Monterrey - La Gran Cuidad |
Saya menghela nafas lega saat pengeras suara
menyampaikan bahwa pesawat akan segera mendarat. Hamparan kota Monterrey terlihat menarik dari
balik jendela pesawat. Lega rasanya akan
segera mengakhiri perjalanan panjang di tempat tujuan utama. Setelah sebelumnya
mengarungi angkasa selama 22 jam dari tanah air hingga John F. Kennedy
International Airport. Lalu melanjutkan
penerbangan ke Idaho – Texas dari New Wark di New Jersey selama 3
jam. Dan terakhir melakoni penerbangan
selama 2 jam dari Texas untuk tiba di
kota Monterrey. Lama ya?, namanya juga
traveling. Capek?. Diem dirumah aja juga capek!. Jadi mending jalan-jalan kan?
Yok, lets go Genks!.
Monterrey - The International Airport. |
Monterrey adalah tujuan utama saya dan tim
dalam misi pertunjukan seni budaya Bandar Lampung di Meksiko. Sebagai ibukota
dari Nuevo Leon (Leon Baru), Monterrey juga jadi kota terbesar kedua di Meksiko
setelah Mexico City. Saya pribadi tak pernah membayangkan tandang ke kota Monterrey
sebelumnya. Semua ini terjadi karena ajakan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bandar
Lampung – Hj Eva Dwiana Herman, HN melalui undangan Kedutaan Besar
Meksiko. Kalo tetiba gue sengaja datang ke Meksiko, manalah gue punya biaya.
Buat hidup sebulan aja gue harus jadi biduan dulu!.
Jadi tak ada yang benar-benar saya ketahui
soal kota Monterrey – Mexico selain bentangan kota Montterey yang terlihat
menarik dari balik jendela pesawat. Khususnya wujud beberapa bentuk gunung yang
tersebar dalam kawasan kota Monterrey.
Semakin penasaran ketika awak pesawat mengucap ; “Ladies and gentlemen, welcome
to the City of Mountains, Monterrey – Mexico.”
gambar dari bali kaca bus. gunung terlihat disepanjang jalan. |
juga foto dari bali kaca bus. terlihat lalu lintas kendaraan jalan rasa, jembatan dan gunung-gunung. |
PESONA
GUNUNG-GUNUNG ICONIC DI MONTERREY
Tiba di Monterrey Airport, saya dan rombongan
tidak mengalami proses imigrasi yang terlampau sulit macam di John F.
Kennedy dua hari sebelumnya. Karena
selain surat undangan Duta Besar yang terlampir, pihak kedutaan dan tim panitia
acara Festival Santa Lucia telah menyambut kedatangan rombongan kami.
pak Pedro - Tour Guide kami selama di Monterrey |
“Apa nama gunung itu?” tanya saya pada Pedro,
tour guide kami selama di Monterrey saat kami semua telah berada dalam bus dan
Pedro telah menyudahi perkenalannya. “Ada banyak gunung di dalam Monterrey.”
sahut Pedro. “Cerro de la Silla adalah gunung yang paling terkenal di wilayah
kota Monterrey.” jelas Pedro kemudian. “Bentuknya seperti pelana kuda bila
dilihat dari arah barat.” urai Pedro sembari menunjuk kearah luar jendela bus.
Kami pun melihat wujud gunung yang dimaksud Pedro. Menurut Pedro, gunung Cerro
de la Silla yang menjadi simbol kota Monterrey tersebut memiliki empat puncak
yang menjadi incaran para pendaki gunung. Keempat puncak tersebut adalah ; Pico
Antena, Pico Norte, Pico Sur dan Pico la Virgen. Menurut Pedro, Pico Norte
(puncak utara) adalah puncak yang tertinggi. Sedangkan Pico la Virgen (puncak
perawan) adalah puncak terendah.
kemana pun bus bergerak, wujud gunung menghias disepanjang jalan. |
Selain Cerro de la Silla ada banyak gunung
yang juga berada dalam kota Monterrey. Itulah mengapa bentuk gunung terselip
dalam logo kota Monterrey. Beberapa nama gunung lain yang juga terkenal adalah
gunung Cerro de las Mitras, gunung Sieraa Madre Oriental dan gunung Cerro de
Chipinque. Karena letak ketiga gunung tersebut berdekatan sehingga nampak
membentuk huruf M bila dilihat dari bagian manapun dalam kota Monterrey.
Saat Pedro menjelaskan, wajah saya menatap
lekat wujud gunung yang membentang disebelah kiri jalan yang kami lalui. Saat bus melaju Pedro menjelaskan pula wujud
gunung Cerro del Topo Chico, gunung Cerro del Obispado, gunung Cerro de la Loma
dan gunung La Huasteca yang tersebar di seluruh penjuru kota Monterrey. “Kota
Monterrey itu seolah terkepung gunung-gunung, hehehe.” kelakar Pedro yang juga
menjelaskan bahwa keberadaan gunung-gunung dalam wilayah kota Monterrey tidak
berbahaya karena bukan jenis gunung berapi. “Mayoritas gunung di wilayah
Monterrey adalah gunung bebatuan terjal bercamur pasir atau tanah kering
sehingga tergolong aman bila untuk melakukan pendakian.” pungkas Pedro.
Pom bensin dekat hotel, tete belakangnya ada wujud gunung. |
MUNICIPAL
de MONTERREY
Selain menjelaskan mengenai pegunungan
lengkap dengan spot wisata menarik di Monterrey, Pedro juga menjelaskan soal
bangunan-bangunan pabrik yang nampak pada sisi kiri dan kanan jalan yang kami
lalui. “Monterrey kini semakin berkembang menjadi kota industri.” ucap Pedro.
Itulah sebabnya, wisatawan akan merasakan suasana Meksiko tempo dulu bila
berada di Mexico City. Sedangkan bila di Monterrey, pengunjung akan mendapatkan
suasana yang lebih modern atau kerap disebut lebih bergaya Amerika. Semua itu
terlihat dari bentuk bangunan dan tata kota yang lebih masa kini. “Itulah
mengapa Monterrey disebut juga Neuvo Leon. Maknanya kawasan Meksiko baru” jelas
Pedro.
bentuk bangunan hotel Gamma Monterrey - Gran Hotel Ancira. |
suasana Lobby Hotel |
receptionist hotel |
Bus berhenti disebuah bangunan bertingkat
megah setelah lebih kurang 1,5 jam membawa kami dari bandara. Saya lumayan dapat
banyak moment menarik sepanjang jalan yang saya abadikan melalui ponsel dan
kamera kecil. Maklum, saya tergolong tak suka tidur bila sedang
traveling. Kerjanya moto-moto aja!, hahaha.
Hotel
Gamma Monterrey – Gran Hotel Ancira jadi lokasi bermalam saya
dan rombongan selama di Monterrey. Berdasarkan
peta yang saya peroleh di lobby hotel, letak hotel Gamma Monterrey tergolong
strategis. Disekitar hotel terdapat banyak café dan restaurant lokal yang
menyajikan hidangan khas Meksiko. Di
sekitar hotel juga terdapat Macropalza dengan ruang terbuka hijau nan luas dan
menarik karena terdapat bangunan tinggi ramping menjulang yang berfungsi
sebagai mercusuar perdagangan (Faro del Comercio). Tak jauh dari taman publik terdapat gereja
Catedral, beberapa pusat perbelanjaan hingga gedung pemerintahan kota Monterrey
(Presidencia Municipal de Monterrey) dan Museum MARCO (Museo de Arte
Contemoraneo de Monterrey).
suasana depan hotel - banyak cafe dan restauran |
Di taman depan hotel. Kok gak ada saya ? karena saya yang Motoin?, btw saya lebih suka memoto daripada difoto. |
Sungguh tak sabar untuk melakukan eksplorasi
beberapa tempat keren disekitar hotel. Kelak saya akan memanfaatkan beberapa
waktu luang untuk berjalan kaki kebagian kiri dan kanan dari letak bangunan
hotel yang bergaya khas Amerika latin tersebut. Tapi sebelumnya, izinkan saya
dan rekan-rekan masuk ke kamar masing-masing. Cerita seru lainnya akan saya
tuturkan di judul terpisah yaa….,kasur empuk hotel benar-benar menuntaskan
pegalnya perjalanan.
Sebelum baca keterangan yang bilang gunungnya kayak pelana kuda, tadinya aku mikir mirip tanda LOVE tapi ala koreyah gitu lo bang hahaha.
BalasHapusBener banget! duduk di rumah aja capek. Mending jalan-jalan. Sekalian mau komen, siapa tahu ada yang baca. "Takut ah jalan-jalan, ntar kena bahaya."
"Lhaaa, jalan ke warung depan juga bisa kena bahaya."
Jadi... MARI JALAN-JALAN! hehehehe.
sekarang aja udah ngebet banged jalan jalan. entah lah sampe kapan dirumah aja ini.hehehe
HapusPengalaman menyenangkan om bisa singgah di Negara ini. Selalu ada cerita kala kita berkunjung di Negara orang lain, dan itu pasti menyenangkan
BalasHapusbetul. karena negara lain itu mengajarkan kita banyak hal.
Hapusgunung2nya epic2 bgt yaa..
BalasHapusbtw di mexico nyobain tacos gak? salah satu makanan luar favoritku selain kebab dan jejepangan :D ..
oya, mas orang lampung ya? tahun depan kayanya aku mau pindah ke lampung nih hehe :D
-Traveler Paruh Waktu
yup. tacos dans emua jenis makanan Mexico aku cobain. nanti aku bahas di judul terpisah soal kuliner yaaa...
Hapuskalo ke Lampung kabari aku yaaa... nomor WA ku ada di BIO IG ku @duniaindra.
waaah, ditunggu artikel kulinernya hihi..
HapusOke siap mas,, awalnya abis lebaran mau ke Lampung tapi batal karena corona hiks..