Cukup
sering saya menyimak pesona Bukit Kabut
Bawang Bakung atau kerap disebut Bukit Geredai, baik melalui penuturan
langsung, video hingga photo-photo yang terpampang di akun-akun sosial media
para pejalan dan pecinta photography. Beruntung, dalam rangkaian acara Festival
Sekala Brak IV 2017 lalu saya dan rekan rekan yang hadir di antar langsung oleh
bang Eka dan rekan rekan penggiat wisata di Lampung Barat berkunjung ke puncak
Bukit Kabut Bawang Bakung – pesona negeri di awan Sekala Brak Lampung Barat.
karya bang Eka - pernah dimuat di Majalah Inflight Garuda flight Timur Tengah - serius gak mau dapet hasil photo begini??? datanglah ke Bukit Kabut Bawang Bakung - Bukit Geredai - Lampung Barat. |
AWAL MULA BUKIT KABUT BAWANG BAKUNG
Bukit
Kabut Bawang Bakung Geredai terletak di Pekon
(desa) Negeri Ratu, kecamatan Batu Brak.
Pengunjung tinggal mengikuti arah lurus
dari letak Paksi Bejalan Di Way – jalan Puspanegara Pekon Kembahang. Malam sebelum mendatangi
kawasan Bukit Kabut Bawang Bakung saya sempat menyimak kisah awal ditemukannya
letak Bukit Kabut Bawang Bakung dari bang Eka, si empunya akun sosmed @ekafendiaspara_alliwa
hasil jepretan saya dengan jenis kamera Mirrolless - bukan DSLR. |
“Awalnya,
informasi keberadaan Bukit Kabut Bawang Bakung itu saya dapat dari bang Budhi
Marta Utama – penyuka photography yang pernah tercatat sebagai pegawai negeri sipil di kabupaten Lampung
Barat.” ucap bang Eka membuka kisahnya pada saya.
Berdasarkan
Informasi yang di dapat dari bang Budhi Marta
pada Maret 2011 itulah, yang kemudian membuat bang Eka tergerak untuk
mendatangi langsung Bukit Kabut Bawang Bakung.
Dengan sebuah tekat, bang Eka pun mengunjungi Bukit Bawang Bakung pada
pagi sekali agar mendapati gumpalan kabut secara langsung seperti yang
dibicarakan bersama bang Budhi Marta sebelumnya. “Saya berangkat sendiri usai
subuh, karena tak ada teman yang berkenan ikut serta saat itu” tutur bang Eka.
Dan tak
sia sia, kehadiran embun pagi yang diharapkan pun terwujud. “Pagi itu, saya berhasil
menyaksikan kabut bagai gumpalan salju diantara pepohonan dan rumah warga dari puncak
Bukit Bawang Bakung” tutur bang Eka yang kala itu tak henti mengabadikan lokasi
melalui kameranya. “sungguh keindahan bentangan alam yang memesona” imbuh bang
Eka mengisahkan awal pertama melihat keindahan kabut dari puncak Bukit Bawang
Bakung.
karya bang Eka pada Maret 2011. Mengagumkan!!! |
Setelah
moment kunjungan pertama itulah, bang Eka mengunggah photo hasil karyanya
dengan tajuk ‘Selimut Kabut Geredai’ . Sejak saat itu, bang Eka dan rekannya – bang Endang
Guntoro Canggu serta beberapa rekan lainnya di Lampung Barat yang juga memiliki
minat yang sama mulai melakukan pengambilan photo bersama, hingga aktif
menyebarluaskan informasi pesona Bukit Kabut Bawang Bakung melalui media sosial.
FOTO ; BUDHI MARTA UTAMA, EKA FENDI, ENDANG GUNTORO
FOTO ; BUDHI MARTA UTAMA, EKA FENDI, ENDANG GUNTORO
Photo
pesona Bukit Kabut Bawang Bakung kemudian mulai disajikan dalam pameran karya
photography pesona wisata di Bandar Lampung. “Banyak pihak yang mengagumi keindahan
kabut di Bawang Bakung” ucap bang Eka. Hingga kemudian mendatangkan banyak
kunjungan. Perbukitan yang diberi nama
Bawang Bakung bukan karena ada tanaman bawang di puncak bukit. Kata Bawang dalam
bahasa Lampung berarti rawa-rawa.
Banyaknya rawa-rawa dan areal persawahan di bagian bawah bukit dan hamparan
kabut yang dapat disaksikan dari puncak bukit itulah mencuat nama Bukit Kabut Bawang
Bakung.
KONFLIK SESAAT
Peningkatan
jumlah pengunjung ke Bukit Bawang Bakung ternyata mendatangkan masalah berupa
rusaknya tanaman perkebunan disekitar bukit oleh oknum pengunjung yang tidak
mengindahkan lingkungan yang kemudian berujung pada kemarahan pemilik lahan justru
kepada Bang Eka dan rekan-rekannya yang tidak mengetahui hal tersebut. Hingga di
tahun 2014, bang Eka dan rekan-rekan penyuka photografi yang tandang ke Bawang
Bakung harus melakukan pengambilan keindahan bentangan alam dan kabut dari posisi
puncak jalan saja.
Setelah
lama tak tandang ke Bukit Bawang Bakung, pada 2015, bang Eka dan rekan rekan mendapati
kawasan belukar di puncak bukit dibakar pemilik lahan – Udo Barzawan.
Pembakaran lahan puncak dimaksudkan untuk dijadikan ladang kopi. Tapi selang
beberapa bulan, lahan yang semula dibakar tersebut ditumbuhi ilalang hijau yang
justru menambah keasrian kawasan puncak bukit dan menjadikan hasil photo
semakin dramatis, antara ilalang hijau dan gumpalan kabut pagi. Syahdu broh!!.
SPOT HUNTING PHOTO MENARIK
Saat
ini, sejumlah hasil photo di kawasan Bukit Kabut Bawang Bakung atau Bukit Geredai
tersebut mudah ditemui di sebagian besar akun sosial media para traveler atau mereka yang berprofesi
sebagai photographer.
Sama
halnya yang terjadi pada saya dan rekan rekan pagi itu. Dari Homestay Piknik Liwa kami menuju desa
(pekon) Negeri Ratu. Di desa terdekat dari letak Bukit Bawang Bakung
tersebutlah kami mem-parkir kendaraan roda empat untuk selanjutnya menaiki motor kebagian puncak bukit. Sebenarnya, bila
sang pengemudi mobil piawai, bisa saja mobil langsung menuju puncak Bukit
Bawang Bakung, mengingat badan jalan menuju puncak bukit pun relatif baik meski
dibeberapa bagian ada sedikit kerusakan, tapi secara keseluruhan kondisi jalan memperlancar kehadiran pengunjung. Dengan mengendarai sepeda
motor kebagian atas merupakan sensasi tersendiri. Saya dan rekan rekan pagi itu
naik sepeda motor dari rekan-rekan Lampung Barat yang turut serta berkunjung ke
Bukit Bawang Bakung bersama kami. Sempat
terjadi tragedi motor bang Goen mogok dan tergelincir hingga menyebabkan lecetnya
kulit betis bang Goen yang mulus, yang berimbas pada posisinya sebagai bintang
iklan sabun dan lotion yang terancam putus
kontrak!!!. HoobaaH!!!.
saya dan bang Goen - sang Model Betis Mulus yang terancam putus Kontrak!!! photo by Ariez Krui |
Menghabiskan
pagi di puncak Bukit Bawang Bakung adalah sensasi kebahagiaan tersendiri.
Menyimak gumpalan kabut berarak diantara pepohonan dan rumah warga dikejauhan
adalah kepuasan yang didapat dari usaha pagi buta menuju bukit Bawang Bakung.
Sebenarnya,
kunjungan kami ke puncak Bukit Bawang Bakung pagi itu tidaklah didukung cuaca
yang memadai. Mendung membayangi kabut
yang berarak. Hingga secara mata lensa tidak di dapat gumpalan kabut dihamparan
langit nan cerah. Termasuk tidak
didapati secara maksimal wujud gunung Pesagi yang gagah menjulang diantara
kabut yang berarak. “Kalau cuaca cerah, bentuk gunung Pesagi itu bisa jadi
latar photo yang menarik.” ucap bang Goen pada saya pagi itu sambil photo-photo.
Meski begitu, kehadiran kabut dibeberapa bagian cukuplah menyenangkan untuk
dijadikan spot photo. Setiap personal menuntaskan hasrat photo dari beragam
sisi. Mulai dari photo Selfie..Wefie... photo sama barang barang endorse
hingga menegakkan tenda agar terlihat suasana camping seolah nyata adanya!!!. Usaha Broh. Demi postingan instagramable.!!!
hahaha!!!.
carilah posisi terbaik |
duta selfie 2017. Selfie Everywhere ... |
capture moment sepuasnya tak dipungut biaya asal jangan buang sampah sembarangan yaaaa |
pose dengan tenda endorse...pesan sponsor..Icak Icak Kemah Broh!!! |
Dari Topi, Kaos Lengan Panjang, celana sampe Sendal jepit, semuanya Endorse. Thanks Kaway!!! |
Makan
pagi dalam kebersamaan juga menjadi kebahagiaan kami. Sajian nasi putih, telur
dan halipu sambol (sambel keong hitam) plus rebusan daun singkong karya lezat
dari istri bang Eka menjadi kenikmatan pagi yang kelak akan kami kenang. Makan bersama beralas sekenanya sungguh
kebersamaan yang langka.
yang penting kebersamaannya broh!!! |
sederhana, tapi cita rasanya Istimewa, plus suasana nya juga. |
makan pagi dalam kebersamaan - photo by Bang Goen |
Dalam
kebersamaan, saya menikmati suasana puncak Bukit Bawang Bakung yang
ke-eksotisan-nya telah saya simak melalui hasil jepretan para rekan photographer handal. Meski kamera yang saya bawa tidaklah mendukung untuk mendapat
hasil photo yang optimal layaknya kamera DSLR, tapi berada di puncak Bukit
Bawang Bakung merupakan kebahagiaan saya pagi itu.
photo bang Goen dan Istri dengan latar belakang Gunung Pesagi |
Saya di photo oleh Aries Pratama - kualitas Kamera dengan Kualitas Personal emang gak bisa bo'ong yaa!! |
Topi dan Kaos by Kaway Lampung - Photo by bang Goen |
LOKASI BERAGAM ACARA
Dengan
bertebarannya photo landscape keindahan kabut dari atas Bukit Bawang Bakung yang semakin banyak saat ini, bukan tidak
mungkin kelak kunjungan ke puncak Bukit Bawang Bakung semakin meningkat. Tak
hanya sebagai spot photo tetapi juga menjadi tempat pelaksanaan beragam acara seperti yang pernah berlangsung pameran photo tunggal dari bang Eka. Pernah pula gelaran yang dibuat oleh bang Eka, bang Endang Guntoro Canggu,
bang Edy dan rekan rekan pecinta photography dan wisata Lampung Barat pada
Agustus 2015 silam. Mereka berhasil
membuat moment perayaan hari kemerdekaan mampu mendatangkan banyak pengunjung. Diluar
dugaan, gelaran inisiasi bang Eka
tersebut menarik antusias pengunjung yang semula ditargetkan 100 orang malah
mencapai 300 orang!!. Animo yang luar biasa dari segenap lapisan masyarakat
yang mencintai spot wisata berupa alam terbuka. Semoga kedepan semakin banyak gelaran acara yang bisa dilaksanakan di puncak Bukit Kabut Bawang Bakung. Sajian Musik misalnya, atau penayangan film yang berkenaan dengan pesona Bawang Bakung itu sendiri.
Makan Bersama Pejabat tinggi kabupaten Lampung Barat di puncak bukit kabut bawang bakung |
Bupati
Lampung Barat, Dandim dan Kapolres beserta Istri berphoto dengan latar kabut
pagi bukit bawang bakung geredai 4 agustus 2017
|
MARI LESTARIKAN KAWASAN DENGAN JAGA
LINGKUNGAN
Semakin
hari, Bukit Kabut Bawang Bakung menjadi mahnet bagi pencinta wisata alam.
Beragam acara pernah di gelar. Mulai dari pameran photo karya jajaran
photographer di Lampung Barat, beragam gelaran kemah hingga makan pagi bersama
pejabat tinggi Lampung Barat dengan sajian bentangan alam berbalut kabut.
Keindahan
alam dengan segala daya pikatnya, tidaklah berlangsung lama bila pengunjung
tidak memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan. Dengan
semakin ramainya kunjungan ke Bukit Bawang Bakung atau Bukit Geredai, hendaknya
disertai dengan kesadaran untuk menjaga lingkungan sekitar dengan tidak
membuang sampah di kawasan bukit. Para
pengunjung harus berkenan membawa serta sampah makanan dan minuman ketika meninggalkan
bukit Bawang Bakung demi terciptanya lingkungan puncak bukit yang bersih dan
lokasi wisata alam yang berkelanjutan.
_____
Note ; Bila Butuh Informasi Seputar Wisata di Lampung Barat, Homestay dan Guide
silakan hubungi ;
_____
Note ; Bila Butuh Informasi Seputar Wisata di Lampung Barat, Homestay dan Guide
silakan hubungi ;
Homestay Piknik Liwa
Jalan Gajah Mada
Seranggas Liwa Lampung Barat
Akun IG ;
@piknik_liwa
HP/WA – 082186409723
Lokasinya hampir mirip dengan perbukitan di Dlingo, Bantul. Tiap aa kabutmenggupal kayak kapas emang bagus banget diabadikan.
BalasHapusyesss.... gumpalan kabut memang jadi daya pikat yaa...dimana pun lokasinya selalu memesona
BalasHapusKece bana ya masya Allah, itu awan ya berkumpul bikin takjub
BalasHapus