Semua
tentu tahu gelar Puteri Indonesia.
Sebuah gelar yang diperoleh seseorang setelah melalui serangkaian
penilaian dalam proses pemilihan Puteri Indonesia yang diadakan oleh Yayasan
Puteri Indonesia dan Mustika Ratu
sejak tahun 1992. Tapi tak semua orang tahu bagaimana proses untuk menjadi pemenang
Puteri Indonesia, bahkan tak semua orang tahu bagaimana rasanya jadi Puteri
Indonesia yang nyaris setiap menit menerima kritikan pedas hatters hingga cyberbullying. Jadi, bila ada yang
bilang menjabat sebagai Puteri Indonesia itu mudah dan menyenangkan, berkenan kiranya kita menyimak perjuangan
panjang untuk menjadi Puteri Indonesia bahkan perjuangan untuk menerima
kritikan pedas hingga cyber bullying
dari para hatters.
Penampilan Sonia dalam Fashion Show Intan Avantie |
Sonia
Fergina Citra, sosok juara Puteri Indonesia 2018 yang menurut saya, paling
banyak menerima kritikan pedas hingga bully-an
di media sosial. Sejak keberhasilannya menyandang gelar Puteri Indonesia 2018
pada Maret 2018 lalu, kritikan pedas berdatangan membanjiri halaman media
sosial. Bahkan tak sedikit yang langsung menyampaikan kritikan super pedas baik
ke lapak instagram Puteri Indonesia
maupun ke akun personal Sonia FerginaCitra. Sebuah gambaran kekecewaan para
netizen yang senantiasa benar akan segala firmannya.
Yang
menarik, meski ribuan kalimat pedas dari
para kritikus yang tertuang dalam ruang komentar media sosial, sang Puteri –
Sonia Fergina Citra justru menanggapinya dengan positif. Tidak pernah sekalipun
ia membantah atau melakukan debat panjang dalam kolom komentar. Sebuah upaya
yang tentu tidak mudah. Itulah mengapa saya tertarik untuk bertanya langsung
pada Sonia perihal kepiawaiannya menerima kritikan pedas hingga cenderung
bully-an tersebut.
KUNCI KEMENANGAN DAN PERJUANGAN
MENGHADAPI KRITIKAN
Senyum
hangat Sonia menyambut saya sore itu. Dalam persiapannya menjelang gelaran
Fashion Show Intan Avantie di Balai Kartini Jakarta. Sonia Fergina Citra – Puteri Indonesia 2018
membuka pertemuan dengan begitu ramah. “Wah, terima kasih sudah datang jauh-jauh
dari Lampung” sahutnya lembut dan binar mata memesona ketika ia tahu saya dari
Lampung. Sonia pun mulai bertutur keinginannya tandang ke Lampung karena
kegemarannya minum kopi dan traveling. “Aku suka ngopi lhoo kak, dan Lampung kopinya enak kan?…” terangnya ketika saya tanya apakah ia benar-benar menyukai
Kopi. Menyesal juga tandang bertemu Sonia tak bawa Kopi Lampung, hehehe.
“Apa
yang membuat Sonia tertarik ikut ajang Puteri Indonesia dan apa saja perjuangan
Sonia hingga kemudian berhasil menyandang gelar Puteri Indonesia?” pertanyaan
awal saya setelah membuka obrolan dengan beragam bahasan ringan. “Seingat saya, sejak kecil saya pernah
berkeinginan untuk jadi Princes” ucap
Sonia mengawali penjelasannya. “Namanya juga impian anak-anak yaa kak.. hehehe” terang Sonia sembari
tertawa lepas. “Tapi uniknya, meski berkeinginan jadi Princes, saya tuh tipe anak perempuan yang tomboy,
kak…” jelas puteri bungsu dari 6 bersaudara yang telah menekuni Taekwondo sejak
kecil ini. “Beruntung, Mama dan keluarga
besar serta teman teman dekat menyemangati saya untuk terlibat dalam
acara-acara beauty pageant” tutur Sonia yang mengawali peruntungannya didunia
modeling dengan mengikuti ajang pemilihan model di daerah. Dara kelahiran Tanjung Pandan, 27 April 1993
ini mantap mengikuti pemilihan model Bangka Belitung pada 2005. Tak tak
disangka, langkah awal tersebut membuka beragam kesempatan Sonia untuk
mengikuti beragam ajang modeling lainnya. Diantaranya, Sonia berhasil menjuarai Model Mall Atrium in
Style di Jakarta pada 2005. Setelah itu, Sonia menjajal peruntungan pada
Pemilihan Duta Wisata – Bujang Dayang Belitung di 2007 dan berhasil menyandang gelar
Juara Dayang Belitung 2007 dan Juara Fotogenic
Dayang pada pemilihan Bujang Dayang Bangka Belitung 2007. Perjalanan
menekuni dunia modeling dan beauty pageant Sonia kembali diuji saat ikutserta
dalam kontes pemilihan Puteri Pariwisata Indonesia di tahun 2010 dan bahkan
dipercaya mengikuti ajang Miss Oriental di Tiongkok China pada 2012 meski Sonia
bukanlah pemenang dari ajang Pemilihan Puteri Pariwisata Indonesia.
photo bersama di panggung usai gelaran fashion show |
Sonia bersama para Model dan beberapa alumni Puteri Indonesia |
“Totalitas adalah prinsip saya dalam menjalani beragam aktivitas” tutur Sonia ketika saya tanya kunci keberhasilannya dalam karier modeling. Meski telah banyak mengikuti beragam perlombaan modeling hingga berkesempatan menjadi wakil Indonesia dalam Miss Oriental, tapi tidak menyurutkan keinginan Sonia untuk menjadi bagian dari pemilihan Puteri Indonesia. “Keinginan tertinggi saya memang ikut ajang pemilihan Puteri Indonesia.” jelas Sonia setelah mengikuti beragam kompetisi modeling. Menurut Sonia, ajang pemilihan Puteri Indonesia adalah platform bagi dirinya untuk berkembang menjadi personal yang lebih baik lagi. Meski Sonia tahu untuk berkompetisi dalam ajang Puteri Indonesia tak cukup sekedar semangat saja. Ada rangkaian persiapan yang Sonia lakukan sebelum memutuskan siap berlaga dalam pemilihan Puteri Indonesia 2018 disela statusnya sebagai karyawan swasta di Jakarta.
“Beberapa
kenalan di Bangka Belitung menghubungi saya untuk ikutan ajang Puteri
Indonesia. Tapi saya memang menunggu waktu yang tepat setelah beragam persiapan
saya rasa cukup” jelas lulusan Sastra Inggris Universitas Bina Nusantara ini soal
keterlibatannya dalam kompetisi Puteri Indonesia 2018. Meski awalnya ragu, Sonia yang dikuatkan
teman dekatnya itu terus berupaya semaksimal mungkin dalam persiapan menghadapi
ajang pemilihan Puteri Indonesia. “Saya menyadari masih banyak kekurangan khususnya
kemampuan public speaking, misalnya.
Karena saya dulunya adalah pribadi yang Introvert.
Tapi saya selalu siap belajar dengan cepat dan tetap jadi diri sendiri.” urai
Sonia soal usaha dan kunci keberhasilannya.
“Lalu
apa yang membuat Sonia kuat menghadapi kritik pedas hingga bully-an dari hatters?”
tanya saya yang sejak awal penasaran pada kemampuan Sonia menerima kritik
pedas. “Keluarga.” jawab Sonia cepat dan singkat. Sejurus kemudian Sonia terdiam. Mulai nampak genangan air dibola matanya. Saya
pun terdiam. Memberi ruang waktu pada Sonia yang mulai nampak mengatur nafas
dan emosinya. “Keluarga saya adalah pendukung setia saya. Mereka tahu betul
bahwa pilihan saya harus didukung dan diperjuangkan” urai Sonia sembari
mengusap ujung mata yang telah mulai berlinang air mata. “Saya sadar punya
banyak kekurangan. Sebagai penyandang gelar Puteri Indonesia, tentu ada banyak
yang tidak berkenan dengan sosok saya yang memang bukan mega favorite sejak
awal kompetisi berlangsung.” lanjut Sonia pada saya. Dalam penuturannya, Sonia selalu membaca
apapun kritikan para hatters di kolom komentar instagramnya. “Saya menyimak
masukan mereka, kak. Bahkan tak jarang saya jadikan catatan untuk perbaikan diri
saya.” terang Sonia yang meski di bully, ia tak pernah mem-block akun yang mem-bully
tersebut. “Saya terbuka pada semua jenis kritikan, kak. Menghapus akun yang
mem-bully pun tak menyelesaikan masalah kan?.
Biarlah, segala masukan hatters akan saya jadikan acuan untuk terus belajar
lebih baik lagi.” tegas Sonia.
PERSIAPAN MENUJU AJANG MISS UNIVERSE
2018.
Bincang
akrab saya dan Sonia harus terhenti ketika panitia acara mengingatkan bahwa fashion
show akan dimulai. “Nanti kita lanjut lagi ya,
kak…” ucap Sonia ramah. Saya pun
menyanggupi. Mengisi waktu, saya mengambil tempat diantara kerumuman penonton
didepan panggung fashion show. Menyimak
sajian gaun cantik nan kreatif persembahan IntanAvantie.
Usai
gelaran fashion show saya menunggu sejenak Sonia berganti busana sebelum
akhirnya kami bertemu lagi dan obrolan lanjutan dimulai.
“Apa
saja yang Sonia siapkan jelang kompetisi Miss Universe 2018?” tanya saya. “Yang
jelas mental kak, selain rangkaian persiapan lainnya. Mulai dari knowledge, pelatihan public speaking sampai persiapan beragam
busana dan jenis kebutuhan penunjang
lainnya dalam ajang Miss Universe nanti. Beruntungnya, ada banyak pihak yang
terlibat membantu persiapan saya termasuk Yayasan Puteri Indonesia yang selalu all out dalam men-support” urai Sonia
bersemangat. Bagi Sonia, ajang Miss
Universe adalah pembuktian dari usaha maksimalnya. “Bukan soal menang atau
kalah aja kak, tapi ini tugas bawa
nama baik Indonesia.” jelas Sonia yang masih merahasiakan soal tema nasional
costum yang akan ia pakai di Miss Universe nanti. “Soal National Costume, masih
dalam tahap pembuatan dan segala prosesnya tetap dilakukan oleh kak Dynan
(Jember Fashion Carnival)” ucap Sonia yang masih menjalani beragam persiapan
jelang ajang Miss Universe 2018. Mulai dari diet, gym dan terus belajar. “Aktivitas
menghadiri acara dan bertemu dengan banyak pihak secara langsung juga termasuk
proses belajar lho, kak..” sahut
Sonia yang sangat mengharap dukungan dari segenap pihak khususnya Pageant Lover
tanah air. “Mohon dukungannya agar saya
bisa memberikan tampilan terbaik dalam ajang Miss Universe di Bangkok nanti yaaa…” harap Sonia.
Begitu ramah sosok Puteri Indonesia 2018.
Sonia
Fergina Citra, bukanlah sosok yang terlahir langsung jadi seorang Puteri suatu kerajaan.
Tetapi ia bermetamorphosa dari sosok gadis tomboy nan sederhana Bangka Belitung
lalu merantau kuliah dan bekerja di Ibukota, hingga akhirnya mewujudkan impian
menjadi Puteri Indonesia setelah banyaknya usaha maksimal yang ia persiapkan.
Patutkah kita mencela dan mem-bully usaha Sonia?. Sedang kita tak tahu betapa
banyak upaya yang telah Sonia lakukan dalam jabatannya sebagai Puteri Indonesia
2018. Mari apresiasi sejumlah progress optimal yang telah diperlihatkan Sonia
sejauh ini hingga kelak ia dapat memberikan yang terbaik untuk Indonesia dalam
Miss Unvierse 2018.
Semoga sukses di ajang Miss Universe ya Sonia !
BalasHapusAmiiin. Saya juga doakan dia juara misa universe.
BalasHapusUsaha tidak akan menghianati hasil , percaya pada diri sendiri kalo kami bisaa gooo putri
BalasHapusUsaha tidak akan menghianati hasil , percaya pada diri sendiri kalo kami bisaa gooo putri
BalasHapusSemangat...... Queen
BalasHapus