Sebagai traveller yang kerap keluar kota atau luar negeri, tentu kamu pernah
mengalami transit di sebuah bandara sebelum melanjutkan perjalanan ke bandara
lainnya kan?. Nah, beberapa waktu lalu, ketika saya dan rekan-rekan blogger
Indonesia bertandang ke Sabah – Malaysia, kami punya waktu 6 jam di Kuching
International Airport sebelum penerbangan selanjutnya ke Sabah. Ketimbang bengong
tiada menentu dalam area bandara, terlebih menghayal yang bukan-bukan, mendingan manfaatkan waktu buat
eksplorasi kawasan sekitar kan?... nah,
berikut beberapa hal menarik yang bisa kamu kunjungi di Kuching meski hanya
punya waktu 6 jam!. Cekitdot, Genks,
Hobaahh!!...
Sawarak Cruise di Kuching Waterfront |
MENIKMATI
PESONA KUCHING WATERFRONT
Untungnya, letak Kuching International
Ariport ke pusat keramaian kota tidaklah terlampau jauh. Sehingga memudahkan
pengunjung menjangkau pusat kota. Hal ini tidak berlaku bila jarak Airport ke
pusat kota jauh yaaaa…heheheh….
Semisal, punya waktu 6 jam di Bandara Soetta Jakarta, trus pengen ke wisata ke Kota Tua. Alamat, kena macet dan bakal di
tinggal pesawat!!, hahaha. Untungnya lagi, berdasarkan informasi driver Grab, lalu lintas di Kuching
sendiri tak pernah mengalami macet yang berarti. Jadi jarak bandara ke pusat
kota, umumnya akan menempuh waktu 15 hingga 20 menit. Boleh dengan taksi resmi
bandara, atau menggunakan aplikasi Grab seperti yang saya dan rekan rekan
lakukan saat itu.
Kuching Waterfront adalah kawasan
yang wajib kamu kunjungi meski dengan waktu yang terbatas. Cukup sampaikan pada
driver, maka kamu akan langsung
diantar ke jalan Tunku Abdul Rahman yang menyajikan bentangan sungai Sarawak
nan tenang dengan penataan pedestrian dan bangku taman yang bikin pengunjung
nyaman berlama-lama. Sungguh, ada banyak hal menarik di kawasan Kuching
Waterfront. Dan kesemuanya bisa kamu nikmati dengan berjalan kaki di sepanjang
Kuching Waterfront.
Meski banyak hal menarik di
sepanjang Kuching Waterfront, jangan lupa mengabadikan jejak sejarah Kuching
yang terangkum dalam History Walk
yang terletak pada pedestrian di sepanjang Kuching Waterfront. Termasuk monumen menghormati mendiang Charles Broke dan beberapa patung dan
hiasan menarik untuk diabadikan.
Mengabadikan keindahan sudut jalan bisa jadi hal yang menarik daripada 6 jam di Airport |
MEMBIDIK BANGUNAN APIK NAN BERSEJARAH
Berada di kawasan Kuching
Waterfront, kamu akan mendapati beragam bentuk bangunan yang apik sekaligus
bernilai sejarah. Tengok saja gedung bernama ‘Dewan Undangan Negeri Sarawak’
yang langsung menarik pandangan mata saat menatap kawasan Kuching Waterfront. Gedung berbentuk apik tersebut merupakan
gedung anggota dewan atau sekelas gedung pemerintahan/DPR di Indonesia. Tepat di samping gedung dewan bersanding
sebuah jembatan yang melengkapi landmark di Kuching Waterfront.
Yang juga menarik, di kawasan Kuching
Waterfront kamu bisa mengabadikan bangunan bersejarah jejak kekuasaan penjajah.
Beberapa bangunan masih tampak gagah berdiri dan berfungsi sebagai perkantoran.
Beberapa lagi bermetamorphosa sebagai museum. Salah satunya adalah sebuah
gedung yang kini berfungsi sebagai Museum Cina Sarawak yang telah ada sejak
tahun 1912. Mulanya gedung ini
difungsikan sebagai Mahkamah etnis Tionghua hingga tahun 1921 sebelum akhirnya
pada tahun 1993 gedung bercat merah muda tersebut menjadi Museum Cina Sarawak
yang memuat beragam hal seputar asal usul etnis Tionghua di bumi Sarawak hingga
beragam jenis seni dan budaya kaum peranakan tersebut.
Selain itu, adapula Museum Tekstil
dengan rancang bangun nan unik. Memadukan pengaruh Renaissance Inggeris dan
Penjajah British, bangunan yang kini berfungsi sebagai Museum Tekstil ini
dibangun pada tahun 1907. Mengalami beragam alih fungsi bangunan hingga pada
tahun 2000 resmi diperuntukan sebagai Museum Tekstil dan dibuka untuk umum. Sesuai
namanya, Museum Tekstil memuat beragam jenis kain khas Sarawak. Mulai dari
kolekasi kain dan pakaian beragam etnis di Sarawak hingga beragam jenis songket
melayu.
MENYISIR
KAWASAN CHINATOWN
Bila tak sempat masuk dan berlama-lama
di Museum Cina Sarawak atau Museum Tekstil, kamu juga bisa memanfaatkan waktu 6
jam dengan menikmati suasana Chinatown yang juga letaknya tak jauh dari kawasan
Kuching Waterfront. Tinggal melangkahkan kaki, menyeberangi jalan raya Tunku
Abdul Rahman nan ramai itu, maka terlihatlah gapura Chinatown nan khas.
Dikawasan ini, kamu bisa menikmati ornamen bangunan suku Tionghua nan khas
hingga mencicipi beragam kuliner lezat khas Tionghua yang dijajakan beragam
gerai makanan disana.
Yang menarik, kamu juga bisa melihat
gerai penjaja lotre yang digelar bebas dalam kawasan Chinatown ini. Tertarik?, silakan saja melakukan
peruntungan. Siapa tahu kamu menang lotre dan dapat uang ringgit ratusan ribu, hehehe.
kawasan Chinatown yang hanya berjarak 100 meter dari Kuching Waterfront |
TANDANG
KE TUA PEK KONG
Tak
jauh dari kawasan Kuching Watefront, terdapat beberapa kuil yang menarik untuk
disinggahi. Cukup mengayunkan langkah kaki, kamu dapat menghampiri kuil Tua Pek
Kong.
Kuil
Tua Pek Kong adalah kuil cina tertua di Kuching. Tua Pek Kong tak hanya Sekedar
menjadi tempat ibadah semata, malainkan menjadi kunjungan wisatawan karena
sejarah dan keindahan bangunannya. Daripada bengong
di bandara, kan mending photo-photo
di setiap sudut kuil yang instagramable!,
hehehe.
kUIL Tua Pek Kong |
MENCECAP
KULINER LEZAT
Layaknya kawasan wisata, disepanjang
Kuching Waterfront juga terdapat banyak gerai makanan yang menyajikan
beragam jenis panganan khas nan lezat.
Coba saja gerai gerai makan yang menyajikan Kweh Tiau atau Kopi yang tersedia
di sepanjang tepi kawasan Kuching Waterfront. Dijamin kamu akan menemukan sensasi rasa yang
berbeda!.
Kweh Tiaw Kuah |
Tak hanya jajanan pinggir jalan atau
gerai makanan semata, kamu juga bisa menghabiskan waktu bersantap beragam
panganan lezat denngan citarasa nan khas di beberapa café yang berada dekat
dengan kawasan Kuching Waterfront. Tetapi Café yang paling recommended untuk jadi tempat Hangout adalah Café Peridot Kuching yang terletak
dijalan Ewe Hai Street 80. Berjalan menuju Café Peridot Kuching, kamu akan
mendapati bentuk bangunan yang menarik lengkap dengan aktivitas masyarakat
lokal yang menarik untuk diabadikan melalui kamera kamu.
Di café Peridot Kuching, kamu akan
mendapati suasana yang nyaman dengan penataan interior yang menarik nan instagramable termasuk jenis makanan dan
minuman yang disuguhkan bergaya dan citarasa western.
KHAZANAH
KAMPUNG BOYAN
Waktu yang singkat di Kuching dapat pula dimanfaatkan mendatangi
langsung Kampung Boyan yang letaknya diseberang dari Kuching Waterfront. Cukup
membayar 1 ringgit untuk menaiki kapal kayu kecil yang akan membawamu pada
bagian seberang Kuching Waterfront.
Secara umum, kawasan dalam kampung Melayu terdiri dari kawasan
Boyan, Gersik dan Sourabaya. Penamaan kawasan yang nyaris sama dengan Indonesia
ya?, hehehehe. Itulah sebabnya, dikawasan depan dari Kampung Boyan
banyak ditemui penjaja makanan dan gorengan yang jenisnya tak berbeda jauh
dengan bentuk yang ada di Indonesia. Buat kamu penyuka kue lezat, jangan lupa
untuk mencicipi Kue atau Kek Lapis khas Sarawak. Terdapat beberapa gerai Kek
Lapis di Kampung Melayu, diantaranya Mira Cake House, Kek Lapis Dayang Salhah
dan Kek Lapis Zahrah. Yang menarik, pengujung dapat mencicipi 30 jenis varian
Kek Lapis sebelum memutuskan membeli varian pilihan.
jajanan khas dalam Kampung Boyan |
MEMBORONG CINDERAMATA
Gerai cinderamata bisa
kamu temui di sepanjang Kuching Waterfront juga di Kampung Boyan. Soal harga,
tentu jauh lebih terjangkau ketimbang beli di toko resmi cinderamata atau
penjaja cinderamata di Mall. Cinderamata
yang dijajakan pun beragam. Mulai dari gantungan kunci, magnet hingga baju dan
tas jinjing jenis rajutan tangan bertuliskan kata ‘SARAWAK’ atau ‘KUCHING’.
Bukan hanya di pelataran
Kuching Waterfront saja. Gerai cinderamata juga bisa di dapati di sepanjang
pertokoan seberang Kuching Waterfront. Atau dapat pula mendatangi gerai gerai
kerajian khas saat di kawasan Chinatown.
toko toko penjaja Souvenir seberang Kuching Waterfront |
MENGABADIKAN
DIRI DI TUGU KUCHING
Bila
tak sempat tandang ke Museum Kuching, maka Tugu Kuching dapat jadi pilihan kamu mengabadikan diri
sebagai sosok yang pernah tandang ke Kuching – Malaysia. Secara, photo di wujud iconic dari suatu kawasan kan hal yang memorable ya…hehehe.
Kuching
yang kemudian jadi nama kawasan dalam bagian Malaysia tersebut bermula ketika
banyaknya kucing hutan di sungai kawasan Waterfront ketika kawasan tersebut
masih berupa hutan.
Letak
patung berbentuk hewan lucu itu pun terdapat di beberapa sudut dalam pusat kota
Sarawak – Kuching. Tapi kamu dapat mengabadikan patung Kuching yang letaknya tak jauh dari hotel River Imperial.
Cukup berjalan kaki 200meter dari Kuching Waterfront..
wajib photo di sini - tanda sudah ke Kuching |
BACK TO THE AIRPORT!!
Kiranya
itulah beberapa hal yang bisa kamu kunjungi bila punya waktu 6 jam di Kuching.
Daripada hanya berdiam diri di Bandara, baiknya menengok pesona Kuching secara
langsung. Meski sesaat setidaknya memperkaya pemahaman seputar pesona Kuching.
Tapi ingat, manajemen waktu yaa,
jangan sampai lupa kembali ke Bandara yaaa…
nanti ketinggalan pesawat lho.. hihihi.
wow, cuma waktu 6 jam tapi bisa explore banget ya mas, ga kayak kejar tayang gitu mas? boljug buat referensi, TFS yak mas. Bakal dicoba kl punya kesempatan sama kesana, hehe
BalasHapusyess mbaa....ketimbang 6 jam di Bandara mending jalan sekitar pusat kota - untungnya pusat kota Kuching itu tak jauhd ari bandara sih...kalo Jauh jangan mbaaa nanti ketinggalan pesawat hahahahah
Hapustata kotanya cantik banget, jadi adem gitu rasanya jalan2 disana ya. Semoga next bs ngikutin tips pas transit ke airportnya, hehe
BalasHapusyes... kalau masa transitnya sampe 10 jam maka bakal banyak ppula yang bisa di eksplore... krna pusat kotanya dekat dengan bandara.
Hapusjelajah 6 jam aja kamu bisa dapat sebanyak ini bang.. apalagi beberapa hari :D
BalasHapusaaahhh bisa ajaaa kakak Huang ini...hehehe....sebenarnya itu banyak banyakin konten ...jalan kakinya sambil ngebut hehehehehe
HapusMeskipun berbagi satu pulau yang sama dengan Indonesia, tapi Kuching ini terlihat rapi ya. Standar lah dengan bagian Malaysia lainnya.
BalasHapus