Hari
tak lagi pagi ketika saya dan
rekan-rekan terbangun dari tidur. Rencana memulai aktivitas pada pagi hari
tinggallah rencana. Kami malah terbangun setelah pukul 8 pagi. Jauh dari
rencana. Bahkan babang ojek yang bertugas mengantarkan kami ke kawasan Gigi Hiu
telah bersiap di pelataran cottage sebelum kami bangun tidur. Setelah sigap
bergegas, kami sepakat hanya gosok gigi tanpa perlu mandi pagi terlebih dahulu.
Demi mendatangi Gigi Hiu Kelumbayan - Spot Wisata Fotogenik di Teluk Kiluan Lampung.
Salah satu sisi Gigi Hiu |
Kunjungan
ke Gigi Hiu kami sepakati pada pagi di hari kedua setelah hari pertama tiba di
Teluk Kiluan dalam kondisi hujan deras. Kunjungan ke Teluk Kiluan di bulan Desember
memang bukan hal yang tepat. Cuaca mendung dan hujan lebat selalu terjadi sejak
tengah siang hingga malam. Itulah mengapa kami semangat bergerak ke Gigi Hiu
pada pagi hari agar tidak terkena hujan di tengah siang yang tentu akan
mengganggu proses pengambilan photo dan yang pasti rute jalan yang tak
memungkinkan.
Soal
rute jalan dari kawasan Teluk Kiluan menuju letak Gigi Hiu tidaklah terlampau
sulit. Terlebih telah berlangsung peningkatan infrastruktur penunjang seperti
jembatan permanen hingga jalan yang memadai. Pengunjung yang akan tandang ke
Gigi Hiu saat ini jauh lebih mudah ketimbang beberapa tahun silam. Meski memang
tipe jalan rusak dan berbatu masih akan dijumpai pada beberapa bagian.
Khususnya jalan yang bersinggungan dengan tebing dan areal perkebunan warga.
Termasuk badan jalan yang rusak akibat tanah longsor dan pepohonan yang tumbang
akibat hujan lebat diakhir tahun.
naek Ojek |
salah satu jalan yang rusak menuju letak Gigi Hiu |
Pengunjung
yang hendak ke Gigi Hiu pun wajib menyiapkan mental diri yang kuat saat berada
di belakang babang Ojek. Pasalnya, beberapa jalan rusak yang dilalui membutuhkan
ketenangan diri saat melaluinya. Bila tubuh ikut bergerak bukan tidak mungkin
motor yang ditumpangi akan tergelicir.
Jika memang tak yakin, baiknya turun dari motor dan berjalan sejenak
melalui bagian jalan yang rusak tersebut. Seperti yang saya lakukan!, hahaha. Lumayan parno berada di atas
sepeda motor dengan kondisi jalan tanah licin.
Rombongan kami sempat berhenti beberapa kali sebelum tiba di lokasi Gigi
Hiu. Terutama bila panorama alam sekitar jalan yang kami lalui dirasa perlu di
abadikan.
Setelah
melalui beberapa pemukiman warga, sungai, hutan lindung hingga areal perkebunan, kami tiba di lokasi
Gigi Hiu. Akses gang kecil yang menghubungkan jalan utama ke
bagian Gigi Hiu terbilang cukup parah. Saya dan beberapa rekan memutuskan untuk
berjalan kaki menuju merunut rute jalan ke bagian lokasi Gigi Hiu.
Video Sederhana yang
saya buat sebagai gambaran rute jalan
dari Teluk Kiluan Menunju Lokasi
Gigi Hiu.
Silakan klik YouTube Chanel saya, jangan lupa kebaikan
Subscribe nya yaaa ....
Kumpulan
batu menjulang di dekat sudut pantai pun terlihat dari kejauhan. Letak Gigi Hiu
terpampang nyata. Mendekati bebatuan itu, pengunjung wajib berjalan sekitar 300
meter melalui bibir pantai hingga bersinggungan dengan bebatuan dan belukar
hutan sekiat. Masyarakat awam menyebutnya batu layar. Dahulu pun sebelum
ditemukan oleh bang Budhi Martha dan Oom Yopie serta rekan-rekan petualang lain
di Lampung, masyarakat sekitar lokasi menyebutnya Batu Layar Kelumbayan. Karena
memang letak lokasi dari Gigi Hiu berada di Kelumbayan – kabupaten Tanggamus,
Lampung. Untuk membuatnya berbeda dengan
batu layar di beberapa lokasi di nusantara, maka diberilah sebutan Gigi
Hiu. Karena bentuk bebatuan yang
cenderung runcing pada bagian puncaknya.
Darius yang tampak serius mengendalikan Pesawat Drone nya |
Bagi
penyuka photography landscape atau sinematography, lokasi Gigi Hiu Kelumbayan
ini benar-benar memuaskan mata lensa. Karena diambil dari sudut mana pun
terlihat istimewa dan belum tentu ada di tempat lain. Terlebih paduan debur
ombak yang sewaktu-waktu menyapa bebatuan semakin menambah dramatis pengambilan
gambar di lokasi Gigi Hiu. Tak heran,
bila Darius dan Billy langsung khusuk mengabadikan Gigi Hiu dari beragam sudut.
Bentuk kokoh bebatuan Gigi Hiu yang
bersinggungan dengan hamparan laut serta lingkungan sekiat yang masih alami sungguh menjadi daya tarik yang kuat dari kawasan Gigi
Hiu. Itu lah mengapa Rizal Mantovani dan
Trinity memutuskan lokasi Gigi Hiu masuk dalam salah satu scene di film The
Nekad Traveller. Termasuk beberapa photography kawakan hingga artis dan top
model pernah melakukan pengambilan gambar berlatar Gigi Hiu Kelumbayan,
Tanggamus.
pemotretan mekhanai Firly, Adam dan Azizul. |
Usai
melepas lelah sesaat usai berjibaku diatas ojek, kami pun mengabadikan diri di
lokasi Gigi Hiu. Salah satu kegiatan yang sama-sama kami lakukan adalah
pengambilan gambar Muli Mekhanai Kota Bandar Lampung 2018 – Maulida dan Firly
dengan konsep berlatar Gigi Hiu yang telah dipersiapkan. Aktivitas sepanjang
pagi hingga tengah siang yang menyenangkan. Sebelum akhirnya kembali lagi ke
cottage di kawasan Teluk Kiluan dengan kembali berjibaku dengan rute jalan yang
tidak seluruhnya dalam kondisi baik.
Kamu punya jiwa petualang?, kawasan Gigi Hiu wajib kamu kunjungi.
salah satu karya photography dari Billy - @banggawan |
berphoto bersama CheChe (samping saya) pemilik Cottage dengan masakannya yang Lezat!!. |
Tips untuk kamu yang ingin tandang ke
lokasi Gigi Hiu ;
· Kawasan Gigi Hiu adalah spot wisata
bernuansa alam dan petualangan. Tak ada suasana perkotaan di kawasan ini.
terlebih Mall atau pusat perbelanjaan glamour. Buat kamu yang tak menyukai
wisata petualangan, baiknya pertimbangkan lagi untuk tandang ke Gigi Hiu. Takut jiwa anak mama menangis di
jalan.
· Akses ke Gigi Hiu melalui Teluk
Kiluan wajib menggunakan kendaraan bermotor roda dua. Saat ini bisa saja
menggunakan kendaraan roda empat. Tapi khusus mobil dengan bentuk ban besar
bukan sedan!. Meski membawa mobil, pengunjung tetap wajib berjalan kaki dari jalan utama menyusuri jalan kecil untuk
tiba di lokasi Gigi Hui.
· Tersedia banyak jasa ojek di kawasan Teluk Kiluan yang
bersedia mengantarkan pengunjung (PP) hingga ke Gigi Hiu. Saran saya, lakukan
kejelasan harga terlebih dahulu pada sopir ojek. Harga rata-rata Rp. 150.000,-/ojek
(PP) tapi babang ojek cenderung
menaikkan harga bila tidak di nego sedari awal.
· Sebisa mungkin kenakan baju, celana
dan alas kaki yang nyaman saat menuju Gigi Hiu. Dan bila ragu dengan posisi
duduk selama diatas Ojek, baiknya berpegangan saja dengan Babang Ojek nya. Daripada badan terjatuh dari motor?. Jangan
gengsi lah…hehehe…
· Buat kamu yang membawa makanan dan
minuman. Mohon dengan hormat dan kesadaran sebagai manusia berakal sehat untuk
tidak meninggalkan sampah dan bekas makanan kamu di lokasi Gigi Hiu. Kecuali meninggalkan kenangan pahit dan mantan
yang telah menyakiti kamu.
Info Cottage CheChe di Teluk Kiluan -
081279424545
Gigi Hiu jadi ingat Batu Hiu Pangandaran jadinya, tentu beda Gigi Hiu ini sama Batu Hiu tapi sama-sama indah Subhanallah..
BalasHapusSering lihat postingan Gigi Hiu di Instagramnya bang Fajrin. Kudu mengagendakan ke Lampung ini hahahaha
BalasHapusselalu terpesona sama Gigi Hiu, walau g sempet kesana sih..
BalasHapusjalannya asik juga ya..kalau musim hujan gini ban motor2 perlu dipasangin rantai jika bawa motor sendiri dari lampung?
Ini saya langsung ngebayangun gimana jaman om yopie dulu awal-awal ke sini. Motornya yang naik Om Yopie mungkin 😁
BalasHapusKereeenn Kak. Beberapa kali ke Lampung belum kesampaian ke sini..hiks.
BalasHapuswah keren blognya..
BalasHapussalam kenal ya kak
Wah jalur ke Gigi Hiu masih begitu ya aksesnya. Tapi keren tempatnya.
BalasHapus