kolam alami - Laguna gayau Teluk Kiluan |
…”Sekarang yang main kesini nggak serame dulu”… ujar CheChe yang kami temui siang itu.
“bisa jadi karena cuaca sekarang lagi gak bagus” ucap saya mengungkap sisi
lain dari rasa gundah yang disampaikan oleh CheChe.
Yup, cuaca
siang itu tak secerah biasanya. Bukan kali pertama saya datang ke kawasan Teluk
Kiluan. Dan siang itu cuaca mendung mengiringi kedatangan kami hingga gerimis
menghias. Sepanjang Desember memang bukanlah
waktu yang tepat untuk berkunjung ke Teluk Kiluan. Selain cuaca tak bersahabat.
Spot kunjungan pun tak begitu menarik bila musim hujan. Tapi apa daya, bagai
keinginan menggebu yang tak dapat ditunda.
Suasana hujan - tempat bersantai depan Cottage CheChe di tepi Teluk Kiluan |
Saya dan rekan-rekan menghabiskan waktu siang
dengan bersantai di cottage Ayuk Stella atau yang akrab di sapa CheChe. Rencana
kunjungan ke Gigi Hiu di siang itu harus kami tunda di esok pagi karena cuaca
yang tidak memungkinkan. Apalah yang
didapat bila ke Gigi Hiu hujan-hujanan!, hahaha. Sebagai gantinya, kami
menikmati rintik hujan dengan secangkir kopi dan berharap hujan segera reda
agar dapat menghabiskan sepanjang sore di Laguna Gayau.
Kami segera bergegas menuju Laguna Gayau setelah hujan mereda.
Letak Laguna Gayau persis berada di balik
perbukitan yang tak jauh dari hunian warga. Pada rumah bagian depan dari jalan menuju
Laguna Gayau, pengunjung wajib membayar tiket masuk seharga Rp.6.000,-/orang.
Lalu membayar seorang pemandu yang akan mendampingi setiap satu rombongan atau
kelompok seharga Rp.50.000,-/pemandu. Biaya yang dikeluarkan oleh pengunjung
merupakan standar yang telah ditetapkan oleh POKDARWIS (Kelompak Sadar Wisata)
dalam kawasan Teluk Kiluan. Jangan
anggap sepele peran pemandu yang mendampingi. Meski sudah berkali-kali tandang
ke bagian Laguna Gayau, bukan berarti tak perlu pendamping. Karena sebagai
pengunjung kita belum tentu tahu persis
medan setempat. Konon, pernah terjadi
musibah hanyutnya pengunjung yang tandang ke Laguna Gayau karena tidak berkenan
untuk di dampingi. Merasa tahu lokasi karena pernah datang sebelumnya justru
membuat pengunjung tersebut tergulung ombak kala asik berswa-photo di titik pantai
berbatu.
akses jalan menuju letak Laguna Gayau |
Akses jalan yang kami lalui sore itu telah
mengalami perubahan. Tak seluruhnya tanah terjal tetapi
berganti semen permanen sehingga memudahkan pengunjung meniti jalan. Dari plang yang terpasang, Dinas Pariwisata
kabupaten Tanggamus telah melakukan pembenahan terhadap akses menuju Laguna
Gayau pada 2017. Meski pijakan kaki
terasa licin akibat jalan berlumut di beberapa bagian. Yang menarik, rute jalan tidak lagi menurun
curam melalui bibir pantai dan menapaki bebatuan di sepanjang pantai. Tetapi telah dialihkan ke bagian yang lebih
aman walau masih terasa terjal. Hadirnya rambu penunjuk arah hingga terpasangnya
istilah lucu menambah suasana seru trekking menuju letak Laguna Gayau. Bila
letih, istirahatlah sesaat di pondokan pinggir jalan yang memang dikhususkan
bagi pengunjung yang kelelahan. Oh ia,
landskap alam yang tersaji sepanjang jalan yang dilalui juga jadi pemandangan yang menyenangkan lho.
palang pegangan terpasang di jalan yang dekat jurang |
pondokan untuk sarana istirahat sejenak |
di larang belempar mantan ke Jurang !!! |
Jalan aja dulu, Kalau Cocok kita Nikah |
Jadi, Laguna Gayau itu adalah sebuah kolam
pemandian alami yang bersinggungan langsung dengan laut lepas. Bentuknya berupa
ceruk dari bebatuan karang yang letaknya persis di tepi lautan. Berada di Laguna Gayau, seolah memiliki kolam alami
pribadi. Tak heran bila pengunjung langsung menceburkan diri kebagian dalam
kolam. Tapi yang tak semua pengunjung tahu, di dekat letak Laguna Gayau ada
beberapa ceruk yang sebenarnya tidak layak untuk di jadikan sebagai kolam
pemandian karena pada bagian dalam ceruk tersebut terdapat lubang besar yang
terhubung langsung ke bagian tengah laut yang dalam. Sehingga bila ada
pengunjung yang masuk kedalam kolam yang bukan bagian dari Laguna Gayau maka
secara tidak langsung akan terseret ombak yang masuk ke bagain dalam kolam lalu
dengan cepat terbawa ke bagian tengah
laut. Hal ini berbahaya bagi pengunjung yang tak piawai dalam penyelamatan diri
di tengah gempuran air laut. Terlebih bila ada pengunjung seperti saya ; Tak
Pandai Berenang Sama Sekali!!.
Perhatikan!, kolam ukuran kecil dengan gelembungan air yang dekat dengan mereka ber-empat itu adalah salah satu Kolam yang TERALARANG untuk digunakan!!!. |
inilah Laguna Gayau - Kolam Pemandian alami yang dapat di nikmati pengunjung |
mandi di koklam alami dengan sapaan debur ombak dari laut lepas. |
melompat dari pinggir batu kolam saat gempuran ombak datang jadi sensasi tersendiri saat di Laguna Gayau |
Adam, Azizul dan Firly di Laguna Gayau |
Aktivitas menikmati kolam alami Laguna Gayau sore
itu sungguh menyenangkan. Bagai bonus usai trekking. Terlebih tak ada
pengunjung lain selain rombongan kami. Pemandu yang mendampingi kami pun
mengingatkan beberapa bentuk cerukan yang terlarang untuk dipakai sebagai
sarana mandi. Menikmati Laguna Gayau adalah hal menyenangkan sore
itu. Kami pun menikmati suasana Laguna Gayau yang
sepi dengan beragam aktivitas. Mulai dari Darius yang mengabadikan kawasan
Laguna Gayau dengan pesawat drone-nya, Billy dan saya memotret Laguna Gayau
dengan kamera masing-masing. Termasuk saya yang berulang kali mengabadikan Adam
yang gemar melompat dari bebatuan pinggir laut untuk menceburkan diri ke bagian
tengah kolam Laguna Gayau. Pesona kolam
dengan gradasi biru toska sungguh
memikat kami untuk berlama-lama. Ada sensasi tersendiri ketika terkena debur ombak
laut lepas masuk ke bagian tengah kolam dan mengenai tubuh pengunjung. Berasa
kena siram air segentong besar!.
Beberapa
hal yang Wajib di Ingat oleh Pengunjung Laguna Gayau ;
·
Di kawasan Teluk Kiluan tak ada mesin ATM (Anjungan
Tunai Mandiri). Jadi siapkan uang tunai yang cukup selama berada di Teluk
Kiluan.
·
Medan menuju letak Laguna Gayau bukanlah medan yang
mudah bagi anak anak ataupun usia lanjut. Tetap berhati-hati dalam perjalanan
karena jalan yang dilalui bersinggungan dengan areal perkebunan dan hutan
lindung. Gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman selama trekking.
·
Indahkan arahan pendamping atau pemandu selama dalam
perjalanan hingga berada Laguna Gayau
agar dapat kembali ke tempat semula dengnan selamat.
·
Di mohon untuk tidak merusak tumbuhan atau tanaman
perkebunan warga sepanjang kamu melakukan trekking. Termasuk merusak suasana
hati kekasih atau travelmate kamu.
·
Disarankan bagi kamu yang mudah lapar dan haus,
untuk membawa makanan dan minuman secukupnya saat trekking ke Laguna Gayau.
Tapi mohon dengan hormat untuk membawa kembali sampah makanan dan minuman mu ke
kawasan penginapan atau pemukiman warga. Jangan mengotori kawasan Laguna Gayau
yaaa…
Wah MasyaAllah indah nian Laguna ini, kapan bisa kesini ya, baru jelah seputar pulau Jawa dan Jabodetabek aja aku mah..
BalasHapusLaguna yang enak untuk berenang. Etapi kalau air pasang, permukaan airnya bisa naik setinggi permukaan air lautnyakah?
BalasHapusWaktu sempet ke kiluan, lupa mampir kesini...
BalasHapusKalau nggak hujan dan cahaya matahari turun langsung ke Lagunanya, pasti warnanya lebih kece. Sayang itu nggak kejadian
BalasHapusWah kok keliatannya enak ya berendam di situ. Apa harus pergi sama orang yang kenal daerah itu supaya ngga salah pilih tempat? Nanti keseret ombak laut :))
BalasHapusCheers,
Ogie