“… bawa
perlengkapan bermalam kalian ya …, selebihnya
silakan dimasukkan dalam mobil itu”
jelas mas Pradna pada rombongan. Mobil yang dimaksud oleh mas Pradna adalah
mobil jenis Kijang yang sejak pagi ikut mengiringi perjalanan kami bersama bis
dari kawasan hotel Surya – Baturraden.
Sesuai
penjelasan dari mas Pradna dan rekan rekan panitia pada malam sebelumnya, kami –
para peserta #JuguranBlogger akan berpindah kendaraan ketika menuju kawasan Bukit
Tranggulasih - Banyumas. Dari mobil bis yang kami tumpangi sejak pagi ke kendaraan yang di sebut mas Pradna ‘Open Cup’ – yang saya artikan ‘Piala
Terbuka’, hahaha.
Naik 'piala terbuka' (open cup) aja kami bahagia - photo by mba Evi |
suasana pulang setelah bermalam - camping seru. |
Beberapa
rekan telah bersiap dan memisahkan barang dengan cekatan begitu kami tiba di kediaman
mas Yayan (admin akun Instagram @instapurwokerto) di kawasan desa Kutaliman,
kecamatan Kedung Banteng. Menurut informasi yang saya dapat dari mba Olipe, mas
Yayan yang rumahnya kami tumpangi untuk transit itu adalah selebgram-nya Banyumas. Meski saya tidak bertemu langsung, tapi
saya yakin sosoknya Femes abiz!!.
Setidaknya beberapa wafer, kue kue kering dan permen yang tersaji di meja ruang tamu mas Yayan cukup
jadi bekal saya dalam perjalanan menuju bukit Tranggulasih. Jaraaahhh!!!!.
suasana malam yang romantis kala camping di bukit Tranggulasih -- photo dari Panitia |
kondisi camping dan hamparan purwokerto |
TANDANG KE NEGERI KERLAP KERLIP
Gelap
malam semakin beranjak. Kami pun
bergegas menaiki mobil bak terbuka yang telah siap membawa kami ke puncak
bukit. Berdesakan dalam mobil bak
terbuka jadi sensasi kami selama perjalanan. Beberapa diantara kami memilih
duduk, meski sebagain besar berdiri berpegangan dengan bilah besi yang
sepertinya sengaja dibuat agar angkutan tak keluar dari bak mobil. Sesaat
diantara kami membayangkan bagai hewan hewan kurban yang siap jual ke pusat
kota, hahaha!!. Atau saya yang nyaris sepanjang perjalanan komat kamit berdo’a
karena medan jalan yang menanjak tajam sementara sepanjang jalan tidak ada
lampu penerangan. Berimajinasi sedang
menuju negeri dongeng. Menembus kegelapan malam, bermodal penerangan seadanya
dari pekarangan rumah warga yang kami temui dibeberapa sisi jalan. Badan jalan
yang tidak terlalu lapang membuat mobil bak terbuka yang kami tumpangi harus waspada
ketika berpapasan dengan kendaraan lain.
Kopi persembahan mas Temanggung - kang Geri sedang action aja. |
Setelah
berkendara dalam rute yang aduhai dari desa Kutaliman, akhirnya kami tiba di bagian
depan dari bukit Tranggulasih. Beberapa mobil pengunjung dan puluhan motor
terparkir rapih di areal parkir. Saya
sempat mengira telah sampai dibagian puncak bukit ketika turun dari kendaraan. Nyatanya, kami harus berjalan sekitar 200
kilometer ke bagian atas bukit tempat dimana kami akan bermalam. Berasa tumit
yang masih dalam kondisi pemulihan mulai
meronta. Tumit kinyut kinyut selama perjalanan dari Lampung ke Banyumas kadang
harus disembunyikan. Supaya terkesan kece, meski hati merintih menahan tumit
perih.
Tiba di
puncak bukit Tranggulasih suasana malam sungguh memukau. Hamparan lampu lampu
kawasan Purwokerto nampak berkilauan. Hamparan
kerlap kerlip yang membuat saya berdecak kagum. Berada di lereng gunung Slamet,
bukit Tranggulasih yang menurut beberapa orang yang saya tanyai, baru dibuka 2
tahun terakhir tersebut mampu menarik minat pengunjung baik warga Banyumas
maupun warga luar kota.
Saya
dan rekan rekan #JuguranBlogger menikmati kebersamaan makan malam usai berbagi tenda tempat bermalam kami yang
terhampar rapih tepat di depan sebuah warung. Meski makan malam dengan sayur paku pakis dan bunga
kecombrang, tempe mendoan, ayam goreng dan smabal, tetapi luar biasa nikmatnya. Tanpa sungkan saya nambah
2 kali!!!. Maaf, Diet diliburkan ketika Traveling!!.
OBROLAN NAKAL PENUH HAYAL
Usai menyantap
makan malam bersama, mas Dobelden menyeduh kopi Temanggung yang ia bawa sebagai
buah tangan untuk kami nikmati bersama. Sebagaimana seorang pebisnis Kopi, mas
Dobelden tak hanya sekedar menyeduh kopi tetapi juga merunut kisah panjang seputar kopi kopi
baik di Temanggung maupun kisah kopi kopi di nusantara. Lumayan dapat ilmu 2
SKS dari pelaku kopi nya langsung. Jangan tanya soal cita rasa kopi yang di
seduh, Sedapnya Menggelundap!!!.
Usai makan
malam, Ngopi seru bareng, mba Olip, mas Pradna dan jajaran panitia mengajak
kami mendekati api unggun yang telah tertata rapih di bagian depan dari tenda
tenda bermalam kami. Suasana api unggun yang menghangatkan
mendatangkan beberapa peserta lain yang juga ikut bergabung dalam lingkaran
kebersamaan. Sayang moment ini berlalu tanpa ada acara seru sebagai pengikat
kebersamaan. Bisa jadi jajaran panitia
terlampau lelah mengatur setiap detail dari gelaran Juguran Blogger.
Tak
ingin membuang kesempatan seru, obrolan ringan berisi guyonan hingga hal hal
serius tersaji diantara beberapa rekan. Mulanya, beberapa blogger dan panitia
wanita ikutserta dalam pembicaraan. Tetapi perlahan para wanita wanita itu
menyingkir ketika sekumpulan pria mulai membual, bicara penuh hayal hingga
sanjung kata tanpa makna untuk Vika – PR
Hotel Santika yang sejak siang ‘mengganggu pemandangan mata’ kami (para pria)
di kawasan batik Papringan. Sebenarnya kehadiran Vika tidaklah mengganggu.
Hanya saja, (kami) – beberapa pria tak lagi memiliki bahan obrolan selain membumbungkan
nama Vika hingga angkasa dan berharap Vika mendengar celoteh kami tengah malam
itu. Al hasil, obrolan yang tak ada batasan itu semakin meluas hingga topik mancanegara,
Singapura, Malaysia, Taiwan, Korea sampai pada pembahasan ; Micin, Dahak, Ingus dan FLa yang kental dan
Sensasional.!!!. Hajaaarrr!!! – btw,
untuk sesi obrolan gila sampai pagi ini sungguh menyenangkan, dan jarang saya
lakukan bila ada di rumah. Suasana
obrolan begadang semakin meriah berkat iringan musik orchestra yang berkumandang berjam-jam. Terima kasih Genks ; mas
Pradna, mas Pria (eh Pria aja gak pake
mas), Imam, Dhimas, Riski, mas Nana, kang Geri (sebagai Ketua Suaka
Vikanisasi –mboh opo!!!). Noted : Semoga suatu hari nanti bisa
bertemu Vika kembali. Vika… undang kami ke Hotel Santika dooong!!,hehehehe. Ngarep!!.
Family of Juguran Blogger 3.0 |
Beruntung banged dalam Juguran Blogger saya bertemu dengan mba Terry |
RAGAM SPOT PHOTO MENARIK
Bukit
Tranggulasih yang terletak di desa Windujaya kecamatan Kedungbanteng Banyumas
sangat cocok bagi wisatawan yang menyukai wisata alam dengan udara yang segar. Area kunjungan yang dibuka 24 jam ini, pengunjung cukup membayar Rp.5.000,- dapat
menikmati suasana alami Bukit Tranggulasih. Hamparan yang memukai dari puncak
bukit Tranggulasih adalah pesona utama yang akan membuat pengunjung berdecak
kagum.
Pemeran Utama dan Sutradara |
gegayaan semantara - photo by mba Evi |
Gegayaan Sementara (2) - photo by mba Evi |
Dalam
kawasan bukit Tranggulasih, tersedia 4 bukit yang dapat di jadikan tempat
bersantai maupun camping oleh pengunjung.
Bukit Datar, Bukit Suramenggala, Bukit Tinggi adalah 3 nama bukit yang
menawarkan beragam spot photo selain bukit Tranggulasih itu sendiri.
Bicara soal spot photo, pengunjung dapat
berpuas diri mengabadikan moment di beberapa spot photo menarik, mulai dari
jembatan cinta, taman LOVE, sangkar burung, hingga beberapa pondokan yang
instagramable!!.
tampak depan - cantik!!! |
tampak belakang - cantik!!! |
Kami
pun tak mau melewatkan kebersamaan tanpa mengabadikan kebersamaan di beberapa
sudut bukit yang menarik dan instagramable tersebut.
Buat
kamu penyuka camping, bukit Tranggulasih wajib kamu sambangi. Dalam kawasan
bukit Tranggulasih ini ada beberapa hunian warga yang berdagang menjajakan
beragam makanan dan minuman. Jadi, para pengunjung tak perlu khawatir dehidrasi
atau lapar ketika berada di puncak bukit Tranggulasih.
Saya sempat mengabadikan beberapa spot menarik
kala menyusuri rute kembali usai camping di Bukit Tranggulasih. Sesuatu yang
tak dapat saya abadikan ketika hadir dikawasan ini pada malam hari. Leluasa
mengabadikan rute jalan, kondisi bukit hingga suasana asri sekitar jadi
kebahagiaan tersendiri. Semoga keasrian
kebersihan lingkungan bukit Tranggulasih tetap terpelihara dalam kurun waktu yang lama. Hingga kelak, kebersamaan seru
Juguran Bogger dapat terulang. Semoga.
_____________________________________
Catatan ini dibuat dari kegiatan Juguran Blogger di Banyumas bersama Blogger Banyumas dan di dukung oleh Bapeda Litbang Banyumas, Bank Indonesia, Loja De Cafe, Fourteen Adventure, PANDI.ID dan Hotel Santika Purwokerto.
_____________________________________
Catatan ini dibuat dari kegiatan Juguran Blogger di Banyumas bersama Blogger Banyumas dan di dukung oleh Bapeda Litbang Banyumas, Bank Indonesia, Loja De Cafe, Fourteen Adventure, PANDI.ID dan Hotel Santika Purwokerto.
wehehe... maaf kakak, rencananya malam di Tranggulasih ada kesenian Kentongan khas Banyumas.. tapi karena ada satu dan lain hal, terpaksi di revisi ^_^v
BalasHapushehehe..its oke.. aku sih sangat terhibur dengan obrolan nakal penuh khayal ampe pagi itu..wkwkwkwkwkwkwkwkw.... lain kali ajak ajak aku lagi yaaahh heheheh
Hapushahaha, masih saja ngakak kalau lihat video vikanisasi itu. :D nampaknya kalian belum pernah disuntik vikanisasi ya :D
BalasHapuswkwkwkwkwkwkw...itulah kenapa aku kasih judulnya Kisah kasih wkwkwkw karena banyak kisah kasih yang tak sampai akhirnya pada khayaaaallllll......
HapusIni perjalanan rombongan yang seru, orang-orangnya asik-asik. Semoga kita bisa jalan bareng lagi ya oom Indra.
BalasHapusyeeyyy...aku beruntung bisa bertemu lamgsung banyak blogger kece plus ktemu mba Terry juga..hehehe... amiiin semoga kita bertemu lagi next meet yaaa...kalo ada event ajak ajak aku yaaaa
HapusSetelah melihat videonya ternyata di puncak bukit tranggulasih lebih kecil lagi ya. Sayang kemarin aku merasa terlalu lelah untuk ikutan naik :)
BalasHapusia mbaaa.. apalagi aku, bisa sampe ke posisi kita kemah aja udah sukur dengan tumit kernyat kernyit...hahahahha..... tau diri juga sih aku nya kalo sampe kebagian atas tentulah bakal makin parah ini tumit hahahahahah..
HapusKangen ketawanya om indra, hahaha
BalasHapusKhas banget gitu..
Semoga bisa ketemu lagi ya om :D
BalasHapusPerjalanannya seru banget! Dan yak! ketemu blogger2 keren seperti kalian itu bersyukur banget :D
BalasHapusThank you om buat jadi orang yang super humble meskipun awalnya ria takut buat mendekat kenalan. wkwkwk