Bentuk Potongan Keripik Pisang Tunas yang unik dengan kualitas rasa yang prima. |
Masih
dalam program kegiatan kolaborasi Muli Mekhanai Bandar Lampung dan Kota Metro
dengan tajuk MANJAU yang berlangsung di Kota Metro pada Sabtu, 23 Juli
2016. Isi kegiatan memang
dititikberatkan pada kunjungan ke beberapa sentra industri kreatif yang
berkembang di Kota Metro.
Lokasi Gerai Keripik Pisang Tunas - Jl. Muhajir no. 27 Yosodadi 21 Polos kecamatan Metro Timur. |
Siang
itu, seusai makan siang dengan suasana penuh keakraban, seluruh rombongan
bergegas mengunjungi tempat pembuatan Keripik Pisang Tunas.
Tunas
adalah nama merek dari produk berupa keripik Pisang yang kami datangi. Bukan
berarti Tunas pohon pisang yang di olah menjadi keripik seperti yang ada di
benak saya ketika Andre menyampaikan rundown
kegiatan pada saya beberapa hari
sebelumnya.
Aktivitas Pekerja di bagian Dapur Keripik Pisang Tunas |
Bertempat
di jalan Mujahir No. 27 Yosidadi – Metro Timur, gerai Keripik Pisang Tunas
cukup mudah dijangkau pengunjung bahkan mudah ditemui diantara beberapa gerai
penjaja olahan pisang lainnya di lokasi yang sama.
Beberapa
pembeli terlihat sedang memilih jenis keripik yang dijajakan di gerai. Kami
langsung diajak menuju bagian belakang gerai yang bagian dalam juga berfungsi sebagai rumah tinggal tersebut.
Hamparan Pisang kepok kualitas prima |
Hamparan pisang kepok dengan bentuk prima langsung terlihat di sepanjang lorong yang kami lalui kala menuju bagian dapur. Saya langsung terkesan dengan suasana dapur yang bersih. Aliran irigasi yang baik dengan sistem pembuangan air bekas mencuci pisang tertata dengan apik. Tak ada kotoran yang menumpuk tinggi layaknya dibeberapa pabrik pengolahan makanan yang dulu pernah saya jumpai.
Jajaran
Muli Mekhanai langsung melakukan interaksi di dapur yang cukup luas
tersebut. Dengan pengaturan aktivitas
yang rapih.
Aktivitas pengupasan dan pencucian pisang. |
Sebenarnya,
penataan dapur pembuat keripik tak ubahnya dengan industri rumahan lainnya.
Dengan pembagian dimulai dari pengupasan kulit pisang hingga menghasilkan
daging pisang yang sebelumnya telah dibersihkan dengan air bersih. Lalu proses pemotongan pisang dengan bentuk
pisau khusus setelah kondisi pisang kering.
Daging Pisang berkualitas prima siap di iris. |
Hasil irisan pisang dengan tekstur bergerigi |
Pada
bagian ini, saya dibuat takjub. Pasalnya, bentuk pisau bergerigi yang dipegang
oleh ibu ibu pekerja dengan bentuk yang tidak umum adalah sesuatu yang belum
pernah saya lihat sebelumnya. Ternyata, justru bentuk pisang bergerigi itulah
yang menghasilkan tekstur irisan pisang yang tidak sama dengan bentuk keripik
pisang umumnya yang cenderung pipih memanjang atau pipih bulat.
bentuk pisau bergiri inilah yang menghasilkan irisan keripik bertekstur beda dengan keripik pisang lainnya |
Seorang ibu yang tekun mengiris pisang pisang dengan kualitas prima. |
Tahap
selanjutnya adalah penggorengan. Agar menghasilkan potongan keripik pisang yang
gurih maka setiap petugas yang menggoreng harus memisahkan pisang yang telah di
iris dari tumpukan irisan lainnya. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir irisan
pisang lekat satu sama lainnya. Melihat
proses penggorengan, lagi lagi saya kagum akan kebersihan dapur keripik Pisang
Tunas. Kompor kompor yang berjajar bersih dengan dinding keramik yang terjaga
dari lumut yang kerap lekat pada dinding dapur. Kemudian tata cara penggantian
minyak yang telah dipakai dalam proses penggorangan berkali-kali. Sehingga
higienitas rasa dan hasil warna dari proses penggorengan keripik tidak terlalu
pekat.
proses Penggorengan dengan suasana dapur yang bersih |
Tahapan
yang juga menarik disimak adalah proses pemberian rasa pada keripik, setelah
keripik digoreng dan melalui proses penirisan. Untuk pemberian varian rasa ada
yang dilakukan dengan melibatkan mesin pengolah ada pula yang dilakukan dengan
manual oleh beberapa pekerja.
Proses packing |
Sembari
melihat aktivitas pemberian rasa pada keripik, sesekali saya mencicipi langsung
beragam rasa yang telah tersedia. Tak hanya itu, kami yang berkunjung juga
dapat dengan leluasa menikmati potongan keripik yang tidak layak jual alias rusak
ketika dalam proses penggorengan atau proses pencampuran varian rasa. Lumayan icip
icip gratis. Heheheh.
Rekan rekan Muli Mekhanai tak sungkan turut melakukan langsung proses pembuatan keripik pisang. |
Ditengah
menyaksikan aktivitas pekerja di dapur keripik pisang Tunas, saya sempat
menyimak penuturan pak Bambang selaku pemilik usaha rumahan keripik pisang
yang telah ia rintis sejak tahun 2000
silam. Bahan baku berupa pisang berjenis
pisang kepok yang berkualitas pak Bambang dapatkan dari Lampung Timur dan
Lampung Tengah yang jaraknya tidak terlampau jauh dari Kota Metro. Dengan
jumlah produski yang terus meningkat terlebih permintaan para penjual lepas di
beberapa kota hingga luar provinsi Lampung membuat pak Bambang terus
meningkatkan kuantitas produk dengan tetap memegang teguh kualitas dari produk
kripik olahannya. Sungguh saya menaruh kekaguman pada industri rumahan. Sesuatu
yang nampak kecil dari luar tetapi berdampak besar dan luas tak hanya bagi
pemilik dan pekerja tetapi juga bagi warga sekitar bahkan masyarakat luas.
produk keripik pisang Tunas - Kota Metro. |
Bagi
yang sedang bertandang ke kota Metro, jangan lupa mendatangi keripik Pisang
Tunas yang menyediakan keripik beragam varian rasa mulai dari original, keju, mocca,
coklat, hingga barbeque bahkan varian
rasa buah strawberry dan durian yang
semuanya dibandrol dengan harga Rp. 10.000 perbungkus.
bs minta no hp bos..minat kripiknya
BalasHapusTolong nomer hp ya ?. kalau saya jual lagi di bali bolehkah
BalasHapusSatu pack itu berapa gram ya
BalasHapusAlat pengirisnya manual atau udah mekanik gan ?
BalasHapusPisau beli dimana bos
BalasHapusakk! ini oleh2 favorite aku kalo mudik. enak2 rasanya ^^ dulu sampe antri-antri belinya kalo mudik lebaran dan mau pulang ke kampus (bandung), hehe..
BalasHapus