… “pengen lho, jadi MC. Tapi ngerti mulainya.
Gak tahu merangkai kata …” bla..bla..bla…
Begitulah
kiranya satu dari puluhan alasan yang disampaikan nyaris sebagain besar orang
ketika bicara soal keinginannya jadi MC. Hingga saya jadi kenyang dengan
rangkaian kalimat yang nyaris serupa.
Uniknya, banyak juga pihak yang menaruh minat jadi Master of Ceremony.
Meski belum tentu setiap orang yang minat tersebut, bersedia belajar banyak
sebelum memulai jadi MC.
Master of Ceremony of Wedding Reception |
Master
of Ceremony disingkat MC atau dalam
lingkungan masyarakat kerap di sebut
Pembawa Acara bukanlah hal sulit. Tapi juga bukan hal yang mudah. Berdasarkan
makna, saya berpendapat bahwa kata ‘Master of Ceremony’ lebih tepat
diterjemahkan sebagai Pemandu Acara. Bedanya Pembawa Acara dengan Pemandu Acara
tentu dapat didefinisikan dari paparan kata tersebut. Pemandu Acara adalah
seseorang yang bertanggungjawab penuh terhadap berlangsungnya acara. Karena
untuk terciptanya rangkaian acara yang ‘hidup’ butuh lebih dari sekedar
membawakan acara saja. Pemandu Acara memiliki andil besar hingga akhir acara.
Kalo cuma bawain acara, anak SD juga
bisa kan?, hehehehe.
Sejak
pertengahan tahun 2000, saya membulatkan niat untuk menjalani profesi Master of
Ceremony secara profesional. Setelah beberapa tahun sebelumnya – sejak SMP,
menjadi penyanyi kawinan hingga kemudian menjalani banyak proses belajar secara
langsung menjadi Pemandu Acara melalui beragam jenis acara. Mulai dari acara
yang tingkat audience nya anak anak hingga dewasa. Termasuk berkesempatan
memandu acara skala Internasional baik yang digelar di dalam negeri maupun luar
negeri.
Baca Juga ulasan saya Seputar Menjadi Pemandu Acara ala Indra Pradya ; http://www.duniaindra.com/2014/12/tips-memandu-acara-ala-indra-pradya.html
Baca Juga ulasan saya Seputar Menjadi Pemandu Acara ala Indra Pradya ; http://www.duniaindra.com/2014/12/tips-memandu-acara-ala-indra-pradya.html
Jadi
dalam tulisan kali ini, perkenan saya menuturkan beberapa tips menjadi Master
of Ceremony (Pemandu Acara) berdasarkan pengalaman saya. Ingat ya, berdasarkan pengalaman saya. Bukan
pengalaman orang lain. Apalagi menyadur ulang isi Wikipedia atau kolom tips ala Google, hehehe.
So, CEKIDOT Genks!
enjoy the moment while front of audience |
1. BRING YOUR PASSION
Saya percaya
bahwa pekerjaan akan sangat mudah dijalani bila kita mencintai pekerjaan
tersebut. Begitupun untuk urusan menjadi Master of Ceremony. Kamu tak cukup
hanya sekedar menunaikan tugas jadi MC, tapi perlu mencintai tugas yang kamu
lakoni hingga memberikan sentuhan ‘rasa’ pada setiap kalimat yang kamu ucapkan
saat membawakan acara tersebut.
Jadi,
hal utama sebelum kamu menjadi Pembawa Acara, tanya pada diri mu sendiri ;
‘apakah kamu benar-benar mencintai pekerjaan sebagai MC?’. Jika ia, lanjutkan!.
Bila tidak, jangan coba coba jadi MC. Karena nanti akan malu-maluin aja!, hehehe.
Karena
bila segala hal dikerjakan dengan passion yang baik maka hasilnya pun akan
baik. Segala hal yang dikerjakan dengan sepenuh hati akan memperlihatkan hasil
yang beda dengan mereka yang bekerja asal-asal-an.
Begitupun dengan ngMC. Pembawa Acara
yang asal akan berbeda dengan mereka yang mencintai profesinya. Buktikanlah!.
2. PERSONALITY OF MC
Karena
tugas MC adalah memandu acara dan berhubungan dengan orang banyak, maka sosok
MC wajib memiliki beberapa bekal personal yang kuat. Mulai dari mental personal
yang tak mudah down dan panic dalam kondisi apapun. MC juga harus memiliki sikap disiplin. Itulah
sebabnya seorang MC harus menerapkan teori Time Management dalam aktivitas
kesehariannya. Termasuk me-maintenance mood. Lalu MC pun berkenan bekerja dalam
team. Tidak arogan. Berkenan menerima
kritik dan saran hingga terus menerus men-upgrade diri. Mayan ya, banyak tuntutannya?, Yes!.
Bisa saja tidak melaksanakan apapun. Tapi pasti hasilnya juga akan berbeda
dengan mereka yang memiliki kesiapan personal.
handle event with responsibility - photo by GAF |
3. PREPARATION IS DIRECTION!!
‘Jika
anda gagal dalam merencanakan berarti anda sedang merencanakan kegagalan.’
Ungkapan
kalimat diatas menunjukkan makna penting dari sebuah perencanaan. Begitupun
dengan seorang MC. Perencanaan dimulai dari rapat dan dengar pendapat bersama
client. Lalu berkenan menyimak arahan dari si empunya acara hingga mengolah
acara menjadi ‘hidup’. Untuk jenis acara formal atau baku, hal ini lebih mudah.
Karena acara formal biasanya telah memiliki ketentuan yang nyaris sama. Tetapi
akan berbeda dengan acara semi formal atau bahkan tidak formal sama sekali.
Persiapan tentu membutuhkan perhatian lebih. Seorang MC mampu menyiapkan
beragam hal mulai dari kebutuhan personalnya untuk tampil memandu acara hingga
pada pelaksanaan dilapangan.
4. HANDLE EVENT WITH RESPONSIBILITY AND PROBLEM SOLVING
Saat
acara berlangsung, MC merupakan penentu dari keberlangsungan acara tersebut. Ada
tanggungjawab besar yang dipegang oleh MC untuk suksesnya acara. Terlebih bila
acara yang dipandu bertujuan untuk hal hal tertentu. Meriah atau tidaknya acara semua ada di
kemampuan MC menangani tahap demi tahapan acara. Itulah sebabnya MC juga dituntut
mampu mengambil keputusan tepat dan bijak saat acara berlangsung. Terlebih bila
berkenaan dengan pengisi acara yang telat datang misalnya, atau adanya trouble
yang terjadi di panggung saat acara berlangsung. MC mampu juga punya peran
untuk mengambil keputusan yang tepat terhadap keberlangsungan acara.
MC with Lampungness Outfit - partner with kak Billy - Photo by Dhanar Photography |
5.
READ A BOOK, HARUS!!
Untuk
menunjang lancarnya komunikasi seorang MC, maka tak lain dan tak bukan, si MC
wajib membaca buku. Yes!. Ini adalah solusi untuk pertanyaan ‘gak ngerti mau ngomong apa?!’ atau ‘gimana
merangkai kalimatnya?!’. Gemar membaca
buku buku berkualitas sama dengan menata kosakata dalam fikiran. Juga termasuk
kemampuan verbal seorang MC. Karena ketidakmampuan merangkai kata ketika bicara
didepan orang banyak dikarenakan keterbatasan kosakata seseorang. Dan
pembendaharaan kata didapat dari membaca. Jadi, bila ingin menjadi MC
luangkanlah waktu membaca buku buku yang inspiratif. Bisa saja tak hobi
membaca, tapi MC yang suka membaca buku dengan MC yang tak suka membaca buku
akan terlihat dari pemakaian diksi dan penggunaan kata ketika ia memandu acara.
Itulah sebabnya, banyak ditemukan MC yang berulang kali mengucap kata ‘Luar
Biasa’ dalam setiap memandu acara. Padahal ada banyak pillihan lain sebagai
padanan kata dari kata ‘Luar Biasa’
Dan ingat
sesuatu yang selalu saya sampaikan berulang-ulang bahwa ; ‘Kemampuan Bicara
didapat dari mereka yang gemar Membaca’.
6. SMART PERFORMANCE
Saya
menyebutnya ‘Smart Performance’. Bukan soal keindahan fisik dari sosok MC
semata. Juga bukan soal busana mahal, tatanan aksesories hingga make up lengkap.
Bukan itu!. Sosok fisik MC setidaknya menyenangkan untuk dipandang mata. Bukan
malah menyilaukan mata audience. MC mampu menempatkan diri secara proposiaonal
dalam berpenampilan. MC memahami busana yang cocok dalam setiap kesempatan dan
beragam jenis acara yang ia tangani. MC pun paham mana jenis busana yang sesuai
dengan bentuk tubuhnya hingga yang betul betul ‘menjual’ keunggulan personalnya
dengan maksimal.
Bila
si MC berbadan kurus janganlah memakai busana terlalu longgar, karena akant
erlihat seperti orang-orangan sawah. Bila si MC berbadan besar tentu ia akan
pandai menutupi kekurangan hingga menyamarkan ‘lemak-lemak’ dalam tubuhnya.
Bahkan MC pun sangat update soal fashion meski ia bukan ‘budak’ fashion itu
sendiri. MC wajib tahu trend busana yang sedang sesuai dengan zaman. Kecuali
bila ngMC dengan dress code tertentu. Misal ngMC bertema busana ‘back to 80’
atau ngMC dengan tema busana Superhero.
sesuaikan busana dengan bentuk dan ukuran tubuh mu. Photo by Dhanar Photography |
7. SAY THANKS TO THE WHOLE TEAM
Atas
berlangsungnya acara dengan lancar tanpa kendala, MC patut mengucapkan terima
kasih pada segenap pihak yang telah bekerja mendukungnya dibalik layar.
Berterimakasihlah secara langsung pada Soundmen/teknisi, Stage Manager hingga
si Empunya Event usai acara berlangsung. Jangan selsai acara langsung pulang!. Hahaha. Sisakan waktu beramahtamah
dibelakang panggung dengan mereka yang telah mendukung kelancaran kamu ngMC.
Ingat, respect dengan mereka yang mensukseskan tampilan mu didepan layar adalah
pribadi yang mudah diterima banyak pihak.
8.
KEEP THE NETWORKING
Jaga
hubungan baik dengan client. Karena bukan tidak mungkin anda akan kembali
menerima pekerjaan memandu acara dimasa mendatang bila hubungan tidak terjaga
dengan baik. Untuk clinet tertentu, cobalah mengingat hari ulang tahunnya atau
hari pernikahannya. Kirimkan ucapan selamat padanya melalui Whatsapp atau kirim
kartu ucapan atau karangan bunga sebagai upaya pendekatan personal (personal in
touch). Bila clinet adalah orang yang punya network bagus atau pihak yang kerap
menggelar acara maka bukan tidak mungkin kelak akan berkerjasama kembali.
MC Talkshow with Rias ID and Laras Maranatha - photo by Gilang -GAF |
9. ALWAYS LEARNING
Setiap
acara/event, setiap panggung tempat tampilnya MC adalah wadah belajar untuk
terus menerus menjadi lebih baik. Karena setiap gelaran acara pasti mengajarkan
hal baru. Mempertemukan pihak pihak baru hingga sesuatu yang bermanfaat untuk
menambah jam terbang. Jangan
membeda-bedakan acara berdasarkan tempat pelaksanaannya. Jangan melakukan
‘pantangan’ terhadap pekerjaan memandu acara. “saya hanya terima acara di
gedung atau ballroom mewah saja’, atau ada ungkapan ‘saya hanya mau terima job
job dari keluarga pejabat saja’. Sebisa mungkin hal tersebut tidak terjadi.
Ingat, belajar bukan hanya soal event nya, tetapi bagaimana kamu ‘tumbuh’
sebagai sosok MC yang makin matang berdasarkan ragam pengalaman menangani
acara.
10.
EVALUASI DIRI
Introspkesi
dan evaluasi setiap selesai bertugas adalah hal wajib. Kadang kita merasa sudah
baik hanya karena beberapa pekerjaan memandu acara secara rutin. Padahal, bisa
jadi rutinitas yang kita lakoni tidak menambah kemampuan pada diri sendiri.
Hanya sekedar menggugurkan kewajiban. Selalu minta saran dan kritik pihak yang
terpercaya dapat ‘membangun’ pribadi mu sebagai MC. Jangan merasa puas hanya karena pujian.
Karena bisa jadi pujian itu jebakan yang melenakan. Teruslah belajar, mengasah
diri. Menampa kemampuan melalui beragam jenis acara yang semuanya menambah pengalaman
personalmu.
Partner on Event with Rafiqa Ranna |
Demikian
kiranya 10 hal yang setidaknya wajib dipersiapkan oleh seorang MC sebelum ia
menjalani profesi sebagai MC. Banyak dan lumayan berat?, hhmm, itulah sebabnya
MC dibayar lebih mahal dari pengisi acara lainnya. Karena selain memiliki
tanggungjawab yang besar terhadap sukses atau tidaknya acara, MC juga adalah
sosok yang tak pernah berhenti belajar untuk menciptakan formula yang pas pada
setiap tampilannya.
Btw,
ini beberapa hal untuk menjadi sosok MC yaaa…bukan bagaimana tehnik memandu
acara. Karena bila soal merangkai kata hingga hal hal teknis memandu acara,
butuh bahasan tersendiri. Dan bila kamu serius ingin menjadi MC, belajarlah
sejak saat ini. Hubungi ponsel dan
Whatsapp saya untuk belajar sebagai MC lebih lanjut. Indra – 085269101717.
Wah tips yang bagus dan manfaat banget ini. Kalau boleh nambahin Jam terbang dan latihan juga mempengaruhi performa MC buat pemula. Kayak Bang Indra, cobalah aneka macam event. Jangan gengsi. Mau Ultah anak, acara RT, bagus banget buat menjajal kemampuan sebelum naik ke level berikutnya. Mau kecil mau besar event nya point2 yg disampaikan Bang Indra diatas harus dilaksanakan
BalasHapusbagi ku setiap tawaran pekerjaan ngMC itu Rezeki. jangan memilah milah rezeki. terima saja dan kemudian disungguh-sungguhi dan di jadikan ajang belajar. pasti hasilnya beda dengan orang yang ngMC cuma sekedar cari uang. Aku sampai sekarang masih belajar kok.
HapusBaca syarat-syarat mc dan apa saja yang harus mereka lakukan agar tampil profesional, aku ngerti deh mengapa dirimu sukses di karir ini kakang Indra 👍👍
BalasHapusmakasih mbaa Evi....mba Kameha-Meha Kesayangan Akuuuuu..... hhhmmm...taulah yaaa 'gila' nya akuu wwkwkwkk.... sampai bertemu di Suoh deh!!
Hapuswah, cakep ini bahasannya.
BalasHapusmau belajar, kak..
yesss...mari mari sini nanti tak ajariii...
HapusMEMANG KAK INDRA INI JUNJUNGAN BANGET. ku jadi MC cuma sealakadarnya ajan gitu. sisanya lebih ke jadi pembicara. hahahah
BalasHapusTipsnya oke banget. Selama ini aku sering jadi mc tapi belum pernah acara2 formal gitu.
BalasHapusDetil dan tajam.
BalasHapusYang cukup menarik itu ketika om Indra membedakan antara pembawa acara dan pemandu acara. Simple tapi penting untuk dibahas.
Kalau soal pengalaman sih om Indra gk perlu lagi diragukan. Thanks om audah berbagi :)
Trim's sharingnya, sangat bermanfaat
BalasHapus