...”Bisa stop sebentar?, kece nih!” pinta saya pada sopir saat
melihat hamparan hijau memikat di kejauhan dari balik kaca kendaraan yang melintasi
jalan menanjak dan berkelok.
“ Nanti ya mas, ada bagian yang lebih bagus dari ini, kok…” ujar pak Sopir.
Saya pun menyetujui. Tak lama kendaraan
berhenti di lokasi yang menurut pak Sopir adalah spot terbaik untuk melihat
kawasan Sembalun.
Siang itu, mas Anton, Kak Kent, Daeng
Mamat dan Saya memisahkan diri lebih awal dari rombongan usai pelaksanaan
program Anak Lombok Semangat Sekolah
selama empat hari di beberapa kawasan di Lombok Utara. Karena jadwal
penerbangan kami lebih awal maka kami lebih dulu menuju Bandara. Saat meninggalkan kawasan Sembalun Lawang, pandangan
mata dimanjakan dengan hamparan sejuk kawasan pedesaan dengan perbukitan yang
seolah menghias di sisi kiri dan kanan jalan.
Tak jarang kami mengabadikan suasana asri Sembalun dari balik kaca
kendaraan yang tengah melaju.
Taman Wisata Pusuk Sembalun |
Dan benar saja, saat kendaraan
berhenti di spot yang dimaksud, kami semua dibuat terpukau dan berdecak kagum
akan hamparan keindahan yang tersaji di kejauhan dari kawasan Pusuk Sembalun.
Kami berada di Taman Wisata Pusuk
Sembalun. Sebuah kawasan puncak yang berada di jalan wisata gunung Rinjani di
kawasan Sembalun Bumbung, Sembalun, kabupaten Lombok Timur. Dalam bahasa sasak –
Lombok, Pusuk berarti puncak. Jadi kawasan Pusuk Sembalun adalah bentangan
hutan yang berada di puncak dari kawasan gunung Rinjani.
medan jalan yang berkelok dan curam, harap berhati-hati saat mengemudi |
jangan memarkirkan kendaraan seperti ini, khawatir terkena tanah longsor perbukitan |
Kami pun langsung mengabadikan
keindahan alam yang tersaji melalui ponsel dan juga kamera. Mas Anton dan Daeng
Mamat dengan sigap mengabadikan kawasan Taman Wisata Pusuk Sembalun dengan
pesawat drone mereka masing-masing. Lumayan saya dan kak Kent jadi modelnya, hehehe. Sebagaimana sebuah taman wisata,
Pusuk Sembalun diperuntukkan bagi mereka yang ingin bersantai menikmati
keindahan alam dari puncak ketinggian usai menjelajahi jalan yang berliku. Rute
jalan yang berkelok adalah bagian yang wajib diwaspadai oleh pengendara. Parkirlah
pada lokasi parkira yang memamg telah disediakan. Terlebih ada gugusan tanah perbukitan
yang sewaktu-waktu rawan longsor. “Saat terjadi gempa kemarin, tanah dari
perbukitan itu longsor dan menutupi sebagain badan jalan” ujar seorang pria
yang bertugas mengatur parkir kendaraan di kawasan Taman Wisata Pusuk Sembalun.
siapa yang tak terpikat melihat keindahan bentangan alam. Panorama yang memesona |
Panorama Sembalun dan Model nya yang super Kece Bana Bana |
Sebagai tempat persinggahan dan
peristirahatan, Taman Wisata Pusuk Sembalun juga menyediakan toilet umum, gazebo
untuk bersantai dan menikmati pemandangan desa Sembalun di kejauhan. Termasuk beberapa
spot photo kekinian yang menarik untuk diabadikan berlatar panorama alam nan
indah. Selain itu, pengunjung yang
berhenti di kawasan Taman Pusuk Sembalun akan melihat kehadiran monyet yang
banyak berkeliaran di sekitar kawasan taman. Jangan takut, mereka tidak akan
mengganggu bila tidak di ganggu, hehehe.
Tapi bila di beri camilan, para monyet akan mendekat lho!, hahaha. Seperti yang dilakukan oleh Daeng Mamat,
memberikan susu pada Monyet!, hahaha.
monyet pun doyan susu |
Jadi buat kamu yang ingin bersantai sejenak
usai melakukan perjalanan jauh atau pendakian di gunung Rinjani, ada baiknya
singgah di Taman Wisata Pusuk Sembalun yang menyajikan keindahan alam berupa
hijaunya pepohonan, gugusan bukit berdampingan dengan pegunungan dan hamparan
sawah di kejauhan berpadu dengan areal pemukiman warga. Sungguh panorama yang
sayang untuk dilewatkan.
capture dari Drone mas Anton |
USAHA
PHOTO NARSIS DALAM HUTAN
Perjalanan pun berlanjut usai puas
mengabadikan diri di Taman Pusuk Sembalun. Tentu kami sadar diri bahwa ada jadwal penerbangan yang harus
ditepati. Kendaraan pun terus bergerak
menuju Mataram. Meski tak lama berselang, mobil kami dihentikan Polisi saat
memasuki bagian dalam hutan lindung Sembalun. Bukan karena ada pemeriksaan
surat menyurat kendaraan atau diri kami bermasalah, tetapi karena sedang berlangsung
penebangan pohon guna mengurangi resiko pengendara tertimpa pepohonan yang
terlampau rindang dibeberapa bagian jalan. Kendaraanpun berhenti. Begitupun dengan
pengemudi kendaraan lain.
Tak ingin hanya berdiam manis dalam
kendaraan, saya pun keluar guna melihat-lihat sekitar kawasan hutan. Sembari
berbasa-basi pada petugas hutan dan beberapa Polisi yang bertugas. Siapa tau
bakal di tanggep buat manggung dangdutan. Dasar Biduan kampung!!. Selama aktivitas saya bertegur sapa, saya
justru tertarik mendekat ke beberapa petugas hutan yang terlihat berhasil menyelematkan
tumbuhan anggrek dari beberapa batang pohon yang di tebang. “Beberapa diantara
tanaman anggrek ini, ada yang tergolong langka” ujar petugas saat saya tanyai.
Selain itu ada pula petugas hutan yang memetik tumbuhan pakis yang tersebar di
sepanjang pinggiran jalan. “Buat di masak tumis ya, pak?” tanya saya yang
dijawab anggukan.
petugas dan anggrek pohon yang ia selamatkan |
mengumpulkan Pakis untuk di jadikan gulai tumis. |
Yang lebih menarik adalah ketika mas
Anton mengoperasikan pesawat drone nya untuk mengisi waktu menunggu lalu lintas
kembali normal. Saya dan kak Kent pun ikutserta di belakang mas Anton.
“yok,
kita photo-photo …” ajak mas Anton
pada saya dan kak Kent. Yaa kami sih seneng banget kalo diajak photo.
Apalagi di photo pake drone, hahaha.
Salah satu cara mengisi waktu dalam hutan. Niat banged mas Anton pose menghadap drone |
pilot drone yanga ncang ancang, dan modelnya yang was was tertabrak kendaraan lewat |
Meski ternyata, untuk menghasilkan
photo yang sesuai keinginan tidaklah semudah yang dibayangkan. Terlebih untuk
berpose seolah terkapar di tengah jalan raya dalam hutan rimba. Beberapa kali
kendaraan melintas dan kami, sang model dan pilot drone wajib menyingkir
sesaat. Bahkan pose yang telah diatur terpaksa
bubar ketika sebuah truck melintas dibadan jalan. Untung tak tergilas!. Ungkapan ‘Ada perjuangan dibalik hasil photo yang
menarik’ benar adanya.
Pose mas Anton |
Pose kak Kent |
Pose saya |
Sekitar satu jam lamanya waktu
menunggu penebangan pohon berlalu sebelum akhirnya kami melanjutkan perjalanan
menuju Bandara. Hal-hal tak terduga dalam perjalanan justru menjadi kisah
menarik tersendiri. Terlebih bersama orang-orang yang memiliki misi dan minat
yang sama. Semoga kelak akan ada kisah
perjalanan bersama dilain kesempatan. Harapennye wisate bukan bencane!.
Ya Allah pose-pose di tengah jalan itu, spektakuler banget. Untung ada dihentikan karena penebangan pohon ya..Jadinya otak-otak kreatif kalian bekerja dengan baik :)
BalasHapushahahahaha yes! otak kreatif nya mas Anton yang berinisiatif buat photo photo di jalan raya dalam hutan itu mbaa hehehehe.... lumayan nunggu waktu, daripada bengong eheheheh
HapusPasti bapak-bapak yang bertugas di sana ketawa melihat polah tiga orang ini om. Pas foto dari atas keliatan banget lebat pepohonan disibak jalan
BalasHapusAhaha, bahaya amat tiduran di jalan. 😂
BalasHapusWah, kalau sudah ke Pusuk Sem alun, kapan dong nih ke Puncak Anjani lewat sembalun?
😊