Kolaborasi
bersama untuk para penyintas terdampak bencana Tsunami Selat Sunda kembali
terlaksana. Setelah nyaris dua bulan membuka pintu donasi untuk segenap pihak
agar kemudian dapat bergerak bersama untuk Banten dan Pesisir Lampung Selatan.
Sesuai dengan beberapa aksi sebelumnya, misi kemanusiaan yang di prakarsai oleh
seluruh pihak dalam All Community For Humanity (ACFH) ini bersinergi dengan
segenap pihak yang memiliki kesamaan visi dan misi untuk kemanusiaan. Tak hanya
untuk desa-desa di Pesisir Lampung Selatan, gelaran yang berlangsung pada 18-20
Januari 2019 juga berlangsung di beberapa lokasi bencana di Banten.
Semburat
jingga dan keemasan berpendar diantara mega-mega. Pantas bila saya dan rekan-rekan memandang
kagum akan komposisi warna yang disuguhkan sang maha Pencipta petang itu. Sore
nan lengang di Kunjir. Salah satu desa dalam garis Pesisir Lampung Selatan yang
merupakan desa terdampak bencana tsunami Selat Sunda. Beberapa rekan dari Ikatan
Muli Mekhanai Kota Bandarlampung (IMKOBAL) yang juga turut berkolaborasi
bersama ACFH ; Muli Maulida dan Azizah serta Mekhanai Firly dan Kevin bersama
saya datang lebih awal dari seluruh rombongan yang tergabung dalam sebuah misi
kemanusiaan untuk para peyintas terdampak bencana.
kawasan lengang dan puing bangunan telah dibersihkan. |
Dalam
pandangan mata, kondisi kawasan Pesisir Lampung Setalan telah mengalami
sentuhan perbaikan. Tiada lagi reruntuhan bangunan. Patahan kayu dan bangkai
kapal yang pernah saya lihat berserakan pada kunjungan sebelumnya telah hilang
dari hadapan. Tanah lapang nan lengang tersaji dalam pengamatan. Pemulihan
bencana yang tergolong cepat. Meski sisa-sisa bencana tetap terlihat jelas di
sepanjang garis pesisir. Saya dan
rekan-rekan sengaja datang lebih awal dari rombongan lain untuk melihat lebih
dulu kawasan yang kelak akan kami jadikan tempat pemberian bantuan secara
langsung. Menyapa lebih akrab dan dekat beberapa penyintas bukan sekedar
berempati tetapi juga memahami harapan mereka secara langsung.
menghibur adik-adik di desa Way Muli. |
bangunan sekolah yang tak lagi berfungsi |
Pada
hari pelaksanaan, segenap tim ACFH dan IMKOBAL telah bersiap sejak pagi. Meski
rombongan mas Anton, mas Andre dan mba Fitri baru saja tiba di kawasan Pesisir
dan bergabung bersama kami setelah menuntaskan berjam-jam berkendara dari
Jakarta. Bahkan daeng Mamat yang hadir
bersamaan telah memulai perjalanan dari Surabaya untuk tergabung dalam kegiatan
di pesisir Lampung Selatan. Tim pun
semakin lengkap saat kak Kent – Pilot maskapai ternama bersama beberapa rekan
Muli dan dokter Martin hadir. Lengkaplah formasi tim yang akan bergerak bersama
menemui para penyintas.
Sebuah
kesepakatan telah disetujui dalam pelaksanaan pemberian bantuan pada para
penyintas di kawasan Pesisir Lampung Selatan kali ini. Kami akan memberikan segala bantuan yang telah
diberikan oleh para donatur secara langsung pada warga yang bertempat tinggal
dalam kawasan bencana. Dengan bertemu
langsung para penyintas kami mampu mendengarkan keluhan dan harapan mereka secara
langsung. Hal tersebut tentunya akan memperkaya pemahaman kami berdasarkan
sudut pandang mereka. Desa Way Muli,
desa Kunjir 1 dan Kunjir 2 jadi lokasi kunjungan kami. Tak banyak titik kunjungan tapi berinteraksi
langsung dengan para warga sungguh hal yang berharga. Para pengungsi telah kembali ke kediaman mereka meski menyisakan kerusakan. Kawasan pengungsian berangsur di tinggalkan. Beberapa warga yang tak lagi memiliki rumah telah berpindah ke desa lain atau ke Kalianda.
bersama ibu ibu warga yang ada di desa Way Muli |
Penyerahan bantuan bagi warga di desa Kunjir |
usai berinteraksi dengan adik-adik di desa Way Muli. |
BANTUAN SERAGAM UNTUK ANAK-ANAK
SEKOLAH DASAR DI BANTEN
Selain
pelaksanaan penyaluran bantuan di sepanjang Pesisir Lampung Selatan, pada saat
yang sama misi kemanusiaan All Community For Humanity (ACFH) berlangsung pada
beberapa titik bencana di Banten. Adalah mba Tati dan Anaz yang merupakan
bagian dari ACFH menjadi koordinator pelaksana
di kawasan Banten.
Bila kegiatan
di kawasan Pesisir Lampung Selatan fokus pada pemberian bantuan sembako dan kebutuhan
keseharian warga plus trauma healing khusus anak-anak maka program yang digelar
di Banten lebih pada pemberian seragam dan perlengkapan sekolah yang memang
mendesak diperlukan berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh mba Tati dan Anaz
sebelumnya. Dalam pelaksanaan kegiatan
di Banten, mba Tati dan Anaz di dukung oleh rekan-rekan dari Apoteker Tanggap
Bencana (ATB) yang telah bergerak sejak bencana tsunami Selat Sunda melanda
Banten.
mba Tati melakukan pemeriksaan kesehatan warga di Banten |
penyerahan bantuan perlengkapan sekolah |
kegiatan Trauma Healing for Kids di Banten |
Kegiatan
di Banten terpusat di beberapa sekolah dalam wilayah Margasana, Margagiri,
Muara, Teluk hingga Cikujang. Aktivitas
mendatangi bangunan sekolah yang secara akses tergolong sulit tersebut
berlangsung lancar. Hal ini tentu berkat kerjasama beragam pihak dan
kesungguhan segenap tim yang terlibat.
Bahwa bencana yang menimpa warga bukan alasan untuk larut dalam nestapa.
All Community For Humanity and IMKOBAL for Pesisir Lampung Selatan. |
Terima
kasih pada segenap pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan kegiatan sosial ‘All
Community For Humanity (ACFH)’ di dua tempat pelaksanaan. Terima kasih pada mba
Wulan dan keluarga besar yang berkenan
menampung saya dan rekan-rekan bermalam. Terima kasih pada Suya Maxima
Photography yang memberi bantuan dan men-support kegiatan IMKOBAL untuk
penyintas di Pesisir Lampung Selatan. Terima kasih juga pada bang Manto –
anggota HIPMI Lampung yang telah meminjamkan Truck Bumblebee nya untuk
mengangkut segala keperluan gelaran kali
ini. Sampai bertemu pada gelaran
selanjutnya dalam program misi kemanusiaan All Community For Humanity.
0 comments :
Posting Komentar