
dan klepon hingga aneka gorengan. Suasana riuh semakin seru karena banyaknya
camilan, hahahaha. Yang istimewa, istri
selalu sigap menyeduh Kopi sachet
dengan air panas di termos dan gelas plastik
yang tak pernah ketinggalan dibawa bila bepergian keluarga.
dermaga Canti di Sore hari. |
Perjalanan
yang lancar tanpa hambatan membawa saya pada dermaga Canti sore itu.
Tujuan
saya membawa anak anak dan istri ke dermaga Canti tak lain untuk memperkenalkan
kawasan tersebut yang dapat dijadikan sebagai salah satu titik awal pelayaran menuju ke Pulau Sebuku
dan Pulau Sebesi hingga ke Gunung Anak Krakatau. Disis lain, pemukiman warga dibawah kaki gunung Rajabasa menjadi pemandangan dari dermaga Canti. Suasana dermaga tidak terlalu ramai kala itu.
Tapi justru kawasan wisata pantai Canti – yang letaknya tak jauh dari dermaga
Canti, nampak ramai pengunjung. Jajaran
kendaraan pribadi hingga bus besar mewarnai bagian depan pantai Canti. Melihat kondisi ramai, saya pun mengurungkan
niat untuk mengajak istri dan anak anak ke pantai Canti. Tapi justru tertarik
membawa serta istri dan anak anak pada sebuah bentuk dermaga yang letaknya telah saya lihat saat berada di dermaga
Canti.
Meski
belum tahu letaknya secara pasti, tapi setidaknya saya bisa bertanya pada warga
kan?, heheheh. Setelah beberapa kali
salah arah akhirnya saya pun menemui letak pantai yang menarik perhatian saya
tersebut. Emang kalo gak Nyasar itu gak
seru, justru dari nyasar kita akan dapat banyak pelajaran, kan?,hehehe.
bentangan sawah bersinggungan dengan hamparan laut |
Benar
adanya, setelah melewati perkampungan dan
areal sawah dalam desa Canggung, kami
pun melihat hamparan pantai nan indah. Bentangan pantai dengan pasir bersih
putih dan air laut bergradasi hijau toska. Meski pantai Canggung terbilang masih belum
terjamah oleh banyak wisatawan, tetapi
justru kealamian kawasan tersebut menjadi daya tarik besar bagi saya dan
keluarga. Terlebih untuk menikmati
pantai yang cantik dan tenang tersebut pengunjung tidak dipungut bayaran lho!, Gratis!!...hehehehe. Anak anak pun senang berlarian di pasir putih
nan halus tanpa bersinggungan dengan pengunjung lain. Meski
begitu, pengunjung tetap harus berhati hati, karena di sepanjang
pinggiran pantai banyak pepohonan kering melintang dan ranting pohon yang
bertebaran di bentangan pasir nan halus itu.
Sayang,
waktu lekas beranjak senja. Saya pun
mengajak serta anak anak untuk menyudahi aktivitas menikmati pantai Canggung
nan tenang tersebut. Meski sebenarnya masih ingin berlama lama di kawasan
tersebut. Setidaknya saya telah mengetahui rute jalan menuju pantai Canggung. Bisalah weekend selanjutnya jadi tujuan
berlibur dengan waktu bersantai di pantai yang lebih lama.
anak anak menikmati suasana pantai yang berpasir halus |
Sungguh
tak pernah bosan bila berkunjung ke pantai pantai di kawasan
Kalianda atau Lampung Selatan pada umumnya. Selain jarak tempuh yang tidak
terlalu sulit, keindahan dan keunikan setiap pantai adalah sesuatu yang layak untuk dinikmati
oleh kamu pecinta wisata bahari. Sebelum
meninggalkan kota Kalianda, saya sempat menemukan letak pantai Laguna dan
pantai Kenteng yang ternyata tak jauh dari
letak kantor Bupati Lampung Selatan. Meski tidak menghabiskan waktu di
dua pantai tersebut, setidaknya saya dan keluarga telah melihat langsung. Dapatlah jadi referensi lokasi kunjungan
selanjutnya.
Jadi kangen Lampung 😊
BalasHapusKebersamaan kayak gini priceless ya bang. Jadi inget dulu saat masih kecil-kecil suka diajakin piknik kayak gini :) Sekarang udah gede-gede sih masih, tapi udah jarang banget.
BalasHapusBeberapa kali baca tulisan Lampung kok menggoda hahahahha.
BalasHapusHarus benar-benar direncanakan dari sekarang, mumpung tidak jauh jauhd ari Jawa lokasinya :-D
mbaaa... @Dian..ayooo doong ke Lampung lagi..hehehe.... seseruan bareng lagi yoookkk... kangen gak sama Brooott !! nyaaa akuuu???..hehehehe.....
BalasHapusBrother..@Yayan.... aku sih pas lagi ada waktu luang ajaaa... soale biasanya weekend jadi pria penghibur hehehehe.... yaaa ... emang selalu ada waktu buat keluarga lah...semoga bisa terus terjadi sampai mereka dewasa nanti...
BalasHapusmas @nasirullah Sitam ... Ayooo ke Lampung.... jarak dekat dan akses mudah kok..bisa flight 30 menit dari jakarta atau naek kendaraan darat - bis juga banyak... kalo ke Lampung kabari aku yaaa...hehehe....
BalasHapusSenang lihat satu keluarga oom Indra jalan-jalan. Jadi keinget juga masa-masa kecil dulu sering diajak jalan sama keluarga besar ke pantai. Jadi kenangan seumur hidup.
BalasHapusKapan2 kita jalan bareng ya :)
baru baca dan senyumsenyum sendiri ada yang review pantai canggung, kampung halamanku. kalau berkunjung lagi coba berfoto di dermaganya, dari sana juga bisa lihat aneka ikan di terumbu karang karena memang sangat jernih
BalasHapus