Senang rasanya ketika tahu Liberty dan Times
Square masuk dalam jadwal kunjungan di New York. Langsung teringat beberapa buku yang pernah saya baca
termasuk buku sejarah masa SMP dulu. Juga puluhan judul film yang menampilkan
wujud Liberty dan Times Square. Tuhan selalu punya cara untuk mewujudkan mimpi
hambanya. Siapa sangka anak kampung macam saya ini akhirnya bisa ke New York
beneran.
ruas jalan yang dipenuhi gedung gedung Teater pada kiri dan kanan jalan
Mobil yang membawa saya dan rombongan menuju
Times Square berhenti di 47th Ave. Pukul 20.00 waktu New York kala
itu. “Mobil tak bisa berhenti di tengah lokasi Times Square. Kita berjalan kaki
sedikit dan nanti kumpul lagi di lokasi ini.” jelas Koh Daniel – pemandu
rombogan kami. Saat semua rombongan menyusuri jalan, mata saya dibuat terpukau
dengan barisan gedung yang memajang judul-judul pementasan. “BROADWAY!!!”
teriak saya dalam hati. Sebuah kawasan yang digambarkan jelas oleh George
Benson dalam salah satu lagu hits-nya yang berjudul ‘Broadway’.Berkali-kali saya berdecak kagum. Ingin
berteriak senang tapi sadar diri. “Are you happy?” tanya koh Daniel yang tahu
betul bahwa saya menikmati sensasi warna warni Time Square, New York. “Mimpimu
akan benar-benar nyata. Sebentar lagi kita sampai di titik keramaian Times
Square.” ucap koh Daniel yang membuat langkah kaki semakin semangat.
ingin rasanya masuk teater dan nonton pertunjukan musikal Tina Turner.
terlihat salah satu gedung pertunjukan Broadway dengan gedung One Times Square dan jam analognya?
Keramaian terlihat diantara benderang lampu
dan video dalam layar televisi berukuran besar yang tertata apik diantara
menjulangnya gedung.Suasana Times
Square membentang dihadapan saya. Berpendarlah lagu New York New York - Frank Sinatra yang sejak jadi penyanyi kafe dulu sering saya bawakan.
Apa yang saya lakukan pertama kali kala
berada di tengah-tengah keramaian Times Square?. Diam mengamati sambil berdecak
kagum. Bola mata seolah liar memandangi layar besar berwarna-warni diseluruh
bagian gedung. Disegala penjuru pada posisi saya berdiri. Bermacam produk
muncul dengan tema warna dan visual gerak yang memukau. Promo film dan video musik juga menghias tampilan layar. Sangat yakin neon-neon ajaib tersebut
berganti gambar dan kata-kata perdetik melalui tangan kreatif para operator.
NYPD blue New York berjaga-jaga dan mobil Top View NYC dibagian belakang mobil polisi.
Pak Polisi nya sadar kamera
Masyarakat Amerika menjadikan kawasan Times
Square sebagai alun-alun atau jantung kota New York sejak sebuah surat kabar
‘The New York Times’ berkantor dikawasan ini pada 1904. Meski kini, gedung yang
menjadi kantor surat kabar tersebut telah berpindah lokasi dan berganti dengan
gedung One Times Square yang menjadi pusat berkumpulnya warga Amerika maupun
wisatawan saat pergantian tahun karena akan ada Time Square Ball yang
berjatuhan dari puncak menara One Times Square tersebut. Kebayang padatnya manusia di kawasan Times
Square saat malam tahun baru.
papan billboard - iklan iklan visual dan menara bagian selatan
Bila merunut pada namanya bahkan berdasarkan peta
wisata yang saya pegang, kawasan Times Square tidaklah berukuran Square atau persegiempat.
Melainkan segitiga. Sebuah jam analog
pada layar digital yang membuat kawasan tersebut bernama Times Square. Letak
Times Square berada diantara West 42nd dan West 47th
Street di 7th Avenue. Persis bersinggungan langsung dengan
gedung-gedung pementasan Broadway. Kawasan yang sebenarnya selalu berwarna dan tetap
hidup selama 24 jam dalam sehari itu juga lokasi perkantoran dan mall-mall
ternama. Selain hotel-hotel berbintang, toko barang-barang bermerek hingga
perabotan rumah tangga semua ada di Times Square. Saya melangkahkan kaki dari
letak gedung One Time Square yang berada di bagian timur menuju arah selatan. Berjalan
lurus untuk mengamati lebih dekat beragam aktivitas disepanjang Times Square. Termasuk lalu lintas kendaraan bersanding
jajaran taxi kuning khas Amerika diantara gedung-gedung yang menjadi lokasi
shooting beberapa acara TV series Amerika hingga letak pusat studio MTV di kota
New York. Terbayang betapa riuhnya kawasan Times Square ketika ada konser musik para musisi dunia.
supaya meyakinkan kalau saya beneran ke Times Square...
di Times Square juga ada becak yang meladeni wisatawan tour Time Square lho.!!
Gerai kafe ternama hingga toko cinderamata mudah
dijumpai disepanjang jalan dalam kawasan Times Square. Yang menarik, selalu ada
pertunjukan jalanan yang menghias dibeberapa bagian. Wujud badut berkostum tokoh
Disney banyak terlihat. Jangan terlalu dekat apalagi mengajakserta foto
bersama. Karena si badut akan meminta imbalan. (hey! Tak ada yang gratis di negara maju macam Amerika kecuali menguap
dan kentut!). Maka saya pun harus menahan diri untuk tidak sembarangan
meminta orang lain untuk memfoto saya. Lebih baik menunggu teman satu rombongan
yang sedang berpencar mencari spot favorite masing-masing. Atau bawa tripod.
Tapi tetap wajib waspada terhadap barang bawaan. Walau di Times Square, profesi
copet juga ada lho!.
niatnya mau minta foto ala ala candid. tapi malah burem!.
Bila ditanya spot favorite, saya ingin sekali
masuk ke dalam beberapa museum termasuk Madam Tussaud atau menonton pertunjukan
kelas dunia dalam teater Broadway. Tapi waktu saya yang terikat bersama
rombongan.Untuk menghabiskan waktu nyaris
tengah malam, saya manfaatkan dengan mengabadikanbeberapa patung bersejarah di dekat bangunan Duffy Square. Nampak patung Father Duffy Square yang telah ada sejak 1939.
Lalu patung seorang composer George M.Cohan yang merupakan karya dari seniman
bernama Georg John Lober dan arsitek Otto Langman yang terpasang di Duffy
Square pada tahun 1959. Ada pula Patung
yang tergolong baru dalam kawasan Times Square yaitu patung ‘Rumor Perang’.
Berada di Broadway Plaza pada 2019 lalu. Berwujud pria Afrika-Amerika
menunggangi kuda. Patung ini dibuat oleh seniman Kehinde Wiley sebagai
tanggapannya terhadap patung-patung sekutu di seluruh negeri. Oh ia, disekitar
patung-patung yang sedang saya amati malam itu ada kerumunan warga yang
nampaknya sedang menyaksikan shooting sedang berlangsung. Shooting apa?. Saya
kurang jelas karena manusia begitu padat.
patung Rumor of War tepat di bawah tulisan Times Square - depan Duffy Times Square.
patung George M. Cohan di depan menara Duffy Times Square.
suasana sedang shooting. gak tau shooting apa...
Berada dalam kawasan Times Square benar-benar
memanjakan pandangan mata akan warna-warni papan iklan dan ragam aktivitas
manusia. Saat menatap suasana dalam
Times Square, teringat adegan dalam film Deep Impact ketika kawasan Times
Square hancur oleh tsunami.Lalu film
Transformer ; Revenge of the Fallen yang juga mengambil latar kawasan Times
Square.Ada pula penggambaran Times
Square sepi tanpa ada manusia sama sekali dalam film Vanilla Sky yang
dibintangi Penelope Cruz, Cameron Diaz dan Tom Cruise.
sebenarnya saya membidik wujud mobil polisi.
tempat sampah nya keren. polisi polisi nya juga keren. kalo di Indonesia jadi bintang sinetron segera.
mba Endar. malu malu mau ngajak pak Polisi photo. senjatanya bikin serem sih....
Jika punya banyak waktu, ingin rasanya saya
menjajal rute kereta api bawah tanah dari Grand Central terminal yang tak jauh
dari kawasan Times Square. Termasuk mencoba Bus TourSightseeing New York. Semoga kelak ada waktu
tandang ke New York lagi atau bahkan kota-kota lain dalam benua Amerika. Karena
pengen banget leluasa untuk eksplorasi. Terlebih visa Amerika yang saya terima
berlaku hingga September 2024. Giimana, tertarik ngTrip ke Amerika bersama saya?
Seru banget bisa jalan-jalan ke New York dan menikmati serunya jalan kaki di kawasan Times Square. Aku berasa ikutan jalan tengah malam di Times Square bang Indra
Semoga ada rejeki dan kesempatan foto-foto di Time Square New York ini.
BalasHapusSeru banget bisa jalan-jalan ke New York dan menikmati serunya jalan kaki di kawasan Times Square. Aku berasa ikutan jalan tengah malam di Times Square bang Indra
BalasHapus