…”Siapkan
pertanyaan ya, nanti kalo Pangeran
punya waktu luang, kita bisa ngobrol bareng Pangeran..” ucap bang Eka kearah
saya pagi itu ketika kami tiba di Gedung Dalom Kepaksian Pernong – Istana
Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong.
What!! Ngobrol dengan
Pangeran!!. Hhhmm…
Gedung Dalom Kepaksian Pernong – Istana Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Kepaksian Pernong. |
ruang tamu |
“serius bang?” tanya saya ke bang Eka
meyakinkan. Lha ngobrol dengan pejabat
aja kadang kelimpungan atur nafas saking deg-deg-an!. Ini diberi kesempatan
ngobrol ama Pangeran!!.hah. Tapi okelah. Sesaat saya berfikir jenis pertanyaan yang
akan saya ajukan ke Pangeran nanti. Mumpung
ketemu Pangeran kan?!,hehehe. “pertanyaannya dalam bahasa inggris ya,
Pangeran senang diajak ngobrol dalam bahasa inggris” jelas bang Eka pada saya. Mapaass!! Mulailah saya susun pertanyaan
dalam bahasa inggris.
salah satu sudut ruang |
BONUS PERJALANAN
Pagi
itu, kunjungan kami ke Gedung Dalom Kepaksian Pernong yang merupakan Istana
Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Pernong bagai suatu bonus. Awalnya, bang Eka dan rekan-rekan di
Lampung Barat yang memandu kami meminta izin pada penjaga Gedung Dalom atas
aktivitas kami yang akan mendatangi kawasan lembah Batu Brak yang letaknya di
bagian belakang dari Gedung Dalom, usai
kunjungan kami ke Bukit Kabut Bawang Bakung Geredai. Tapi kemudian muncul ide
untuk masuk kebagian dalam dari Gedung Dalom ketika menjumpai seorang pria
membawa nampan berisi makanan yang ia ucap sebagai menu sarapan pesanan
Pangeran yang baru saja tiba dari Jakarta pada malam hari.
penuh nuansa khas Saibatin |
Bagai
mendapat kesempatan yang sayang dilewatkan, bang Eka menawarkan pada kami untuk
sesaat masuk kebagian dalam dan bila beruntung kami dapat bertegur-sapa dengan
Pangeran. Tentu tak ada satu pun diantara kami yang menolak!!.hahahha. Kapan lagi kan bisa masuk ke
dalam Istana Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak Pernong.
mewah penuh ornamen khas Saibatin |
Saya
pribadi, bukan kali pertama masuk kebagian dalam dari Gedung Dalom. Sebelumnya
saya pernah singgah kebagian dalam tiga kali dalam misi membawa mahasiswa asing
program AIESEC UNILA meski tidak bertemu petinggi Istana. Tapi tetap saja kesan
masuk kebagian dalam selalu tertanam lekat diingatan. Sama hal nya pagi itu.
Lelah sepulang dari petualangan ke Bukit Kabut Bawang Bakung Bukit Geredai
seketika sirna, ketika melihat beragam hiasan khas kerajaan Sekala Brak yang
terpampang di dinding kayu bangunan Gedung Dalom yang sarat falsafah masyarakat
Saibatin Lampung Barat. Terlebih lidah lidah berbahan buludru, berwarna cerah
dan berpayet yang menggantung si seluruh bagian langit langit ruangan Gedung
Dalom. Saya pun dibuat kagum dengan beberapa photo keluarga termasuk menyimak silsilah
kerajaan yang terpampang di dinding bangunan. Berasa masuk istana sekaligus
memperkaya pemahaman personal saya. Penataan kursi kursi dan hamparan ruang
lesehan beralas permadani merah menjadi tata ruang yang dominan.
SARAPAN SEDERHANA
“Pangeran
baru selesai mandi. Sekarang sedang pakai baju. Bentar lagi dia akan sarapan
disini…” jelass seorang pria memakai peci yang nampak ikut terlibat
mempersiapkan sajian sarapan sang Pangeran bersama dua wanita muda yang dengan
sigap menata sajian sarapan Pangeran di bentangan ambal berwarna merah.
Tak
lama berselang, sosok Pangeran yang kami tunggu keluar dari pintu kamar nya dan
langsung menempati tempat sarapan yang telah disiapkan. Pangeran duduk beralas kasur tepat dibagian depan dari bentuk singgasana
khas Saibatin yang kerap disebut Margasana. Terdiri dari 9 kasur yang disusun
rapih.
singgasana - kasur susun 9 |
pangeran sarapan |
pangeran sarapan |
Melihat
Pangeran bersantap layaknya anak anak seusianya, tak ada yang berlebihan.
Sajiannya pun sederhana ; nasi putih, mie Instan kuah, tempe goreng dan telur
dadar. Sang Pangeran pun menyantap dengan lahap ketika hidangan disuguhkan oleh
dua wanita muda didekatnya. Sesekali Pangeran bertutursapa dengan dua wanita
muda itu dan tak sedikit pun ia menunjukkan rasa canggung ketika saya dan rekan
rekan mendekatinya, mengabadikan gambar dirinya melalui kamera.
Usai
sarapan, Pangeran Alprinse berkenan diajak bincang sejenak di kursi tamu yang
jaraknya tak jauh dari posisi dimana ia menikmati sarapannya tadi. Saya
mengambil posisi duduk tepat di sebelah kirinya, lalu Aries Pratama – rekan dari Krui duduk di sebelah kanan Pangeran, dan mba Izzah Annisa – penulis buku
anak anak ternama, yang juga
berkenan memberikan pertanyaan pada Pangeran.
ngobrol bareng Pangeran Alprinse Syah Pernong - photo by.Aries Pratama |
ngobrol bareng Pangeran Alprinse Syah Pernong - photo by.Aries Pratama |
ngobrol bareng Pangeran Alprinse Syah Pernong - photo by.Aries Pratama |
CINTA BUDAYA LAMPUNG HINGGA DESPACITO
Saya
pun membuka suasana pertemuan dengan Pangeran melalui pertanyaan ringan. “How
are you prince ?” ucap saya berusaha memahami mood-nya si Pangeran yang fasih berbahasa inggris itu. Anak yang masih kelas 5 SD itu pun terlihat
tenang ketika menghadapi saya dan rekan rekan yang mendekat. Termasuk kemampuannya
menjawab dengan lugas dari pertanyaan pertanyaan yang saya dan rekan rekan
ajukan. Sebagai Putera Mahkota – generasi penerus Kerajaan ke 24 Kepaksian
Pernong – Pangeran Alprinse Syah Pernong –merupakan Putera ke dua buah cinta dari Pangeran Edwadsyah Pernong, gelar Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan ke-23 dan ibu Ir. Ratu Nurul Adiyati, gelar (adok) Ratu Mas Inton Dalom, Ratu Kepaksian Pernong. “I feel great”, ucap
Pangeran ketika saya menanyakan bagaimana rasanya menjadi seorang Pangeran.
Pangeran
juga bertutur soal silsilah singkat keluarganya hingga kegiatannya sehari-hari
sebagai anak Sekolah Dasar. Dalam penjelasannya, Pangeran Alprinse merasa tidak
begitu terbebani dengan tanggungjawabnya sebagai penerus tahta kerajaan. Justru
ia menikmati segalanya sebagai bagian dari belajar.
Pangeran Alprinse juga menyadari bahwa menjadi bagian dari silsilah kerajaan merupakan upaya menjaga budaya luhur yang ia warisi dari keluarga. Alprinse pun mulai bertutur soal kegemarannya menyampaikan pidato dalam bahasa inggris hingga berkisah soal tanda jasa dan penghargaan yang akan ia terima dari Pemerintah Daerah Lampung Barat.
Yang
menarik, Pangeran Alprinse juga mengaku menyukai musik musik kekinian selain
musik dan lagu Lampung. “I loved Despacito” ucapnya ketika saya tanya lagu
kegemarannya beberapa hari terakhir.
photo bersama dengan Pangeran Alprinse |
Sebagai
Putera Mahkota, Alprinse memang memiliki pembawaan yang tidak begitu manja.
Meski gaya kekanakannya tak bisa begitu saja hilang. Sebagai seorang penerus kepemimpinan raja adat di kerajaan
adat Sekala Brak kelak, ia tentu memiliki tanggungjawab mengurus dan menyayangi
keluarga besar Kepaksian Pernong Paksi Pak Sekala Brak. Itulah sebabnya, ketika ditanyai cita cita,
pria kelahiran 10 Oktober 2007 tersebut berkeinginan bisa menjadi seorang
tentara seperti kakek nya.
“I Want to be Soldier.” Tegas Pangeran
Alprince ketika di tanya cita cita.
Wih kereeenn
BalasHapusyeeeyyyy terima kasih juga buat photo photo pemberiannya broohh..
Hapusdulu aku berandai punya garis keturunan raja biar jadi pangeran tamvvan gitu bang Indra :D
BalasHapusberuntungnya si Aprinse ini.. kamu ajarin goyang cheboxx gak bang?
semoga next year aku bisa ikutan liat festival sekala brak ini ya. Aku baru tahu dulunya ini nama festival teluk sekala yang rombongan blogger pernah dateng.
dulu namanya Festival Teluk Stabas.... berubah menjadi Festival Sekala Brak untuk melekatkan dan mengenalkan Kepaksian Sekala Brak ...next dateng yaaa...heheheh....soal Chebooxxx aku gak ajarin Pangeran secara kan aku kudu jaga Image lho depan Pangeran dan keluarga kerajaan hahahahahah
BalasHapusAh menarik bangeet! Sayang bgt acara festival Skala Brak ini diadakan weekday, padahal udah niat pengen ikut dr tahun lalu. Hiks
BalasHapushehehehe,,,kalo pas weekend belum tentu juga aku bisa ..heheh.... semoga next Melly bisa ikutan yaahh..sumpah seru banged acaranya...trus orang orang disana kece banged. udah pada guyub!
HapusWaaww bang Indraaaaa.. Keren banget asli bisa ketemu pangeran.. Aduww kapan ya bisa main ke Lampung :D
BalasHapusterima kasih ...ayooo kapan main ke Lampumg ..tak tunggu yaaa...
HapusKeren ya masih kecil tapi punya kesadaran tanggung jawab sebagai pangeran yang melayani permintaan wawancara dan ikut kegiatan dengan tenang..
BalasHapusia mba... anaknya cool banged..trus bahasa inggris nya jago .... pembawaannya udah pangeran bangedd laahh..
Hapus