memandu diskusi Trinity - photo by Mba Donna |
Bila menurutmu, memandu acara peluncuran buku karya Trinity adalah hal
biasa.
Tidak bagi saya.
Ajakan
Trinity untuk menjadi pemandu acara peluncuran buku terbarunya saya terima via WhatsApp. Tentu sebuah ajakan yang
memang saya inginkan. Meski sebelum ajakan itu tersampaikan, ada upaya keras
yang saya lakukan. Salah satunya, mengingatkan ia agar berkenan memberi kesempatan
pada saya sebagai MC setiap kali Trinity memasang postingan baru di akun
Instagram. Namanya juga usaha yaa, hehehe…
kalo terjadi yaa, seneng banget. Nggak
terjadi berarti belum rezeki.
set up event Launching Buku The Naked Traveler 8 - Farewell - Tempo Institute. |
Sebelum
upaya ‘merayu’ yang saya lakukan pada Trinity via postingan Instagramnya, saya
sudah lebih dulu menawarkan diri pada Trinity saat bertemu langsung pada
Premier film The Nekad Traveler di Lampung sampai saat Trinity dan sahabat
jalan tandang ke Lampung. Usaha saya pun berbuah hasil. Trinity menghubungi dan
mengizinkan saya untuk jadi pemandu acara dalam peluncuran The Naked Traveler 8 – Farewell, seri
terakhir dari seluruh rangkaian seru The Naked Traveler.
Seri
terakhir ?. Yup, buku ke 8 bertajuk Farewell memang seri terakhir dari buku
yang berkisah tentang perjalanan Trinity ke beberapa tempat seru di beragam
belahan dunia. Tapi tenang, buku terakhir yang dimaksud adalah untuk seri The
Naked Traveler. Selanjutnya, Trinity tetap akan mengisahkan jalan-jalan serunya
melalui karya terbaru yang tak kalah seru tentunya. Apa itu?. Tunggu aja yaa.. hehehe.
mba Yasmin yang saya perkenalkan depan audience dan interview sedikit seputar kisah jalannya bareng Trinity |
Hari
yang di tunggu tiba. Jum’at, 11 Januari
2019 menjadi pelaksanaan acara peluncuran buku ke 8 The Naked Traveler dari
Trinity. Seperti arahan mba Trinity, tiba di Bandara Soekarno Hatta, saya
langsung menuju rumah Trinity di kawasan Tanah Kusir. Terlihatlah lahan
pemakaman dekat rumah yang sering ia
kisahkan lewat buku maupun unggahan sosial media. Termasuk bertemu langsung dengan mba Atik. Sosok yang muncul di
buku The Naked Traveler dan bagi sebagian orang tergolong galak dan jutek.
Padahal menurut saya tak sepenuhnya benar.
Saat saya tiba di ruma, mba Atik melempar senyum pada saya.
Trinity
mengajak saya makan siang dengan menu sederhana menurutnya. Tapi jadi sajian
istimewa bagi saya. Makan bareng penulis beken di rumahnya pula!. Oh, ia, tempe
orek buatan mba Atik juga istimewa lho. Maaf bila saya nambah!, hehehe. Mumpung bertemu sang penulis langsung, sambil
makan siang, saatnya saya bertanya banyak hal seputar kehidupan jalan-jalan
Trinity hingga project selanjutnya yang tengah ia rancang. Aaahh, beruntungnya saya bisa berbincang dekat dan akrab siang itu.
Hingga tawaran Trinity untuk istirahat di kamar tamu yang telah ia siapkan pun
saya tolak. Ngobrol langsung bareng Trinity lebih berharga ketimbang leyeh-leyeh
di kamar!.
…”15
menit lagi Tim datang, siap-siap yok!” ajak Trinity setelah cukup banyak
mengurai kisah. Tim Bentang Pustaka datang setelah kedatangan mba Yasmin –
sosok yang menjadi partner Trinity menulis di #TNT7 dan #69CaraTraveling. Usai melakukan sejumlah persiapan. Kami pun bergerak
menuju gedung Tempo Institute di kawasan Palmerah Jakarta Barat.
memandu games bareng salah satu peserta |
menyimak salah satu penuturan Audience yang mengagumi dan ter-inspirasi dari karya Trinity. |
Beberapa
pengunjung mulai berdatangan sejak sore di gedung Tempo Institute. Meski tidak
terbuka untuk umum, undangan yang hadir tergolong ramai. Kehadiran mereka
karena mendapatkan Golden Ticket setelah melakukan pemesanan buku The Naked
Traveller seri ke 8 – Farewell beberapa bulan sebelumnya. Melihat kehadiran
Trinity, beberapa undangan yang hadir lebih awal memanfaatkan waktu untuk photo
bersama sembari berbincang singkat dengan Trinity sebelum pertemuan dengan awak
media di mulai.
Usai
kegiatan Press Conference, gelaran Launching buku seri terakhir dari The Naked
Traveler pun berlangsung. Sesuai dengan runutan acara, saya sempat menyapa audience
melalui bagi-bagi hadiah dari para sponsor yang begitu banyak. Acara inti saya buka dengan sebuah opening statement
saya terhadap sosok Trinity dan imbas kisah yang ia buat terhadap hobi ngeTrip saya
termasuk minat saya dalam menulis kisah perjalanan yang saya lakoni. Puluhan
audience yang hadir semakin antusias ketika Trinity hadir menyapa dihadapan
mereka hingga kemudian bertutur banyak hal. Beberapa audience mengutarakan kesedihan
mendalam mereka atas berakhirnya kisah The Naked Traveler. Bahkan tak sedikit dari audience yang menangis
haru ketika mengutarakan efek yang mereka dapat dari karya seorang
Trinity. Hingga ada pula audience yang
datang jauh dari Surabaya hingga Bali hanya untuk bertemu langsung dengan
Trinity. Suasana semakin meriah. Karena
selain launching buku, acara juga di isi dengan perayaan ulang tahun Trinity. Happy Bday mbaaa…
photo bareng - wefie style |
photo seseruan |
kak Salman dan mba Donna yang turut hadir |
Mungkin
bagi sebagian orang, ngMC acara peluncuran buku Trinity adalah hal biasa. Tapi
tidak bagi saya. Trinity adalah salah
satu sosok yang memberi pengaruh pada semangat saya jalan-jalan dan menulis
blog melalui buku-bukunya. Menjadi MC
acara Trinity berarti menjadi bagian dari kisah perjalanan karyanya yang telah
dimulai sejak belasan tahun silam.
Terlebih keterlibatan saya bukan gratisan lho!. Saya di bayar dan di
perlakukan profesional hingga dapat akrab dengan Trinity dan mengenal tim
belakang layarnya. Termasuk obrolan-obrolan berharga yang saya lakukan bersama
Trinity yang belum tentu didapat oleh orang lain. Yang mengagumkan, saya semakin mengenal
personal Trinity melalui jawaban yang ia utaran dari sederet pertanyaan personal
yang saya ajukan. Dan hal itu membuat saya semakin cinta pada Trinity karena ia
adalah sosok tangguh tanpa upaya rekayasa layaknya para pesohor. Menurut
saya ; She’s Independent Women with Beautiful Heart. Saking serunya ngobrol akrab berdua di rumah
usai acara launching buku. Kami lupa bahwa waktu sudah
lebih dari jam 3 pagi!!. Sedang jam 7 pagi jadwal pesawat yang saya tumpangi take off ke
Lampung. Terima kasih Trinity. Terima
kasih telah berbagi banyak kisah pada saya. Termasuk kado kacamata dari Trinity
buat saya. (dia yang ulang tahun, dia yang kasih gue kado!, hahaha). Dan, maafkan
juga atas khilaf saya soal Bakso Sony dan MpekMpek!, wkwkwkwk. Hope see you
again dech!.;). Janji Bawak!.
Haha, beruntung banget bang. Bisa main ke Tanah Kusir, ketemu toko-tokoh yang ada di buku (Ezra aka Indrafeb dan xxx aka Mbak Yasmin). Beberapa tokoh beken juga hadir ya, kayak om Edward dan pasangan Pergidulu.
BalasHapusWalaupun gak hadir di Jakarta, ikut merasakan keseruannya. (makasih buat Bentang yang udah live). Sebagai fans, aku cukup merasa terwakilkan dengan keberadaan bang Indra di sana hwhwhw.
hehehe thanks Yayan. Yup!, aku juga banyak dapet surprised ketika ketemu tokoh tokoh keren dalam kisah Trinity sampe kenal dengan semua tim balik layar dan keluarga besar Bentang Pustaka. btw Trinity familiar dengan diri mu lho Yan, Omnduut dari Palembang, ujar Trinity.
HapusWaahh..trinity beruntung banget yaaa MCnya kondang. Ditunggu buku2 lainnya dari trinity
BalasHapusMewakili raga yang batal hadir... Padahal sudah confirm datang tp ada hal yg menghadang, terima kasih trinity, travel blogger andalan yg ilmunya long lasting dan aku banget... Tetap menginspirasi, thanks juga kak indra sudah berbagi
BalasHapusWaaa, beruntung banget sih Bang Indra jadi MC talk show Trinity, what am honour! Aku iriii..
BalasHapus