Ada yang suka wisata hutan?, atau kalian termasuk golongan yang bilang …”Ngapain sih wisata ke hutan?”, atau “Apa lah yang dilihat dalam hutan?”, atau malah gak tahu sama sekali apa itu wisata hutan?. Well, apapun golongan kalian, kali ini saya tetap akan ajak kalian menjelajahi hutan. So, Let’s go.!!
Sewaktu Oom Yopie
menyampaikan ajakan untuk ngetrip masuk
hutan dan pedesaan tentu saya tak menolak. Terlebih jadwal saya sebagai Biduan
Panggung sedang libur, hehehe.
Maka jadilah
Minggu pagi bergerak ke tempat tujuan. Dusun Pujo Raharjo, desa Banjaran
kecamatan Padang Cermin kabupaten Pesawaran, Lampung adalah tujuan saya dan
rekan-rekan. Seperti biasa, tak perlu saya bertanya detail soal tempat tujuan. Karena setiap trip ke hutan dan pedesaan
pastilah menyenangkan. Terlebih Oom
Yopie menyampaikan akan banyak mengenal kehidupan warga lokal. Yes, di masa kini, jangan membayangkan
wisata hutan sama dengan penggambaran hutan pada film-film kolosal atau horor yaa. Kondisi hutan saat ini memiliki daya tarik
yang unik sekaligus menjadi sarana edukasi. Gak
percaya?, ikuti terus cerita ini ya …
tiba di bagian depan desa Banjaran sebelum menuju bagian dusun Pujo Raharjo. |
Setelah menempuh
perjalanan lebih kurang 1,5 jam dari pusat kota Bandar Lampung. Tibalah saya dan
rekan-rekan pada sebuah desa yang lengang. Desa Banjaran. Sebuah nama desa yang
tak pernah saya tahu sebelumnya. Saat kendaraan terparki, saya dan rekan-rekan mendapati bahwa Oom Yopie
membawa serta bang Iskandar – Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) kabupaten
Pesawaran dan rekan-rekan lainnya. Membuka perjumpaan, Oom Yopie memberikan
beberapa arahan sebelum perjalanan saya dan rekan-rekan dimulai. Bang Iskandar pun sempat melakukan perkenalan
dan menyampaikan pengantar dari aktivitas yang akan kami lakukan. Jujur saja, tiap ngetrip saya tak pernah
menaruh ekspektasi apapun. Jalani saja. Nikmati. Hoobah!!.
Usai doa bersama,
perjalanan menuju dusun Pujo Raharjo
dimulai dengan mengendarai ojek motor yang merupakan bagian dari Gabungan Kelompok Tani Hutan (GapoktanHut) Pujo Makmur.
Akses menuju dusun Pujo Raharjo yang hijau nan asri. |
AGROFORESTRI DAN GAPOKTANHUT PUJO MAKMUR.
Sepanjang
perjalanan berkendara menuju titik temu saya melihat kawasan hutan nan asri
dengan ragam tumbuhan yang bersanding dengan aliran sungai. Kontur jalan
menanjak perbukitan samakin menarik dengan pepohonan rindang dan suara hewan khas
hutan tropis. Bentangan tumbuhan agroferestri yang teduh dengan mudahnya
menghipnotis pandangan mata saya. Konsep
Wisata Hutan atau berwisata ke hutan merupakan bagian yang tak terpisah dari
konsep wisata Agroforestri (Agro Forestry concept) yakni suatu konsep yang
bertujuan mempertahankan fungsi hutan dengan memberi manfaat ekonomi bagi
masyarakat sekitar hutan. Wisata Hutan
juga termasuk dalam salah satu jenis wisata minat khusus. Dalam aktivitas
Wisata Hutan, para wisatawan akan mendapatkan pengalaman yang bersinggungan
langsung dengan aneka tumbuhan di dalam hutan hingga melihat ragam aktivitas
masyarakat hutan.
Selama berkendara,
kehidupan warga lekat terasa. Sambutan hangat dengan wajah sumringah
menyapa saya dan rekan-rekan kala berpapasan selama dalam perjalanan
berkendara.
Gapoktanhut Pujo Makmur, dusun Pujo Raharjo. |
Kendaraan roda
dua yang kami tumpangi tiba pada sebuah titik kumpul dimana beberapa warga
turut hadir menyambut. Bapak-bapak Gabungan Kelompok Tani Hutan (GapoktanHut) Pujo Makmur membawa kami
dengan selamat meski rute jalan yang kami lalui adalah kondisi jalan pengendara
piawai.
Beberapa kursi
ditata pada hadapan muka rumah panggung dari kayu. Wajah sumringah bersahabat
menyambut kehadiran kami. “Monggo
dicicipi mas…” ajak seorang Ibu yang berada didekat meja yang tersaji beberapa kudapan
khas. Selain mendekat untuk segelas air tentu tak mungkin saya acuhkan hidangan
kue yang tampilannya saja sudah menggoda. Rasanya juga nikmat. Sangat menghibur
selepas lelah berkendara.
foto by GAPOKTANHUT Raharjo Makmur
Usai tegur sapa
dengan beberapa warga sekitar, Kepala Dusun membuka pertemuan dengan
memperkenalkan diri. Pak Maryadi namanya. Ia memulai perkenalan Dusun Pujo
Raharjo dengan kisah perjuangan sang Kakek. “Kakek saya memulai rintisan lahan
di kawasan ini” ucapnya. Sebagai perantau dari pulau Jawa, sang kakek mulai
menanam tumbuhan palawija kala itu sebelum kemudian Ayah dari pak Maryadi
meneruskan upaya bercocoktanam ragam tumbuhan pendamping tanaman hutan yang
masuk dalam kawasan hutan register 20 dalam wilayah desa Banjaran. “Sejak 2015
saya bersama Ayah saya mulai bercocoktanam pohon durian dan beragam bibit
tumbuhan bantuan dari Pemerintah.” jelas pak Maryadi – Kepala Dusun Pujo
Raharjo.
oom Yopie membuka perkenalan kami dengan rekan-rekan warga dusun Pujo Raharjo |
Pak Maryadi - Kepala Dusun Pujo Raharjo |
Dalam penuturan
selanjutnya, pak Maryadi juga menjelaskan konsep tanaman MPTS atau Multipurpose Tree Species. MPTS
merupakan tanaman kekayuan yang bersifat multiguna karena bermanfaat dari segi
ekologi maupun dari segi ekonomi. Serta menghasilkan komuditas kayu dan non
kayu. Sehingga petani penggarap mendapat memanfaatkan komuditas non-kayu dari
tanaman MPTS yang ditanam tanpa melakukan penebangan pohon. Contoh dari tanaman
MPTS antara lain ; cengkeh, jengkol, kayu manis, pete, nangka, rambutan, sukun,
pala dan beberapa tumbuhan yang manfaatnya dapat diambil oleh masyarakat yang
tinggal dekat hutan. Selain itu terdapat juga jenis MPTS yang berfungsi sebagai
penghijau jalan seperti Cemara, Dadap, Damar, Flamboyan, Palem juga menjadi
contoh tanaman MPTS yang turut menguatkan kondisi hutan.
Dalam kawasan Dusun Pujo Raharjo sendiri, pak Maryadi menjelaskan mengenai tumbuhan Kapulaga dan Sereh yang menjadi kategori MPTS tanaman bawah. Jenis pohon Kakau dan Cengkeh untuk kategori MPTS tanaman tengah dan pohon Duren, Pala dan Kemiri untuk jenis tanaman tinggi. Dalam penjelasannya, pak Maryadi juga menuturkan soal harga jual dari setiap hasil tanaman MPTS yang juga menjadi nilai tambah ekonomi bagi keluarganya dan juga warga sekitar hutan.
Usai bincang
akrab dan sejenak melepas lelah, saya
dan kawan-kawan diajak pak Maryadi dan rekan-rekan Gapoktanhut menyisir area hutan dengan memperlihatkan
secara langsung jenis tumbuhan MPTS dalam kategori tinggi, tengah dan bawah.
Pada suatu lahan,
kami diperlihatkan hamparan tumbuhan Kapulaga yang rindang. Menyaksikan lebih
dekat dan menyentuh biji Kapulaga penuh manfaat tersebut menjadi kebahagiaan
tersendiri bagi sami. (Secara, remaja-remaja Kota juga punya jiwa
kampungan kalo liat sesuatu yang gak pernah mereka lihat sebelumnya. Semakin
terpukau ketika tahu bentuk pohon dari buah-buahan yang kerap mereka cecap).
masuk ke rimbunnya tumbuhan Kapulaga saja sumringah sekali... |
tumbuhan Kapulaga yang menjadi tumbuhan MPTS |
Sepanjang berkendara
bersama pak Maryadi, saya juga menyimak penuturan kisah mengenai ketekunan
petani hutan dalam dusun Pujo Raharjo. “Bersyukur warga guyup dan mau menjaga
kelestarian hutan mas…” tutur pak Maryadi yang seketika membuat saya terkesima.
Dalam upaya mendukung
pengelolaan hutan, dusun Pujo Raharjo kini memiliki Gabungan Kelompok Tani
Hutan (GaPokTanHut) diberinama Gapoktanhut Pujo Makmur yang telah mendapat izin
perhutanan sosial melalui skema Hutan Kemasyarakatan pada 2021. “Gapoktanhut
Pujo Makmur membina 5 Kelompok Tani Hutan” jelas pak Maryadi. “Lalu sejumlah
247 keluarga menjadikan tumbuhan MPTS sebagai sumber perekonomian” terang pak
Maryadi.
Proses pembuatan Silase pada ternak Kambing warga dusun Pujo Raharjo. |
Perjalanan saya
dan rekan-rekan kemudian dibawa berkendara menanjaki dataran tinggi dari
kawasan desa Banjaran. Melihat area
perkebunan dan beragam tumbuhan yang
secara serempak ditanam warga sekitar.
Kemudian kami tandang ke hunian warga yang merupakan salah satu peternak
kambing dengan pemberian pakan ternak teknik Silase yakni merupakan teknik pakan
ternak berkadar air tinggi hasil fermentasi dari jenis Gamal, Gemailina, Rumput
Odot, Kaliandra dan tumbuhan hijau lainnya. Pakan ternak dengan teknik Silase
ini dapat disimpan berbulan-bulan sehingga petani tak harus mencari bahan pakan
setiap hari. Selain menghemat waktu dan tenaga, tehnik Silase ini juga
bermanfaat bagi ternak. Meski saya mengendus aroma tak sedap dari proses
fermentasi tapi rasa penasaran membuat saya
ingin melihat lebih dekat akan bentuk Silase. Disela bincang dengan peternak
yang mengolah bahan pakan Silase, kami disuguhi kudapan lezat khas masyarakat
Dusun Pujo Raharjo. Singkong goring nan empuk dengan teh dan kopi hangat.
Nikmat!.
PRODUK OLAHAN DAN POTENSI MASA DEPAN
Selain menyaksikan hamparan tanaman MPTS, menyimak teknik Silase dalan beternak, hingga bertukar informasi dengan para anggota Gapoktanhut, saya dan rekan-rekan juga melihat hasil olahan kreatif warga di dusun Pujo Raharjo. Selain bercocoktanam dan beternak, warga dusun Pujo Raharjo juga mengemas hasil perkebunan menjadi produk yang berkhasiat dan bernilai jual tinggi. Beberapa produk olahan tersebut diantaranya minyak kemiri, madu, pala, dan hasil perkebunan lainnya yang mendatangkan manfaat ekonomi.
Produk Produk hasil olahan warga dusun Pujo Raharjo dapat menghubungi nomor Kepala Dusun pak Maryadi ; 082281932146 |
Mengenai
pengelolaan kawasan hutan register 20 di desa Banjaran secara optimal tak
terlepas dari peran aktif Kesatuan
Pengelolaan Hutan (KPH) kabupaten Pesawaran yang sebelumnya telah memberikan
izin perhutanan sosial Gabungan Kelompok Tani Hutan (Gapktanhut) Pujo Makmur.
Hal tersebut merupakan izin resmi dalam upaya merawat dan mengelola hutan
secara legal. Tidak lagi melakukan perambahan liar seperti zaman dahulu.
Hadirnya Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang
menjadi bagian pelaksana dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
memiliki kewenangan dalam pengelolaan hutan produksi dan hutan lindung sehingga
dapat mencapai pengelolaan hutan lestari yang menyejahterakan masyarakat. “Itulah sebabnya KPH mendorong optimalisasi
terhadap aktivitas Petani Hutan dalam pengelolaan hutan. Sehingga didapat pula
manfaat ekonomi dan juga ekologi.” jelas bang Iskandar selaku Kepala KPH
Pesawaran yang turutserta dalam aktivitas kami sepanjang hari. Bahkan dalam
beberapa kegiatan sebelumnya, bang Iskandar juga berkenan turun langsung untuk
mendapatkan banyak masukan dari masyarakat hutan setempat dan juga Gapoktanhut.
“Itulah sebabnya, sebisa mungkin nemuin
warga jangan pakai seragam dinas, supaya tak berjarak dengan masyarakat.” urai
bang Iskandar.
Foto bersama dengan GAPOKTANHUT Pujo Makmur.
Foto by Facebook GAPOKTANHUT Pujo Makmur
Dimasa mendatang, dusun Pujo Raharjo dengan
Gapoktanhut bernama Pujo Makmur dapat menjadi penggerak ekonomi masyarakat
hutan sekitar dengan beragam upaya yang telah dilakukan dan terus ditingkatkan
dimasa mendatang. Bukan tidak mungkin penataan area perkebunan dan kawasan
hutan yang indah dan asri dapat menjadi daya tarik wisata yang mampu
mendatangkan keuntungan bagi perekonomian masyarakat. Terlebih daya tarik buah
durian yang dapat dikemas menjadi paket
kunjungan wisata dikala musim durian tiba. Hingga daya tarik air terjun dan
aliran sungai nan asri dalam kawasan hutan dan perkebunan yang dapat menjadi
pesona kunjungan wisata.
Masih enggan Wisata Hutan?. Untuk dapat sesuatu
yang berbeda kamu wajib coba. Terkhusus suasana hutan dalam dusun Pujo Raharjo yang telah tertata dengan apik sekaligus
memiliki banyak hal menarik dengan pesona yang dijamin membuat pengunjung
terkesan. Gak percaya?, coba aja
Keren Om Indra..,😀😀
BalasHapusKereen, semoga bisa terus dijaga dan hutannya lestari, menginspirasi sekali👍🏻
BalasHapusFira nabela klompok 2
BalasHapustugas pak indra
BalasHapusKegiatan yang sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan alam
BalasHapus