Selain
siap menerima beragam kondisi dilapangan, menjadi relawan juga wajib siap
menerima beragam karakter personal yang ada didalam kelompok. Namanya juga relawan, kalo gak rela, ya bukan relawan dong, tapi hartawan, hehehe.
Selalu ada kisah menarik saat
menjadi relawan. Bukan hanya melihat kondisi nyata saat dilapangan tetapi juga bertemu
beragam karakter personal saat kegiatan berlangsung. Begitupun yang terjadi ketika saya menjadi
bagian dari relawan untuk program Trauma Healing bagi anak dan wanita korban
gempa Lombok awal Semptember 2018 lalu. Ada ragam sosok seru yang justru
menambah warna dalam menjalankan tugas sebagai relawan. Yang menarik, para relawan yang bergabung
memiliki latar belakang profesi yang berbeda-beda. Jadi bisa disebut,
kolaborasi lintas profesi untuk Lombok bangkit lagi . Kenalan dengan mereka
yuk?
Membagikan Susu UHT, usai bermain bersama adik adik SDN5 Akar Akar. |
Kepala Suku,
Sejak
tergabung dalam WhatsUp Group, mas Anton kerap memimpin diskusi virtual. Mas
Anton juga paling rajin memberi beragam arahan berkenaan dengan kegiatan. Maklum,
mas Anton salah satu yang terdepan mengumpulkan beragam komunitas dan donatur
sehingga gelaran terwujud nyata. Saya menyebutnya Cheif. Belum pernah bertemu dalam
gelaran apapun sebelumnya. Juga tak tahu
persis karakter mas Anton. Yang saya
tahu, mas Anton sosok piawai mengendalikan pesawat drone. Karena doi termasuk
‘suhu’nya drone. (drone yang ia punya aja di endorse brand keren) Dan benar
saja, banyak gambar-gambar apik tercipta dari pesawat drone yang dikemudikan
oleh mas Anton.
Oh
ia, awalnya, saya menilai gelagat bahwa
mas Anton sosok yang serius dan sulit diajak bercanda. Meski kemudian hal
tersebut salah besar. Justru mas Anton termasuk sosok yang gemar melontarkan
bahan obrolan yang memancing gelak tawa. Bahkan, meski mas Anton sebagai kepala suku
kami, ia tak pernah memposisikan diri sebagai boss. Apapun yang dikerjakan
bersama, ia selalu ikutserta. Emang Kece bana-bana-lah mas Anton ini. No Roti Roti lho ini.
mas Anton (jacket Biru) dan pisang Goreng favorite |
mas Anton yang selalu Stand by dengan Drone nya. |
Miss Budged,
Soal
hitungan keuangan, mba Tati jagonya. Maklum, sebagai Apoteker, ketelitian tentu
jadi kemampuan dasar yang wajib
dimiliki. Sebagai wanita aktif di kawasan Cilegon, Banten, Serang dan
sekitarnya, mba Tati tergolong rajin terlibat dalam kegiatan sosial. Saya mengenal
mba Tati, saat perjalanan ke Gunung Anak Krakatau pada tahun 2014. Setelah itu,
ada beragam trip yang sempat kami lakoni. Secara personal, mba Tati adalah
pribadi yang terbuka. Ia tak pernah menutup diri terhadap apapun. Open Minded.
Meski kadang jika sudah sangat lelah, mba Tati termasuk pribadi yang sulit merespon.
Seperti saya, yang kalau lapar bisa bego’!, hahaha. Kenapa saya sebut mba Tati miss Budged dalam
gelaran ini?, karena dia punya kartu ATM
yang isinya uang sumbangan dari para donatur. Selain itu, mba Tati selalu
terdepan soal hitungan berapa kami musti sumbangan. Jangan sangsikan soal hitungannya. Akurat
cuy!!.
Meski berhubungand engan Budget, mba Tati tetep siap sedia menghibur adik adik di pengungsian. Photo by mas Anton |
Miss Shy and Delay.
Sosok
satu ini pun belum pernah bertemu pada gelaran manapun. Sejak awal bertemu, saya sudah mengira dirinya pendiam.
Tak banyak cakap apalagi berisik seperti saya!. Saya pun sempat terkecoh soal
namanya. Anas, saya kira lelaki. Eh, taunya cewek kece!. Kenapa saya bilang
kece?, tulisannya ciamik punya!, doi
Penulis cuy!. Kemampuannya merangkai kata menjadi caption yang menarik sungguh
memikat. Saya saja tak mampu merangkai kata dengan indah seperti mba Anas. Meski pendiam, mba Anas termasuk responsif
terhadap perbincangan yang terjadi dalam kelompok. Meski kadang kadang
responnya telat. Pernah suatu malam di
homestay Sembalun, mba Anas menyembulkan kepalanya dari bilik kamar hanya untuk
bertanya sesuatu pada kami yang berada di teras, meski jenis pertanyaannya
berbeda jauh dengan tema bahasan kami kala itu. Pernah pula mba Anas ini
tertawa terbahak saat kami semua sedang terdiam!. Rupanya tertawanya mba Anas
itu delay!. Kami sudah selesai tertawa, eh, mba Anas baru mulai. Telat buuk??.
Kent and 2 Barbie-nya.
Kak
Kent. Begitu saya memanggilnya. Nama bekennya Kenjrot. Bisa jadi panggilan
praktis dari nama lengkapnya yang terdengar islami. Profesinya Pilot maskapai
Garuda (gak apa ya sebut merek. Biar
spesifik gak tebak-tebakan, hehehe). Saya mengenalnya saat gelaran
Kelas Inspirasi Raja Ampat pada akhir
Juli 2018. Mulanya, saya tak pernah berfikir bisa akrab dengan kak Kent.
Secara, dari pengalaman saya sebelumnya mengenal sosok pilot, mereka cenderung menjaga jarak dan tak terlalu
membaur. Khususnya pada saya pribadi. Bisa jadi karena pribadi saya yang
‘hingar-bingar’, hahahaha. Tapi tidak
dengan kak Kent. Sebagai pilot, ia mampu membaur dengan siapa saja. Dengan
baik.
Ketika
mengetahui gelaran relawan di Lombok, kak Kent segera mengatur jatah liburnya
sebagai pilot. Saya kira kak Kent
bercanda soal berkenan ikutan jadi relawan. Ternyata ia membuktikan keseriusannya.
Sepulang dari tugas terbang ke Melbourne, ia langsung bergabung bersama kami di
Lombok. Tak hanya itu, ia juga membawa beberapa mainan untuk adik-adik di
pengungsian. Sungguh baik hati dan menginspirasi kak Kent ini.
kak Kent, di apit 2 Barbie. Kece bana bana khaann?!!! ROTI.!!! |
Melengkapi
kak Kent, ada dua barbie yang juga ikut serta. Lengkap kan?, ada Kent, ada
Barbie. Macam kisah dongeng ya?, hhhmm…
Barbie yang saya maksud adalah, 2 Pramugari maskapai Garuda yang juga rekan
kerja kak Kent yang memutuskan untuk ikutserta ketika melihat kak Kent di bandara.
Mulanya saya sempat mengingatkan ke kak Kent bahwa program relawan ini adalah
kegiatan yang bersifat sederhana dengan minim fasilitas. Saya khawatir si 2
barbie tak berkenan dengan kondisi lapangan yang serba ala kadarnya. Secara khaann??, dunia Pramugari kayak
apa??, takutnya mereka yang biasanya bergaya rapih dan hits itu bakal risih
ketika berkegiatan di ranah pengungsian. Utami dan Triana, nama mereka berdua.
Kekhawatiran
saya pun salah. 2 pramugari kece itu pun lekas membaur bahkan tidak menjadikan
profesi mereka sebagai penghalang untuk bersinggungan langsung dengan anak-anak
dan ibu-ibu di pengungsian. Selain itu, si 2 barbie itu berkenan berangkat berdua
dari bandara Lombok menghampiri kami yang sudah berada di Sembalun. Salute dech!!. Selanjutnya, saya jadi akrab dengan 2 barbie
itu. Malah saya dan Utami alias Kiput, punya group band bernama ; Duo Bandana –
Bawang Merah dan Bawang Putih. Tau dong
siapa bawang merahnya??, Ghueee!!!!.
meski profesinya PILOT, kak Kent tak pernah sungkan ikutan angkat angkat barang bantuan. Sungguh Panutan kan? (No ROTI ROTI) |
Kerjasama Team. Mengemas perlengkapan tulis untuk dibagikan pada adik adik di Sekolah Darurat. |
Lelaki Pencari Cinta, Tanpa MSG
apalagi PHP.
Sejak
2004 saya mengenalnya. Yes, ia dan saya tinggal di kota yang sama. Bandar
Lampung. Koko panggilannya. Pengusaha muda Lampung di bidang kuliner dan property yang sedang hits saat ini.
Mapan cuy!!.
Meski
telah lama mengenal Koko. Frekuensi pertemuan saya dan Koko tidaklah terlampau
intens. Secara, dia sibuk dengan banyak bisnisnya, eh maaf, gue juga lebih sibuk dengan jadwal manggung yang nyaris
tiap hari lho!! (gak mau kalah pamor
kan gue!!).
Jadi,
Koko memutuskan untuk ikutserta dalam tim relawan ini setelah ia mengetahui
bahwa saya akan ke Lombok dalam rangka menjadi relawan. Si Koko langsung minat
ikutan. Jiwa sosial Koko tak perlu
diragukan. Saya pernah dalam beberapa gelaran sosial di Lampung bersama Koko.
Sebagai sosok aktif, Koko tentu pandai membagi waktu dalam serentetan kesibukan
personalnya. Salah satunya yaa,
berbagi waktu soal pencarian asmara.
Sayang,
Koko tak bersama kami hingga gelaran usai. Biasa, semua karena urusan asmara.
Entah ada unsur MSG atau PHP. Entahlah!.
Koko, yang selalu di sukai oleh anak anak, remaja hingga para wanita. |
Mantan GM, Traveler Kondang,
Saya
mengenal mas Ryan dihari pertama perjalanan saya dan team ke kawasan Lombok
Utara. Rupanya mas Ryan ini sudah berada di Lombok beberapa hari sebelumnya.
Dan mas Ryan adalah rekannya mas Anton. Daann…. yang buat saya takjub,
ternyata mas Ryan adalah teman dari beberapa orang hits yang saya kenal di
Lampung. Tak heran sih, mas Ryan emang
hits juga. Meski ia baru saja resign dari pekerjaannya sebagai General Manager
(GM). Oh ia, postingan instagramnya kece bana bana lho!. Tiada tanding, tiada
banding! (ini bukan Roti).
Mas Ryan
juga banyak bantu untuk gelaran ini dengan mengumpulkan beragam koleganya untuk
turut memberi bantuan. Semoga kelak bisa bertemu lagi dengan mas Ryan.
Mas Ryan super Hietsz.! Hobah! |
Mantri-nya Drone,
Saya
tak tahu persis, kapan awalnya saya mengenal sosok yang semula saya kenali
sebagai pemilik akun instagram @klinikdrone. Follower-nya 16K lebih cuy!!.
Secara, doi kan rajin kasih tutorial soal drone. Namanya juga Klinik
kan??. Daeng Mamat, begitu ia
memperkenalkan diri. lahir di tanah Makasar, berkarier di Surabaya, dan bertemu
di Lombok!. Mau-mau lu lah broh!!.
Mulanya,
si Daeng Mamat ini tak terlalu banyak bertutur, meski kemudian beragam jenis celetukan keluar dari mulutnya.
Tapi, sorry, to say, celetukannya cenderung ‘kriiik, kriiik’. Coba lagi yah
Broh!!. Wkwkwk. Tapi Daeng Mamat paling
rajin mendokumentasikan aktivitas para relawan. Beberapa photo ciamik saya juga
sumbangsih dari hasil jepretan hengpong keceh si Mamat itu. Btw, saya tak perlu berkisah banyak soal Daeng
Mamat ini yaaa, doi dah terkenal cuy!. Follower IG nya udah 16K. hhmmmm… bye!!!
Tetep Wefie meski sudah dini hari. Klinik Drone yang mana?, yang Pose nya kayak CherryBell..!! |
TERIMA KASIH JUGA …
Gimana?,
kece-kece kan temen temen anggota Genks saya ?, Selain beberapa personal
diatas, ada pula sosok-sosok baik yang wajib saya kisahkan sebagai warna dari perjalanan.
Salah satunya ada mas Iyus yang selalu cekatan mendampingi kami dengan
mengemudikan kendaraan berisikan barang bantuan hingga membawa box berisikan
minuman dingin buat kami para relawan. Makasih banyak mas Iyus.
Terima
kasih pula pada sosok-sosok sigap tanpa
stuntmen, yaitu para TNI yang mengemudikan mobil Elf. Laju lalu
lintas jadi lancar berkat kepiawaian mereka membawa kendaraan. Mas Nanda, Bli
Made Wayan dan mas Musleh, yang bertugas secara bergantian selama 4 hari kami
beraktivitas. Mereka sosok-sosok baek dari TNI Lombok yang berkenan menjadi
saksi dari perjalanan ini. Terima kasih
mas Anton yang juga telah menyertakan TNI dalam gelaran ini. karena ada TNI, perjalanan seungguh
berlangsung nyamand dan aman. (ini bukan ROTI yaaa…). Terima kasih TNI.
2 hari bareng Mas Musleh (TNI) yang berperans ebagai Jason Statem (No Stuntmen) |
Terima
kasih pula untuk beberapa sosok yang jadi warna dalam perjalanan meski bertemu pada beberapa babak. Terima kasih
pada Firman, penonton Kelas Festival
yang banyak tanya!. Terima kasih pada mamas pengemudi mobil bak terbuka
yang saya lupa namanya dan selalu sigap bawa bantuan pengungsi.
Terima
kasih pula pada Oom Eka dan mba @kencanaku dari KALONG BALI yang melengkapi
kisah seru meski baru bertemu di akhir tugas saya dan rekan-rekan lainnya.
Semoga gelaran selanjutnya bisa bersama dari awal hingga akhir yaaa…
Setiap sesi WAJIB ada WEfie bareng. kenang-kenangan. |
Terima
kasih juga pada Rumah Singgah Lombok yang berkenan menerima saya dan rekan
rekan bermalam. Terima kasih juga
pada kamar belakang yang jadi saksi obrolan tak penting saya, kak Kent
hingga pukul 3 pagi. Demi menasehati Koko agar tak terkena PHP lagi. Meski
tetap saja dia memilih bertemu Anie Astarie di Bali. Oopss!!
Setiap
perjalanan menyisakan kisah tersendiri. Dan terkadang rekan dalam perjalananlah
yang justru menambah warna dari kisah perjalanan tersebut. Terima kasihi semua
rekan-rekan ter-kece bana-bana. Berkenan sang Pencipta memberi kita semua
kesehatan hingga dapat bertemu di
perjalanan berikutnya. Semoga.
Terima kasih sudah menuliskan ini, Bang Indra :)
BalasHapusyeeyy..see you again yaaaa mbaaa
HapusSubhanallah, kok aku tiba2 kangen kalian ya?
BalasHapusSemoga masih ada waktu lagi untuk kita ketemu...
amiiinnn...segera kita berjumpa di awal November. semoga lancar tanpa kendala yaaaaa...bawa speaker jangan lupa yaaa..buat konser malam ala ala...wkwkwkwk
HapusDan saya sudah merindu, meski belum lama bertemu. Semuaaaa menjadi seruuuu.
BalasHapussemoga kita selalu diberi kesehatan untuk perjumpaan pada November mendatang. amiiiinnnn.
HapusSalut dan bangga dengan para relawan lintas profesi ini. Semoga menjadi inspirasi bagi profesi2 lainnya utk mendukung Lombok Bangkit
BalasHapusterima kasih buat supprts nya mba Ety. terima kasih sudah singgah di Blog saya. salam kenal dari saya.
HapusSaya juga rindu, eh kmrn saya ga ikut ya... Lupa.
BalasHapus