Begitu
tanya teman saya ketika saya beri tahu akan ngetrip
ke Banyumas.
“…jalan
jalan aja. cari pengalaman.” jawab saya sekenanya.
Seperti
biasa, saya tidak suka menjelaskan maksud dan tujuan keberangkatan pada
siapapun secara lengkap, kecuali pada Istri, karena setiap keberangkatan
berkenaan dengan ongkos ongkos, hehehe.
kebersamaan Juguran Blogger 3.0
Bicara
Banyumas, ingatan saya tertuju pada nama
warung makan prasmanan dengan rasa masakan yang enak dan harga terjangkau di
Bandar Lampung – tempat saya tinggal. Selebihnya, tak banyak yang saya tahu. Saya juga tak tertarik untuk banyak tanyasoal Banyumas pada rekan rekan sesama
pejalan. Termasuk tidak berusaha mencari tahu apa pun soal Banyumas dari paman
Google.Karena terkadang, jadi orang
yang tak banyak tahu itu lebih menyenangkan, lho!!.Selain itu, mendapat
sudut pandang berdasarkan pengalaman sendiri, bukan dari pengalaman orang lain
merupakan hal menyenangkan bagi saya sebagai tukang jalan jalan. Itulah kenapa
saya tidak pernah mudah percaya dengan anggapan miring orang lain akan sebuah
tempat kunjungan sebelum sayaberkunjung
langsung ke tempat tersebut. Jadi, bicara soal Banyumas, saya tak banyak tahu.
Dan karena tak banyak tahu itulah, saya jadi semangat.
A post shared by Blogger Banyumas (@bloggerbanyumas) on
JUGURAN BLOGGER INDONESIA
Sekuat
tenaga saya mengusir kantuk yang masih tersisa ketika corong suara kereta
mengabarkan bahwakereta yangsaya tumpangi sesaat lagi tiba di stasiun
kereta api Purwokerto. Saya tak sendiri. Mba Evi – partner ngeTrip dalam
beberapa kisah, duduk di samping saya sejak awal keberangkatan dari stasiun
Gambir.
Bila tiba di Stasiun Kerata Api Purwokerto, dengarkan musik Keroncong 'Sungai Serayu' yang berkumandang menyambut mu
Keroncong
Sungai Serayu berkumandang menyambut kedatangan penumpang kereta api. Alunan
khas tersebut berhasil menancap dalam ingatan saya kala pertama menginjakkan kaki di
tanah Purwokerto.Saya dan Mba Evi sempat menikmati kudapan dan teh
hangat di salah satu kedai dalam kawasan stasiun kereta api Purwokerto sebelum
akhirnya bertemu dengan rekan rekan Panitia yang melakukan penjemputan para
blogger luar kota yang hadir dalam rangka gelaran Juguran Blogger. Apa sih
Juguran Blogger itu ?. Berdasarkan
informasi dari panitia, dalam kosakata Banyumas, Juguran memiliki arti
berkumpul santai membicarakan banyak hal sembari menikmati secangkir kopi atau teh
hangat bersama beragam panganan pendamping. Jadi merunut obrolan serius tapi
santai dengan tujuan mengakrabkan diri sembari berwisata itulah, tercipta judul
acara ‘Juguran Blogger Indonesia’ episode 3 yang memiliki tagline ; ‘Sedikit Bicara, Banyak Wisata’ yang dilangsungkan pada
11 – 13 Juli 2017.
senja di Hotel Surya
kamar saya di hotel Surya
WISATA ALAM BANYUMAS
Soal
keindahan alam, Banyumas memiliki kawasan wisata alam yang sangat tersohor,
yakni KawasanBaturraden yang layak
untuk di kunjungi. Meski tidak menikmati secara langsung keindahan wisata
Baruraden, tetapi saya dan rekan rekan Juguran Blogger mendapat kesempatan
menikmati suasana Baturraden dengan bermalam di hotel SURYA – kawasan penginapan
yang asri. Dari lokasi kami bermalam saja, udara dingin terasa menusuk tulang. Terlebih
bagi saya yang tak terbiasa udara dingin. Mesin pendingin ruangan tak
diperlukan di penginapan ini. Meski air panas di kamar mandi hotel sangat
membantu. Bila tidak, mungkin saya betah untuk tidak mandi seharian penuh! Hahaha. Indra Jorok!.
bagian depan kawasan Baturraden - dari ponsel saya
Tak
hanya kawasan Baturraden saja, Banyumas yang tersohor dengan sebutan Wisata
Seribu Curug – karena memendam beragam jenis curug (air terjun) yang indah dan
mengandung kisah yang patut dinikmati oleh pecinta wisata alam. Soal Curug
curug keren di Banyumas, kelak akan saya sambangi dilain kesempatan.
Suasana Camping di Bukit Tranggulasih - photo from Panitia Juguran Blogger
Wisata
alam yang wajib kamu kunjungi adalah Bukit Tranggulasih. Terletak di lereng gunung Slamet dengan
kondisi tempuh yang cukup menantang. Beruntungnya, saya dan rekan rekan blogger
tak hanya mendatangi bukit tersebut tetapi juga bermalam di ketinggian dengan sajian
hamparan kota Purwokerto yang memesona. Suka wisata menantang penuh
petualangan?, bukit Tranggulasih wajib kamu coba.
( Soal Bukit Tranggulasih, kelak akan saya
tuturkan dalam kisah tersendiri ).
A post shared by Info Purwokerto (@infopurwokerto) on
kebersamaan Juguran Blogger
KREATIVITAS BANYUMAS
Sebagai
gelaran yang ketiga, Juguran Blogger Indonesia yang digagas oleh Komunitas BloggerBanyumas bekerjasama dengan Bappeda Litbang Banyumas dan didukung oleh Bank
Indonesia perwakilan Purwokerto bersama PANDI,
Fourteen Advertising, Loja De Café dan Hotel Santika Purwokerto tersebut memiliki
misi tak hanya sekedar memperkenalkan potensi wisata Banyumas semata, tetapi
juga memperkenalkan inovasi dan kratifitas Banyumas melalui sosok sosok innovator
dan pelaku kreatif handal yang ada di Banyumas.
pak Sudiyanti - sang Inovator kebanggaan Banyumas
lokasi karya pak Sudiyanto
Soal
Inovasi, Banyumas memiliki sosok innovator handal yang langsung kami jumpai di
desa Kotayasa, kecamatan Sumbang, kabupaten Banyumas. Di desa nan asri
tersebut, saya dan rekan rekan blogger yang datang dari luar Banyumas dapat
bertemu langsung sosok Sudiyanto –
pembuat pompa air yang dapat menaikkan air dari sumber sungai dibagian bawah
lereng ke pemukiman warga yang berada di bagian atas. Uniknya, pompa air hydram
(hydraulic ram) karya pak Sudiyanto tersebut dapat mendorong air dari bawah ke
atas tanpa bantuan tenaga listrik maupun bahan bakar!. Seluruh aktivitas
pengiriman air dilakukan dengan tenaga air itu sendiri menggunakan beberapa
rumus fisika yang dikuasai oleh pak Sudiyanto yang kemudian memberi nama ‘Hysu’
: Hydram Sudiyanto,pada pompa air
karyanya tersebut.
Beberapa contoh batik papringan khas Banyumas
coba coba membatik - photo by mba Evi
Teman teman Blogger ikutserta membatik
Selain
karya kreativitas Hysu yang mengagumkan, Banyumas juga punya karya batik yang
tak kalah dengan karya batik di dataran Jawa lainnya. Tengok saja batik
Papringan yang memiliki ciri khas tersendiri dengan kualitas hasil batik yang
dapat di adu. Karya karya batik Papringan tak hanya memesona melalui corak dan rupa tetapi berkembang pada
kreativitas warna dan aplikasi bahan yang beragam. Tak heran bila Bank Indonesia perwakilan
Purwokerto bersedia menjadi bagian dari perkembangan sentra batik Papringan
Banyumas. Bahkan Hotel Santika Purwokerto pun turut menyediakan gallery tersendiri di kawasan
hotel sebagai bentuk dukungan dan sarana pemasaran batik khas Banyumas.
Bale raos tampak depan
kedai kopi Bale Raos
mas Edi - pemilik Bale Raos
Tak
berhenti pada Hysu dan batik Papringan. Inovasi dan kreativitas Banyumas juga
terwujud dalam kawasan Bale Raos – sebuah kawasan alami yang memiliki kandungan
kisah inspiratif dan kegigihan sang pengelola dalam menyatukan ritme kehidupan
dengan bentangan alam. Tandang ke Bale
Raos, tak hanya melihat keasrian kawasan dan nikmatinya kuliner yang berpadu dalam
lezatnya olahan kopi dan teh berkualitas tetapi juga indahnya falsafah hidup yang
dipegang teguh oleh mas Edi – selaku pemilik dari kawasan Bale Raos yang ia
tularkan pada masyarakat sekitar dan pata tamu yang datang berkunjung.
A post shared by Bappeda Banyumas (@bappedabanyumas) on
WISATA KULINER BANYUMAS
Tak
lengkap rasanya bila tandang kesebuah kawasan tanpa menikmati sajian kuliner
khas kawasan tersebut. Tak terkecuali di Banyumas. Sejak kali pertama tiba di
Banyumas, tempe mendoan selalu jadi panganan yang tak dapat di tolak. Apapun suasananya,
tempe mendoan Banyumas selalu lezat disantap. Sajian lezat di rumah makan Banyumas yang saya dapati di Bandar Lampung,
terkalahkan oleh sajian makan siang di kawasan batik Papringan. Pandainya masyarakat
Banyumas menyajikan kelezatan rasa dari bahan baku sederhana. Terlihat kala jantung
pisang tersaji nikmat dalam balutan kuah santan nan gurih. Bahkan paku
pakis dan bunga kecombrang berdampingan menjadi
gulai lezat yang membuat saya lahap
menyantap dan tak sungkan nambah!.
Keistimewaan
kuliner Banyumas pun tersaji pada semangkuk Soto khas Banyumas yang baru
pertama kali saya santap. Berkat mba
Olipe – saya dan beberapa rekan Blogger diajak menikmati Soto Banyumas nan khas
dengan sambal kacang yang membuat sensasi rasa berbeda dari jenis soto soto
yang pernah saya nikmati sebelumnya.
Tempe Mendoan dan Kopi. Paduan yang Pas!!
tampilan Soto khas Banyumas di jalan Bank
Tak
hanya soal tempe mendoan dan Soto khas
Banyumas saja, kuliner khas yang juga layak dicoba adalah Nopia, bukan nama
gadis apalagi Nopia Kolopaking, tetapi
jenis kue kering berbahan baku tepung terigu dengan beragam varian isi, mulai dari
coklat, durian, gula jawa hingga bawang merah. Kue kering mirip bakpia dengan
ketahanan hingga 4 bulan ini melaui proses olah yang menarik disimak.
Menggunakan tungku api tradisonal sebagai bagian dari cara membuat Nopia. Bahkan
bentuk kue Nopia pun mengalami inovasi menjadi Mino alias Mini Nopia, dari
bentuk asli menjadi lebih mini dan cocok dijadikan buah tangan para wisatawan
yang berkunjung ke Banyumas.
A post shared by Oleh2 DJOE Semarang (@oleh2djoe) on
MINO - Mini Nopia (photo dari limakaki.com)
Bahkan
belum terasa lengkap bertandang ke Banyumas bila belum menikmati ragam sajian
lezat dengan suasana hommy di Loja De Café yang terletak di jalan H.R. Banyuamin No.89 Bancarkembar Purwokerto
Utara, Kabupaten Banyumas. Cobain deh, sambal gorengpedas memikat yang bersanding dengan ayam
goreng gurihnya…hhmmm.. lezatnya memikat!!
sambal favorite saya di Loja De Cafe
kebersamaan blogger di Loja De Cafe
mau kenalan dengan dedek dedek emesh Banyumas?, hangoutlah di Loja De Cafe
Sungguh
lengkap pesona Banyumas. Kawasan yang
semula saya kira mengandung Emas tersebut bukanlah sekedar kiasan. Banyumas memiliki pesona berkilau
layaknyasebongkah Emas. Tak cukup hanya
dinikmati dalam kunjungan Juguran Blogger selama dua hari.Gelaran Juguran Blogger layak diapresiasi
sebagai upaya nyata dari Komunitas Blogger Banyumas memperkenalkan ragam pesona Banyumas secara cerdas. Berharap
kelak, Juguran Blogger dapat senantiasa terselenggara setiap tahunnya, bahkan jika memungkinkan terlaksana secara
tematik, bersinergi dengan beberapa
satuan kerja (SKPD) di kawasan
pemerintah daerah Banyumas.Saya
pribadimengapresiasi tinggi keterlibatan Bappeda Litbang Banyumas
dalam gelaran Juguran Blogger meski ada baiknya kelak Dinas Pariwisata berkenan
terlibat aktif dalam Juguran Blogger sebagai upaya memasarkan potensi
Pariwisata Banyumas secara langsung dan tepat sasaran.
Masih
bertanya ‘Ngapain ke Banyumas?’. Tak
cukup sekedar membaca. Kamu harus datang langsung. Hingga saya dapat pastikan ‘Kamu Harus ke
Banyumas!’ ______________________________ Catatan ini dibuat dari kegiatan Juguran Blogger di Banyumas bersama Blogger Banyumas dan di dukung oleh Bapeda Litbang Banyumas, Bank Indonesia, Loja De Cafe, Fourteen Adventure, PANDI.ID dan Hotel Santika Purwokerto.
waw, baru pertama komen di blog kece punya blogger hits Lampung ini :) Aku menikmati ceritamu, mas. Udah bayangin aja serunya misal ga ikut dlm rombongan. Kapan2 lagi yuk ke curug2an itu, hehe
makasih pujiannya..btw one day bila ada rezeki dan kesempatan waktu aku mau ngeBolang ke Curug Curug dan jelajah Banyumas dengan tuntas!. semoga. ada jalan. bismillah.
Tulisan cerdas tentang cara pasarkan banyumas dengan cerdas yang diolah dengan cerdas oleh penulis cerdas ☺
Baca tulisan om Indra udah berasa flashback ke juguran kemaren. Runtun, Lengkap, Enak dibaca, semua dah :D Semoga ada rejeki untuk keliling Indonesia ya om! Aamiin
Wah. acara2 kaya gini seru ya. Kembali ke desa, itu yang saya suka banget. Bagi sy yg buta informasi wisata Banyumas, saya menunggu artikel2 Mas Indra berikutnya nih. Hehe
Gokil! Sudah jadi aja ini pos 😄😄
BalasHapuslebih gokil yang udah jadi Video kayak mba Evi naah....
HapusCakeepppppp👏👏👏👏
BalasHapuswaw, baru pertama komen di blog kece punya blogger hits Lampung ini :) Aku menikmati ceritamu, mas. Udah bayangin aja serunya misal ga ikut dlm rombongan. Kapan2 lagi yuk ke curug2an itu, hehe
BalasHapusmakasih pujiannya..btw one day bila ada rezeki dan kesempatan waktu aku mau ngeBolang ke Curug Curug dan jelajah Banyumas dengan tuntas!. semoga. ada jalan. bismillah.
HapusBanyumas emang keren! Saya juga betah di Purwokerto :D
BalasHapusyess... saya pun betah. dan insyaAllah tandang lagi.
HapusAcaranya keren Om In.. Bertemu Blogger dari berbagai daerah. Kece dah pokoknya
BalasHapussemoga blogger Lampung buat yaaa heheheheh
HapusYes!! Ditunggu di Banyumas utk keliling curug 😄
BalasHapustentuuu .. oneday ...aku akan datang lagi sendiri..ngeBolang...heheheeh....
HapusSerunyaaa, sayang lagi di Bogor nggak bisa mlipir huhu..
BalasHapusjika bertemu mba Dewww super gokil pasti hahhahahaha
HapusSeru bang. Kapan2 kalo ke Banyumas lagi mampir ke curug yuk bang.
BalasHapusasiikk...nanti kalo ke Banyumas lagi aku kabari kamu yaaa
Hapuskeren Om... mksh telah bercerita tentang daerah kami
BalasHapusyesss..banyumas keren...insyaAllah kelakd atang lagi ...
HapusTulisan cerdas tentang cara pasarkan banyumas dengan cerdas yang diolah dengan cerdas oleh penulis cerdas ☺
BalasHapusBaca tulisan om Indra udah berasa flashback ke juguran kemaren. Runtun, Lengkap, Enak dibaca, semua dah :D
Semoga ada rejeki untuk keliling Indonesia ya om! Aamiin
terima kasih pujiannya meski terlalu tinggi buat saya...krna saya masih penulis pemula kok..ngeBlog aja baru baru ajaaa...
HapusWah. acara2 kaya gini seru ya. Kembali ke desa, itu yang saya suka banget. Bagi sy yg buta informasi wisata Banyumas, saya menunggu artikel2 Mas Indra berikutnya nih. Hehe
BalasHapusterima kasih...Insan Wisata..hehehe...saya pun terkesan dengan Banyumas.
HapusRespect people’s feelings. Even if it doesn’t mean anything to you.
BalasHapusit could mean everything to them.
Wise men talk because they have something to say, fools because they have to say something
BalasHapusBeauty is the gift of God
BalasHapusThe rarest thing in the world is a woman who is pleased with photographs of her self
BalasHapusLove looks through a telescope, being jealous
BalasHapusEsih ana ora yah pak, aku pengin gabung komunitas e
BalasHapus