photo by Team LFFF2018 |
Maraknya
gelaran yang mempertemukan antara ragam kuliner khas hingga kreasi busana di
setiap daerah telah menginspirasi beragam pihak untuk membuat gelaran serupa
dengan sentuhan ke-khas-an daerah masing-masing. Begitupun dengan isi dari
gelaran Liwa Food and Fashion Festival 2018 – disingkat LFFF2018, yang berlangsung di Liwa pada Sabtu dan Minggu, 27-28
Januari 2018.
Banner event LFFF2018 - photo by Panitia |
Bertempat
di GOR Aji Saka – kawasan Sekuting Terpadu, Liwa – Lampung Barat, gelaran yang
mempertemukan ragam kuliner dan cipta busana khas Lampung Barat tersebut
akhirnya terlaksana. Berawal dari keinginan sosok pemuda Lampung Barat yang
menimba ilmu di Yogyakarta – Anja Firas Ifri Danasla, SH., untuk memperkenalkan
potensi ‘Food & Fashion’ Lampung Barat secara maksimal. Itulah kemudian,
gelaran tersebut diberi tajuk ‘Liwa Food and Fashion Festival 2018’.
Secara
pribadi, saya telah mengetahui rencana gelaran LFFF2018 sejak kunjungan
terakhir saya ke Suoh – Lampung Barat pada pertengahan Desember 2017 silam.
Sejak itu pula beragam kegiatan yang bertujuan mempromosikan gelaran LFFF2018 digulirkan.
Mulai dari gelaran pra-event hingga memposting event di ragam jenis sosial
media. Uniknya, banyak pihak yang kemudian menyokong kegiatan ini. Bahkan
beberapa diantara pendukung acara, bukanlah mereka yang berlatarbelakang
dibidang Food and Fashion. Anja – selaku
penggagas dan ketua pelaksanan dari gelaran LFFF2018 memiliki tim belakang
layar yang senantiasa berkenan membantu publikasi sebelum acara hingga terwujudnya
gelaran puncak acara.
Dalam
pelaksanaannya, Liwa Food and Fashion
Festival juga menyuguhkan sentuhan seni budaya khas dari Lampung Barat. Mulai
dari sajian kuliner khas, busana hingga beragam lomba-lomba pendukung yang
menarik minat beragam lapisan masyarakat. Lihat saja lomba Nyambai atau pantun bersahut
khas masyarakat Lampung Barat yang menarik minat beragam lapisan masyarakat. Gelaran
yang didukung oleh Puteri Hijab Management Lampung Barat ini juga terlibat jajaran
Tim Penggerak PKK dan Dekranasda kabupaten Lampung Barat yang turut
berpartisipasi dalam gelaran bazaar. Dalam sambutannya, Ibu Ketua Tim Penggerak
PKK Lampung Barat – Partinia Parosil Mabsus menyambut baik gelaran LFFF2018
sebagai bagian dari optimalisasi potensi kuliner, kerajinan tangan dan cipta busana
dari perancang kabupaten Lampung Barat.
Salah satu yang menjadi ciri dari kreasi busana khas Lampung Barat
adalah Celugam, yang tak hanya sekedar karya kreatif masyarakat Lampung Barat
tetapi juga mahakarya dengan kandungan filosofi Lampung Saibatin.
Ibu Ketua Tim Penggerak PKK Lampung Barat - Partinia Parosil Mabsus (kerudung orange - tengah) |
SAJIAN FOOD – MULAI DARI KICCA HINGGA
JANDA BERHIAS
Dalam sajian Food, LFFF2018 menghadirkan beragam jenis makanan khas
masyarakat Lampung Barat. Sajian makanan
ringan yang menarik perhatian saya diantaranya ; Kukkuk ittokh, Kicca dan kue
bebai makhing. Ada pula deretan gulai dan menu pendamping nasi yang sempat saya
cecap, diantaranya ; gulai taboh iwa kiang, sambol halipu, rendang nanas, senaga
pandan, gilau pepput, gulai kambas suwa talos hingga sajian terong kecil bulat
berbalut bumbu rendung yang diberi nama Janda Berhias.
Sajian makanan dalam LFFF2018 tak hanya soal keunikan
rasa, tetapi penamaan dari makanan yang mengandung kisah masa lampau masyarakat
Lampung Barat. Meski begitu, sajian dalam LFFF2018 masih butuh
sentuhan yang atraktif dan menarik.
Tampilan makanan dan kue-kue tak melulu menggunakan mika atau stereo
form. Ada baiknya menggunakan piring makan kaleng yang berkesan tempoe doeloe atau alas makan jenis Inke.
Untuk menunjang pelaksanaan dari suguhan Food dalam LFFF2018, ada baiknya digelar demo masak berkenaan
dengan jenis masakan khas. Misal demo masak gulai taboh dengan bumbu yang telah
dipersiapkan dari rumah. Tak ada salahnya bila demo masak dilaksanakan oleh
chef terkenal ditingkat provinsi atau nasional atau minimal pelaku industri kuliner di Lampung
Barat. Sehingga wujud Food dalam LFFF2018 semakin nyata terasa.
Selain itu,
partisipasi pelaku industri makanan di Lampung Barat juga harus
dilibatkan. Mengikut-sertakan pelaku bisnis makanan di Lampung barat adalah hal
yang nyata dan langsung bersinggungan dengan urusan Food itu sendiri. Tak hanya sekedar Tim PKK Lampung Barat atau pihak Kecamatan
yang menggelar sajian makanan tapi terkesan
mengugurkan kewajiban dari atasan mereka.
aneka makanan dan kue kue tradisional khas Lampung Barat |
Kicca dan Kukkuk Ittokh |
Terong di bumbu rendang di beri nama ; Janda berhias |
gelaran bazaar Food |
SAJIAN FASHION
– PESONA CELUGAM KHAS LAMPUNG BARAT
Perlu sentuhan khusus untuk sajian Fashion dalam
LFFF2018. Sebagai suatu pertunjukan,
Fashion Show merupakan keindahan visual
yang langsung dapat terasa oleh mata pengunjung yang hadir menonton. Yang menarik, fashion dalam LFFF2018
menyajikan ke-khas-an cipta busana dari perancang Lampung Barat. Meski secara jumlah, baik perancang maupun ragam
busana tentu perlu ditambah. Karena
dalam sajian fashion show perlu terpenuhinya komponen keindahan baik dari jumlah
perancang busana, model catwalk hingga
ragam busana yang tersaji.
Sangat disayangkan, sajian fashion dalam LFFF2018
terbilang sedikit. Meski saya meyakini ada banyak penjahit dan pengerajin, baik
kerajinan sulam tapis hingga celugam yang tinggal di kabupaten Lampung
Barat. Atau ada baiknya berkolaborasi
dengan perancang di tingkat provinsi Lampung atau skala nasional dengan
mengangkat tema Celugam di setiap sajian karya busana.
Sebagai suguhan pertunjukan, konten acara LFFF2018
masih bersifat ceremonial dengan serangkaian lomba-lomba sebagai penguatnya. Selain
konten Food yang masih sebatas bazaar tanpa aktivitas memasak dilokasi acara,
konten Fashion masih sebatas pada upaya promosi celugam. Belum mengetengahkan ragam
aplikasi celugam dalam sisi tata busana. Disamping itu, penataan bazaar busana dan
makanan juga perlu diindahkan hingga perlu adanya manajemen pertunjukan.
Terlebih manajemen pertunjukan untuk model yang jalan di catwalk agar dapat
lebih luwes, tak bungkuk dan memiliki ‘runaway passion’ yang sesuai dengan
manajemen pertunjukan fashion show. Atau dapat pula melibatkan model catwalk
dari Bandar Lampung sebagai penyemarak dari suguhan fashion show dalam LFFF2018.
salah satu sajian Fashion dalam LFFF2018 - photo by bang Eka |
Dimasa mendatang, gelaran ini sangat baik untuk
kembali terlaksana dengan tatalaksana yang tentu semakin baik berdasarkan
pelaksanaan 2018. Karena LFFF2018 dapat
jadi wadah kreativitas jiwa muda yang tinggal di kabupaten Lampung Barat.
Bukankah kemajuan suatu kawasan juga dilihat dari sejauh apa kreatifitas pemuda
yang tinggal di kawasan tersebut?. Dan
Lampung Barat memiliki banyak sosok pemuda yang kreatif dan mencintai Lampung
Barat. Tak ada salahnya Pemerintah Daerah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas
Pemuda Olah Raga atau Pariwisata memasukkan gelaran LFFF ini sebagai bagian
dari kalender event tahunan kabupaten Lampung Barat. Karena bukan tidak
mungkin, Liwa Food and Fashion Festival dapat menarik minat kunjungan wisata ke
Lampung Barat bila segenap komponen dalam Lampung Barat bersinergi aktif.
Semoga.
Tulisan yang selalu menarik
BalasHapus