|
akun IG nya @trianasaputri - Model cantik nan ramah yang juga Pramugari Garuda. |
Siapa
yang tak mengenal Sembalun ?. Nyaris semua pecinta wisata alam menyukai
Sembalun. Sebagai salah satu kecamatan di Lombok Timur, Sembalun dapat
dikategorikan sebagai potongan bumi yang memikat. Dengan kontur tanah nan subur
diatas ketinggian, berhias perbukitan dan gugusan Rinjani, membuat kawasan
Sembalun begitu memesona. Saking kece-nya, Sembalun tetap memesona meski
diterpa gempa lho!. Gak percaya?, yok
ke Sembalun bareng saya ...
|
kumpulan pohon bambu disepanjang jalan menuju ke Bukit Selong - Sembalun |
Saya begitu
antusias saat mas Anton menyampaikan bahwa kami akan bermalam di Sembalun.
Terlebih ketika tandang ke Bukit Selong akan jadi salah satu aktivitas tambahan
diantara aktivitas kami mengunjungi sekolah darurat dan lokasi pengungsian
korban gempa Lombok. Maklum, beberapa kali tandang ke Lombok, tak pernah
sekalipun mendatangi Sembalun. ‘kasian deh gue!’.
|
Salah satu hunian dalam desa adat Blek yang hancur akibat gempa |
|
menapaki anak tangga untuk tiba di puncak bukit Selong |
HANGATNYA PAGI DI BUKIT SELONG
Pagi
itu, sebelum beraktivitas menjadi relawan bagi korban gempa, kami mendatangi
Bukit Selong – salah satu spot yang hits di lapak medsos. Sejak pagi kami
bersiap. 6.30 jadwal semula. Meski kenyataannya
lebih dikit. Kami tetap bahagia. Terlebih mas Anton – sang ketua kelompok, akan
mengabadikan momen dengan pesawat drone.
Terbayang betapa indahnya rekam jejak
gambar alam dan kebersamaan kami pagi itu bila diabadikan dari ketinggian.
Sebelum
tiba di kawasan bukit Selong, kami melalui jalan yang bersinggungan dengan pemukiman warga. Kendaraan elf yang
dikemudikan mas Musleh bergerak lancar diantara hunian penduduk desa. Pohon bambu tertata rapih disepanjang jalan
yang kami lalui. “kenapa pohon bambunya ditanam berkelompok?” tanya saya pada
mas Sandy – pemilik homestay yang turut bersama kami pagi itu. “Setiap keluarga
memiliki pohon bambu sendiri. Dan itu kewajiban bagi masyarakat yang tinggal di
Sembalun” terang mas Sandy. “Dulu, sebelum mengenal rumah permanen dari
batubata, masyarakat di Lombok cenderung mendirikan rumah dengan bambu. Itulah
kenapa memiliki tanaman bamboo bagi setiap keluarga menjadi budaya disini.” jelas
mas Sandy. Pahamlah saya mengapa pohon bambu
begitu mendominasi disepanjang kawasan Sembalun.
|
lokasi bersantai bagi pengunjung |
|
desa BLEK dari puncak bukit Selong |
Kendaraan
yang kami tumpangi berhenti di depan sebuah desa adat. Bale adat desa Blek namanya,
sebuah desa tradisional suku Sasak yang masih mempertahankan nilai luhur sejak
dahulu hingga kini. Menurut penjelasan
mas Sandy, desa Blek juga merupakan desa
pertama yang dibangun oleh masyaraat Lombok Timur sejak Gunung Semalas (nama
gunung Rinjani dahulu kala) meletus. Suasana desa adat tampak lengang kala itu. Beberapa
rumah tampak rusak akibat guncangan gempa.
Kami bergegas menapaki beberapa anak tangga untuk tiba di puncak bukit
Selong. Beruntung tak ada pengunjung
lain pagi itu. Bisa jadi karena masih bersedih
pasca gempa. “kalau biasanya, pengunjung yang mau ke bukit Selong wajib bayar
tiket Rp.5.000 per-orang” ucap mas Sandy pada saya ketika saya tanyakan soal
pondok tiket. Saya pun meyakini suasana
ramai pengunjung layaknya sebuah kawasan wisata dihari-hari biasa. Nampak terlihat
dari tatanan meja dan kursi santai disertai beberapa pondok bambu sederhana penjaja makanan dan minuman yang letaknya
persis diseberang dari desa adat Blek
|
kak Kent - empunya akun IG @Kenjrot, Pilot sekaligus Model Catwalk hits. |
|
Mba Tati - akun IG nya @buletati - Apoteker dan Penguasa jalan raya di Cilegon! |
|
Firman - penonton kelas Festival yang mukanya tengil tengil gak jelas!. |
|
jepretan candid saya buat mas Musleh. secara dia bukan Model kan yaa? jadi gak bisa diarah arahkan photo. |
|
akun IG nya @els.utami - pramugari Garuda juga dan baru aja menapaki dunia Model Photo dan catwalk!. |
|
Mba Anas. ... juga penonton kelas Festival eh backstage kayaknya!.. cek aja IG nya ; @anazkia |
|
mas Anton - our chief - yang mau mau nya diarahin photo beginian sama saya! wkwkwkwkw. MODEL !!! @antonchandra |
Mas
Anton mengatur pesawat drone saat kami berada di puncak. Bentangan sawah dan
hunian warga begitu indah dari puncak bukit Selong. Musim kemarau menjadikan tampilan Sembalun
dari ketinggian tidak sehijau bila musim hujan. Meski begitu, landskap Sembalun
tetap memesona. Bergegaslah saya dan teman-teman mengabadikan kebersamaan pagi
itu. Photo ala ala model hingga wefie
pun terlaksana dengan sukacita. Nyaris
semua mampu bergaya depan mata lensa. Sungguh pagi yang hangat dalam kebahagiaan
dan saling menyemangati diri sebelum kembali berkutat menjadi relawan. Ingat?,
menularkan energi positif dan rasa bahagia adalah kewajiban utama bagi relawan.
Itulah sebabnya, sang relawan wajib
bahagia sebelum menularkan kebahagiaan pada orang lain.
Cantik sekali. Semoga Lombok cepat pulih ya. Aamiin. :))
BalasHapus